Properti adalah industri yang prospektif karena pada dasarnya setiap manusia perlu tempat tinggal. Sama seperti sektor industri lainnya, properti juga tak bisa lepas dari perkembangan teknologi. Hal ini memunculkan istilah yang disebut proptech (property technology) atau teknologi dan properti. Apa itu? Bagaimana dampaknya terhadap industri properti?
Secara garis besar, proptech adalah penggunaan teknologi informasi dalam industri properti. Tujuannya untuk membantu perusahaan dan perorangan dalam mencari, menjual, membeli, dan mengelola produk-produk properti. Dengan adanya teknologi, segala sesuatu yang berhubungan dengan jual beli dan sewa properti menjadi lebih efisien dan efektif.
Dilihat dari definisinya, teknologi dalam industri properti terbagi dalam tiga model bisnis, yakni:
Teknologi kian memainkan peran penting dalam keberlangsungan suatu bisnis properti. Berikut adalah sejumlah peran teknologi dalam sektor properti.
Berkat adanya beragam jenis inovasi teknologi, kegiatan operasional industri properti dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Misalnya dalam situs jual beli rumah, agen dan calon klien tak perlu bertemu secara langsung. Kedua belah pihak bisa memanfaatkan fitur-fitur dari situs terkait untuk berkomunikasi
Meskipun tetap harus bertemu secara langsung, setidaknya pihak agen dan klien sudah memahami tujuan masing-masing. Hal ini akan membuat pembahasan pada saat pertemuan menjadi lebih fokus.
Di sisi lain, calon klien tak harus menghabiskan waktu untuk datang langsung ke kantor agen. Cukup dengan memanfaatkan situs resmi kantor agen terkait atau situs jual beli properti, klien sudah bisa mendapatkan informasi lengkap.
Klien yang melek teknologi umumnya akan mencari informasi mengenai suatu agen properti terlebih dahulu sebelum membuat keputusan. Tak hanya tentang agen itu sendiri, tetapi juga informasi lain. Di antaranya tentang produk properti yang ditawarkan, proyek yang sudah dikerjakan, dan testimoni klien lama.
Selain informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan, calon klien pastinya akan membutuhkan kontak informasi perusahaan terkait. Contohnya seperti alamat email, alamat kantor, dan nomor telepon. Dengan adanya informasi ini, calon klien mendapatkan kemudahan untuk menanyakan lebih lanjut seputar produk properti yang diinginkan.
Seperti yang disebutkan pada poin pertama, informasi tersebut dapat diakses melalui situs resmi perusahaan maupun akun media sosial mereka, bila ada. Perusahaan umumnya juga memiliki akun resmi di situs-situs jual beli properti. Lewat situs-situs inilah, calon klien bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai produk properti dan perusahaan yang menawarkannya.
Sebelumnya, produk dan jasa properti dipasarkan secara konvensional. Contohnya menggunakan brosur, dari mulut ke mulut, dan iklan di situs-situs internet. Alhasil, jangkauan pasarnya pun tak begitu luas. Namun berkat perkembangan teknologi, perusahaan properti bisa memperluas jangkauan target pasar mereka.
Contohnya dengan membuat pemasaran konten di media sosial atau email. Bisa juga lewat situs-situs jual beli dan persewaan properti. Dengan cara ini, perusahaan tak hanya bisa memperluas target konsumen, tetapi juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi strategi pemasaran.
Peran lain teknologi dalam industri properti adalah mempermudah agen untuk mendapatkan calon klien yang sesuai dengan target pemasaran. Bila menggunakan cara konvensional, belum tentu si klien adalah orang yang memiliki kemampuan ekonomi untuk membeli produk atau jasa properti.
Namun berkat adanya teknologi, calon klien yang memerlukan produk atau jasa properti bisa langsung mencarinya di media sosial atau situs khusus. Itu artinya, pelaku bisnis properti akan mendapatkan calon klien yang tepat sebab kedua belah pihak memiliki tujuan yang sama.
Teknologi mempermudah pemasaran dan meningkatkan jangkauan pasar para pelaku usaha properti. Dengan kata lain, mereka tak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan pemasaran secara tradisional.
Meskipun pemasaran digital tetap membutuhkan biaya, setidaknya lebih rendah dibanding pemasaran tradisional. Jadi, sisa anggaran bisa dialokasikan untuk keperluan operasional yang lain.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknologi dan properti membawa banyak dampak positif, baik bagi pelaku bisnis properti maupun konsumen. Di balik dari manfaat penerapan teknologi dalam properti, tentu ada sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi. Berikut di antaranya:
Demi terus eksis, perusahaan properti berbondong-bondong terjun ke dunia digital. Alhasil, tingkat persaingan pun semakin ketat. Agar terus berada di baris depan, perusahaan perlu menerapkan sejumlah strategi pemasaran digital. Salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan media sosial dan situs resmi perusahaan.
Caranya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan SEO (Search Engine Optimization) pada konten-konten pemasaran digital. Penggunaan keywords SEO yang sesuai dengan konten memungkinkan situs perusahaan muncul pada halaman pertama mesin pencarian.
Risiko keamanan data adalah tantangan umum bagi semua sektor industri dalam dunia digital, tak terkecuali properti. Orang-orang tidak bertanggung jawab bisa saja meretas situs perusahaan dan mengambil data-data perusahaan untuk kepentingan pribadi. Tak hanya data perusahaan, data klien pun juga ikut terancam.
Untuk mencegah hal ini terjadi, perusahaan perlu meningkatkan sistem keamanan situs dan akun-akun media sosial yang digunakan. Contohnya seperti enkripsi end-to-end dan firewall. Pemeliharaan rutin seperti mencadangkan data ke penyimpanan cloud juga perlu dilakukan. Ini agar perusahaan tidak kehilangan data meskipun terkena serangan siber.
Pemeliharaan situs dan akun media sosial perusahaan pastinya membutuhkan biaya. Untuk situs web, nominalnya tergantung pada penyedia layanan web yang dipakai oleh perusahaan. Sementara itu, untuk media sosial, perusahaan mengeluarkan biaya untuk merekrut karyawan ataupun agensi yang mengelola akun media sosial perusahaan. Jumlahnya bisa berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Nah, itu tadi informasi mengenai teknologi dan properti. Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa teknologi membawa dampak positif bagi para pelaku bisnis properti. Di antaranya jangkauan pasar lebih luas, hemat biaya pemasaran, dan kegiatan operasional bisa lebih efektif dan efisien.