Semua orang pada dasarnya memiliki impian untuk bisa mempunyai rumah sendiri. Tak hanya untuk tempat tinggal, tapi juga untuk aset hari tua. Akan tetapi kalau gaji pas-pasan, mungkinkah untuk bisa beli rumah? Sebenarnya tak ada yang mustahil asalkan Anda mampu menyusun rencana keuangan pribadi dengan baik.
Perlu dipahami bahwa membeli rumah dengan uang sendiri bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan. Pasalnya, kenaikan harga properti per tahun cenderung lebih cepat dibanding kenaikan gaji. Dengan kata lain, semakin lama menunda untuk beli rumah, semakin mahal pula harganya.
Maka dari itu, benahi dahulu kondisi keuangan pribadi Anda kalau memang ingin segera punya rumah sendiri. Dengan teknik pengelolaan keuangan yang baik, bisa tinggal di rumah sendiri tak hanya akan sekadar menjadi angan.
Di bawah ini sudah kami rangkum sejumlah cara cerdas untuk mengelola keuangan agar Anda bisa membeli rumah sendiri.
Sebelum mulai mengatur keuangan, Anda butuh motivasi agar tetap konsisten. Motivasi ini bisa dalam bentuk tujuan. Untuk apa Anda mengelola keuangan? Apakah untuk mengumpulkan DP rumah atau mungkin untuk beli tanah?
Tujuan dalam mengatur keuangan harus jelas dan usahakan jangan asal-asalan. Dengan cara ini, Anda akan tetap fokus dan konsisten dalam mengelola penghasilan per bulan. Sebagai contoh, Anda menyisihkan 20% persen dari gaji bulanan khusus untuk tabungan beli rumah dan tak boleh diutak-atik.
Dalam praktiknya memang sulit, terlebih bila tidak ada kemauan yang keras. Kebanyakan orang hanya bersemangat di awal dan mulai tidak konsisten di tengah jalan. Agar tetap konsisten, coba gunakan aplikasi smartphone yang secara otomatis mengingatkan Anda untuk melakukan anggaran pengeluaran setiap setelah gajian.
Dalam menyusun rencana keuangan untuk membeli rumah, mengetahui kondisi finansial pribadi juga penting. Ini lantaran hal tersebut dapat memengaruhi jangka waktu menabung, jenis hunian yang bisa dibeli, dan lain sebagainya.
Mengecek kondisi keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengetahui jumlah penghasilan per bulan, jumlah utang atau cicilan, jumlah tabungan, dan jenis aset keuangan lainnya. Dari sini, Anda bisa melihat kemampuan finansial Anda untuk membeli suatu hunian dan kemampuan membayar cicilan setiap bulannya.
Setelah mengetahui bagaimana kondisi finansial Anda, barulah bisa mencari referensi tipe rumah dan harganya. Agar tidak menimbulkan masalah keuangan, carilah rumah yang harganya sesuai dengan kemampuan finansial Anda saat ini.
Selanjutnya adalah menentukan jumlah uang yang harus ditabung untuk membeli rumah impian. Anda perlu menentukannya dari awal agar memiliki gambaran akurat mengenai kapan tabungan harus sudah selesai dikumpulkan.
Lakukan perhitungan pemasukan dan pengeluaran bulanan dengan baik. Termasuk menentukan berapa persen dari penghasilan Anda yang harus masuk tabungan. Jangan menetapkan jumlah yang tidak masuk akal, seperti 40% dari gaji bulanan misalnya. Hal ini hanya akan membuat Anda malas untuk menabung karena terasa terbebani.
Di sisi lain, bila nominalnya terlalu besar, maka dapat mengganggu pos-pos lain dalam anggaran keuangan bulanan Anda. Maksimal adalah 20% hingga 30% dari penghasilan. Sebagai contoh, Anda membawa pulang gaji bersih 5 juta setiap bulan. Jika disisihkan 20% untuk keperluan membayar DP rumah, berarti Anda harus menyisihkan uang sebesar 1 juta per bulan.
Lamanya menabung tergantung pada jumlah uang muka yang harus dibayarkan. Misalnya harga rumah 160 juta dengan DP 12 juta. Jika Anda menabung 1 juta setiap bulan, berarti Anda harus menabung selama 12 bulan untuk membayar uang muka.
Sudah menjadi topik umum bahwa generasi milenial dianggap sulit membeli rumah. Alasannya beragam, salah satunya karena sulit untuk meninggalkan gaya hidup konsumtif. Kalau Anda memang keukeuh ingin segera punya rumah, maka Anda wajib untuk menjalani hidup hemat.
Hapus pos-pos pengeluaran yang tidak begitu penting. Lalu, alihkan untuk keperluan membayar DP rumah. Di awal memang sulit, sebab Anda belum terbiasa menjalankannya. Namun jika dijalankan secara perlahan-lahan dan konsisten, hidup hemat akan menjadi sebuah kebiasaan dalam hidup Anda.
Mulailah dari hal-hal kecil, seperti mengurangi pengeluaran untuk makan di luar. Jika biasanya seminggu tiga kali, cukup satu kali saja sekarang. Anggaran yang digunakan untuk makan di luar, masukkan ke tabungan untuk keperluan rumah.
Apakah Anda pengguna layanan kartu kredit atau mungkin paylater? Yuk, mulai kurangi penggunaannya dari sekarang. Kalau masih ada cicilan, segera lunasi. Sebab, layanan kredit hanya akan membuat Anda tidak fokus pada tujuan utama.
Terlebih bila Anda menggunakan paylater, pasti Anda akan ketagihan dan semakin terjerumus ke dalam lubang konsumerisme. Faktanya, 49% milenial Indonesia adalah pengguna paylater untuk membeli kebutuhan, seperti smartphone, pakaian, dan bahkan pulsa.
Cobalah untuk mengurangi penggunaan layanan semacam itu. Kalau belum ada uang untuk membeli keinginan, jangan memaksakan diri dengan menggunakan layanan kredit. Ada baiknya untuk menabung, sama seperti menabung untuk membayar DP rumah.
Pilihan pembiayaan kepemilikan rumah cukup beragam. Kalau Anda ingin menggunakan program KPR, upayakan untuk memilih lembaga keuangan yang kredibel. Selain itu, pilih lembaga yang menawarkan kredit sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Bukan hanya kemampuan dalam membayar DP, tapi juga cicilan per bulannya.
Perlu diketahui pula suku bunga kredit KPR dapat mengalami kenaikan, tergantung tingkat inflasi tahunan. Bila Anda tidak ingin terbebani dengan floating rate ini, pilih lembaga keuangan yang menawarkan pembiayaan dengan skema syariah. Sebab, besarnya angsuran per bulan dari awal hingga lunas tetap sama.
Dana untuk membayar uang muka pembelian rumah sudah ada? Jangan langsung santai-santai, ya. Anda tetap harus menabung guna membayar angsuran per bulan. Selain dengan menabung, Anda bisa menggunakan sekian persen penghasilan untuk membeli produk keuangan. Contohnya reksa dana, deposito atau menjadi pendana di fintech P2P.
Cara ini memungkinkan Anda untuk membuat dana menjadi lebih produktif. Sebab, imbal hasil dari pembelian produk keuangan dapat Anda gunakan untuk membantu membayar angsuran pembelian rumah. Bisa juga Anda manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi dengan penghasilan pokok.
Itulah cara menyusun rencana keuangan untuk membeli rumah. Memulainya memang sulit, namun jika Anda punya kemauan yang keras, bisa beli rumah dengan usaha sendiri bukanlah hal yang mustahil.
Semoga artikel ini bermanfaat.