Mencari hunian di era serba teknologi seperti sekarang menjadi makin mudah. Tak perlu pakai jasa properti, cukup dengan memanfaatkan platform proptech kamu sudah bisa menemukan properti impian. Proptech sendiri memang masih agak asing bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Padahal, jenis startup satu ini sudah cukup menjamur di Tanah Air. Lantas, apa itu proptech? Simak definisi dan daftarnya dalam ulasan berikut ini.
Proptech, singkatan dari property technology, telah mencuri perhatian pasar properti global sebagai salah satu pionir perubahan dalam industri tersebut. Pada dasarnya, proptech adalah integrasi inovasi teknologi ke berbagai aspek sektor properti.
Proptech hadir dalam berbagai wajah dan membawa dampak yang signifikan dalam sektor properti. Contohnya adalah sistem smart home yang memungkinkan penghuni rumah untuk mengendalikan fasilitas di dalam rumah mereka secara otomatis.
Contoh lain proptech adalah co-working space atau area untuk bekerja para pekerja freelance atau remote. Inovasi ini juga telah mengubah cara masyarakat modern berinteraksi dengan dunia kerja. Konsep ruang ini juga menjadi solusi modern yang mengombinasikan ruang kerja dan teknologi untuk meningkatkan fleksibilitas dan produktivitas kerja.
Tak hanya itu, proptech juga hadir dalam bentuk platform online untuk melakukan pencarian, pembelian, dan penyewaan properti. Situs-situs ini menjadi penghubung antara pembeli, penjual, dan penyewa dengan cara yang efisien dan transparan.
Kendati istilah proptech cukup bervariasi di sejumlah negara seperti cretech (commercial real estate and technology) di Amerika Serikat dan retech (real estate technology) intinya tetap sama, yakni integrasi teknologi dengan sektor properti.
Industri proptech di Tanah Air terus mengalami perkembangan. Salah satu model bisnis yang paling menjamur adalah platform marketplace atau listing properti. Berikut adalah tujuh dari sekian banyak proptech yang ada di Indonesia.
Di urutan pertama ada 99.co yang berasal dari negara tetangga, Singapura. Perusahaan ini sebenarnya sudah masuk ke Tanah Air sejak tahun 2015. Namun pada saat itu, 99.co masih dalam tahap memasuki pasar properti Indonesia dan lebih banyak melakukan riset pasar.
Kini, 99.co menjadi salah satu situs yang banyak digunakan agen properti dan konsumen untuk menjual atau mencari properti. Bahkan situs ini juga dilengkapi dengan fitur Kalkulator KPR. Lewat fitur ini, pengunjung situs bisa melakukan perhitungan simulasi cicilan KPR. Selain itu juga ada fitur Pencarian Peta untuk mengetahui persebaran produk-produk properti tertentu di Indonesia.
Proptech selanjutnya adalah Travelio, startup yang telah berdiri sejak 2014. Startup ini lebih difokuskan pada transaksi penyewaan properti, seperti apartemen, vila, dan rumah. Inventaris Travelio juga sudah tersedia di berbagai lokasi di Tanah Air, mulai dari kota-kota besar hingga kota-kota kecil.
Menariknya, sistem pembayaran Travelio bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, seperti pembayaran harian, bulanan, hingga tahunan. Kualitas properti yang ditawarkan pun tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, tim Travelio telah melakukan proses verifikasi dan standardisasi secara ketat guna menjamin konsumen mendapatkan properti yang sesuai dengan iklan.
Lamudi merupakan startup proptech yang telah berdiri sejak tahun 2014 dan menjadi salah satu situs listing properti yang relatif dikenal di Tanah Air. Melansir dari laman resminya, Lamudi didirikan oleh Rocket Internet, yakni inkubator perusahaan startup dari Jerman.
