Membeli rumah adalah impian banyak orang. Namun, saat harga rumah terus naik setiap tahunnya, impian tersebut sering kali terasa makin sulit untuk diwujudkan. Alasannya beragam, salah satunya karena situasi ekonomi suatu negara yang sedang tidak stabil. Namun, tenang saja, kamu masih bisa memiliki rumah kok meskipun harganya kian naik.
Situasi ekonomi yang sedang fluktuatif dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pasar properti, khususnya rumah. Jika perekonomian sedang lesu, kenaikan harga properti kerap menjadi hal yang mengejutkan bagi banyak orang. Terutama mereka yang sudah lama berencana membeli rumah.
Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi kenaikan harga properti dalam situasi ekonomi yang sulit. Di antaranya adalah inflasi, tingkat permintaan tinggi, adanya keterbatasan lahan, dan beberapa aspek lain yang relevan.
Salah satu faktor utama yang memicu harga properti terus meroket adalah inflasi. Saat inflasi naik, maka daya beli masyarakat menurun karena nilai uang makin menurun. Akibatnya, harga properti yang relatif naik setiap tahun bisa makin meroket. Alhasil, harga rumah pun menjadi makin tak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat.
Permintaan yang tinggi juga menjadi faktor lain dalam kenaikan harga properti. Jumlah permintaan yang melampaui pasokan pasar dapat menyebabkan harga properti naik dengan drastis. Penyebab dari fenomena ini beragam, biasanya karena pertumbuhan populasi penduduk, urbanisasi, maupun peningkatan ketertarikan investor dalam bidang properti.
Lahan yang makin menipis juga menjadi masalah serius dalam pasar properti. Makin langka ketersediaan lahan untuk pengembangan wilayah perumahan, makin tinggi pula harga properti di daerah tersebut. Masalah ini menjadi makin memprihatinkan di kota-kota besar dan daerah metropolitan di mana lahan untuk perumahan makin terbatas.
Terkait kondisi ekonomi yang sulit, tingkat suku bunga kredit juga bisa memicu kenaikan harga properti. Besar kecilnya suku bunga kredit umumnya dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral (Bank Indonesia) harus menaikkan suku bunga kredit. Akibatnya, suku bunga kredit pembiayaan kepemilikan rumah pun ikut meningkat.
Melansir laman Bank Indonesia, suku bunga pinjaman saat ini ada pada angka 6,50% dengan tingkat inflasi 3,08%. Dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya di tahun 2023, tingkat inflasi di Indonesia sebenarnya sudah melandai. Namun harga properti diprediksi akan terus mengalami kenaikan.
Secara garis besar, situasi ekonomi yang fluktuatif dapat menimbulkan ketidakpastian pada pasar properti. Kenaikan harga properti yang cenderung tajam dan cepat dapat menimbulkan adanya kesenjangan antara harga properti dan daya beli masyarakat.
Namun bukan berarti masyarakat tidak bisa membeli properti rumah saat harga naik. Hanya saja, masyarakat harus lebih bijaksana dan melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli rumah.
Saat kondisi ekonomi sedang sulit, otomatis kenaikan gaji tak bisa menjadi hal yang bisa diharapkan. Impian untuk bisa segera membeli rumah pun akan terasa makin sulit diwujudkan. Meski demikian, kamu tak boleh menyerah begitu saja.
Ada banyak solusi cerdas yang bisa membantu kamu membeli rumah meskipun gaji tak kunjung naik. Berikut adalah sejumlah tips yang bisa kamu pertimbangkan:
Perumahan bersubsidi adalah salah satu opsi yang cocok untuk dipertimbangkan bagi masyarakat dengan keterbatasan anggaran. Kamu pun juga bisa memanfaatkan program perumahan ini. Program ini diselenggarakan oleh pemerintah bersama banyak pengembang swasta agar harga rumah menjadi lebih terjangkau.
Untuk bisa memanfaatkan subsidi kredit unit perumahan ini, ada beberapa persyaratan yang harus kamu penuhi terlebih dahulu. Meskipun demikian, mencari unit di perumahan bersubsidi bisa menjadi langkah yang perlu kamu lakukan terlebih dahulu. Pasalnya, perumahan bersubsidi sangat diminati masyarakat dan makin lama kamu menunda untuk booking, makin jauh pula lokasi rumah yang kamu dapatkan nanti.
Melalui program rumah subsidi pula, kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk memiliki hunian dengan cicilan ringan. Hal ini memungkinkan kamu untuk bisa menyisihkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan lain.
Buat kamu yang memiliki lahan kosong tapi belum ada biaya untuk membangun rumah, mengajukan Kredit Bangun Rumah (KBR) bisa menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan. KBR memungkinkan kamu mendapatkan bantuan pembiayaan dari lembaga keuangan untuk membangun rumah secara bertahap.
Dengan KBR pula, kamu bisa menghindari kenaikan harga properti yang terus terjadi setiap tahun. Sebab, membangun rumah dari nol cenderung lebih terjangkau daripada membeli rumah siap huni. Dengan catatan, kamu sudah memiliki lahan pribadi.
Sebelum mengajukan KBR, pastikan kamu melakukan riset mendalam terlebih dahulu. Cari lembaga keuangan yang menawarkan pembiayaan pembangunan rumah sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, kamu bisa memiliki banyak pilihan dan bandingkan mana lembaga yang memberikan penawaran paling menarik.
Kamu juga wajib memperhatikan suku bunga, masa pinjaman, dan ketentuan lainnya guna memastikan KBR yang kamu pilih sudah sesuai dengan kemampuan finansial kamu. Terakhir, pastikan kamu sudah memiliki perencanaan pembangunan rumah yang matang agar terhindar dari keterlambatan pelunasan pinjaman.
Opsi selanjutnya yang bisa kamu pertimbangkan untuk membeli rumah saat gaji tidak kunjung naik adalah dengan mencicil uang muka rumah. Perlu diketahui bahwa uang muka atau DP rumah menjadi hal yang kerap membuat banyak orang mengurungkan diri untuk segera memiliki rumah. Sebab, jumlah DP yang harus dibayarkan umumnya adalah 3% dari total harga rumah.
Nah, alih-alih membayar uang muka dalam satu kali bayar, kamu bisa menanyakan ke pihak penjual apakah DP bisa dibayar secara bertahap atau tidak. Jika bisa, kamu bisa lebih mengendalikan keuangan kamu agar segera memiliki rumah impian.
Di samping itu, kamu juga bisa mencari perumahan yang menawarkan program DP rendah hingga nol rupiah. Meskipun hal ini akan sangat membantu, kamu tetap harus berhati-hati dalam memilih pengembang. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming DP murah. Pastikan kamu menyelidiki terlebih dahulu kredibilitas pengembang dari unit perumahan yang mau kamu beli.
Jadi, itulah beberapa solusi untuk memiliki rumah saat harga di pasaran terus meroket. Ingat, meskipun harga properti terus meningkat setiap tahunnya dan gaji tak kunjung naik, bukan berarti kamu harus mengubur impian untuk memiliki rumah.
Kamu bisa mempertimbangkan tiga solusi di atas untuk mewujudkan impian kamu di tengah situasi ekonomi yang tidak stabil. Selain itu, selalu ikuti update mengenai program-program pemerintah yang bisa digunakan untuk meringankan beban finansial dalam membeli rumah. Selamat mencari rumah impian kamu dan semoga artikel ini bermanfaat!