Lamudi menawarkan kemudahan bagi para konsumen untuk mencari properti, seperti tanah, rumah, dan apartemen. Pilihannya sangat beragam dan tersebar luar di berbagai wilayah di Indonesia. Startup ini bahkan mengklaim mampu menampilkan listing properti baru maupun bekas hingga lebih dari 1 juta pilihan. Tentu semua properti yang diiklankan sudah melewati penilaian ketat sehingga pengunjung situs tak perlu mengkhawatirkan kualitasnya.
Startup proptech yang selanjutnya adalah Pinhome, sang pionir platform untuk sewa, jual, dan beli properti berbasis online. Melansir dari laman resminya, Pinhome hadir untuk memfasilitasi pengguna dalam melakukan transaksi properti secara mudah, efisien, dan transparan menggunakan teknologi.
Bagi calon konsumen, startup ini siap mengawal seluruh proses transaksi sewa maupun beli, mulai dari kontak pertama hingga proses perjanjian. Sementara itu, bagi agen properti, keuntungannya tak hanya akan membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga memberikan akses memadai ke banyak properti.
Rumah.com adalah salah satu startup proptech dengan nama yang cukup tenar di pasar properti Indonesia. Bahkan, dalam situs resminya, perusahaan ini mengklaim sebagai situs terdepan di sektor properti Tanah Air. Wajar bila mengklaim demikian mengingat rumah.com sudah ada sejak Agustus 2006 dan website-nya mulai beroperasi sejak 2008.
Startup proptech satu ini menawarkan beragam fitur untuk memudahkan pengguna dalam mencari berbagai jenis properti residensial dan komersial. Di antaranya seperti rumah, vila, tanah, kondominium, ruko, perkantoran, gudang, dan lain sebagainya. Tak hanya jual beli, rumah.com juga memiliki layanan sewa properti. Jadi, selalu ada pilihan untuk konsumen yang ingin menyewa properti saja.
Konsep hunian komunal atau lebih dikenal dengan sebutan co-living adalah hal yang sudah tidak asing di Indonesia. Kendati demikian, sejumlah perusahaan startup baru mulai menggali lebih dalam konsep hunian ini sebagai bagian dari industri proptech yang terus tumbuh. Salah satu pemain dalam bidang ini adalah Rukita.
Rukita berperan sebagai mitra bagi para pemilik untuk mengelola sekaligus mengubah properti mereka menjadi hunian co-living modern. Selain hunian co-living, Rukita juga menawarkan persewaan apartemen dan kamar indekos yang tersebar di kota-kota besar dan beberapa kabupaten di Tanah Air.
Keunggulan dari startup ini adalah pihak Rukita lah yang mengurus semua layanan yang terkait dengan persewaan properti. Hal ini mencakup layanan manajemen, renovasi, perawatan operasional dan pemasaran. Jadi, pemilik properti hanya tinggal menerima bagi hasilnya saja.
Rumahku.com merupakan property search engine atau situs pencarian properti yang menjadi pionir penggunaan strategi viral marketing dalam mempromosikan produk-produk properti. Situs proptech ini bisa menjadi alternatif bagi siapa pun yang ingin mencari hunian dengan mudah.
Dibuat pada tahun 2010, Rumahku.com menawarkan berbagai fitur menarik. Di antaranya adalah jual beli rumah, tanah, dan persewaan apartemen. Tak hanya itu, situs ini juga dilengkapi dengan fitur untuk menghitung bunga KPR dan untuk melakukan analisis tren harga rumah sesuai dengan riwayat transaksi. Dengan begitu, calon konsumen bisa memutuskan dengan bijak kapan waktu yang tepat untuk melakukan jual beli dan sewa properti.
Itulah daftar tujuh proptech di Indonesia untuk membantu masyarakat menjual, membeli, dan menyewa produk-produk properti. Ketujuh startup di atas menjadi bukti nyata bahwa teknologi telah mengubah cara masyarakat modern dalam mencari properti untuk dijual, dibeli, maupun disewakan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, proptech akan terus berkembang dan memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan di pasar properti.