Uang merupakan sesuatu yang tak bisa lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Selain sebagai alat pembayaran yang sah, uang juga memiliki sejumlah fakta unik dan menarik. Beberapa dari fakta tersebut bahkan sering kali jarang diketahui oleh masyarakat modern. Penasaran apa saja fakta menarik tentang uang? Simak uraian berikut.
Langsung saja, berikut adalah sepuluh fakta menarik tentang uang yang jarang diketahui oleh masyarakat.
Mungkin banyak dari kamu yang belum menyadari bahwa saat uang berpindah dari tangan ke tangan, kemungkinan besar uang tersebut membawa banyak bakteri dan kotoran. Sebuah studi di Amerika Serikat pada 2009 menunjukkan bahwa sekitar 90% hingga 94% uang dolar kertas yang beredar mengandung residu kokain karena kerap digunakan sebagai alat bantu konsumsi narkoba.
Tak hanya itu, uang juga bisa menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai jenis bakteri. Kendati mayoritas bakteri pada uang tidak berbahaya bagi manusia, ada sekitar 7% yang dapat berpotensi membahayakan kesehatan. Di antaranya menimbulkan penyakit pernapasan dan infeksi stafilokous.
Masyarakat modern memang menyebutnya “uang kertas”, tetapi kenyataannya uang kertas sama sekali tidak terbuat dari kertas biasa yang digunakan sehari-hari. Bahan yang digunakan lebih tahan lama dan kuat daripada kertas pada umumnya. Biasanya, uang kertas terbuat dari campuran linen dan serat kapas. Serat kapas digunakan untuk memberikan kekuatan dan durabilitas yang lebih bagus dibandung kertas dari bubur kayu. Sementara itu, linen berfungsi untuk memberikan kekuatan tambahan dan tekstur pada uang.
Di samping itu, proses pembuatan uang kertas melibatkan banyak sekali bahan pelapis untuk mencegah tindakan pemalsuan uang, seperti menggunakan tinta anti-palsu. Artinya, uang kertas dirancang dengan penuh ketelitian guna memastikan setiap lembarnya aman dan tahan lama.
Sebagai masyarakat Indonesia, tentu kamu sering melihat uang kertas yang distempel atau ada coretannya. Nah, tahukah kamu bahwa uang kertas yang kondisinya seperti harus ditukar dengan yang baru? Ini lantaran uang kertas yang cacat dapat mengurangi keandalan dan kualitas mata uang.
Bank Indonesia sendiri sebenarnya sudah mengajurkan masyarakat untuk senantiasa merawat kualitas uang kertas melalui pedoman 5 Jangan. Hal ini termasuk jangan dicoret, jangan dilipat, jangan diremas, jangan dibasahi, dan tentu saja jangan distaples. Tujuannya tak lain adalah untuk menjaga integritas mata uang rupiah.
Saat teknologi makin berkembang, sebagian besar uang yang beredar saat ini telah berubah menjadi entitas digital. Hanya sekitar 8% dari seluruh uang fisik, termasuk uang kertas dan koin yang ada di dunia saat ini. Hal ini karena mayoritas masyarakat dunia lebih sering bertransaksi melalui transfer online.
Ada perpindahan uang dari satu pihak ke pihak lain, tetapi perpindahan uang tersebut tidak bisa disentuh. Sebab itu dikatakan bahwa keberadaan mata uang secara digital jauh lebih banyak dibanding mata uang fisik.
Uang kertas dibuat dalam berbagai warna dan dilengkapi dengan fitur keamanan canggih. Salah satu fitur yang paling sering digunakan adalah penggunaan tinta khusus yang hanya bisa dilihat menggunakan sinar UV. Hal ini diberlakukan guna mencegah tindak pemalsuan uang.
Di sisi lain, perbedaan warna uang juga digunakan untuk membantu membedakan nilai nominalnya. Sebagai contoh, uang kertas dengan nominal tinggi umumnya memiliki warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan yang nominalnya rendah. Bagi pengguna, hal ini dapat membantu mereka mengenali nominal mata uang saat bertransaksi.
Simbol dan gambar yang ada pada mata uang memiliki banyak makna. Gambar-gambar ini umumnya merujuk kepada sejarah negara, budaya, hingga identitas suatu bangsa. Mata uang juga kerap menampilkan gambar tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam perkembangan suatu negara.
Contohnya pada mata uang rupiah, mulai dari lambang negara, rumah adat, tarian tradisional, hingga tokoh-tokoh nasional kerap diabadikan dalam desain mata uang koin dan kertas. Dengan begitu, fungsi mata uang lebih dari sekadar alat tukar, melainkan juga sebagai media untuk mengenang sejarah suatu bangsa.
Fakta tentang uang yang berikut ini lebih ditujukan pada mata uang Indonesia. Bank Indonesia selaku bank sentral negara ini telah mengeluarkan kebijakan berupa larangan untuk mengganti uang kembalian dengan permen. Ini lantaran permen bukanlah alat tukar atau pembayaran yang sah.
Masyarakat Indonesia memang masih banyak yang tidak memberikan kembalian berupa koin. Padahal, uang koin adalah alat pembayaran yang dianggap sah. Sayangnya, perputaran koin di Tanah Air sangat rendah. Menurut data, BI sudah mencetak uang koin sebanyak Rp6 triliun tetapi yang kembali ke bank hanya sekitar Rp900 miliar. Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih kurang menghargai uang koin.
Di Indonesia, uang kerap digunakan sebagai hiasan mahar dalam acara pernikahan. Meskipun terlihat indah, menggunakan uang asli sebagai hiasan sebenarnya tidak diperbolehkan. Ini karena uang adalah simbol nilai ekonomi yang sah dan mempunyai status hukum yang solid. Di sisi lain, kerajinan mahar menggunakan uang asli bisa berpotensi merusak uang.
Sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2011, masyarakat dilarang keras untuk merusak uang kertas, termasuk digunakan untuk hiasan mahar. Bila dilakukan dan ketahuan, maka pelakunya bisa mendapatkan sanksi hukuman penjara. Jadi, lebih baik menggunakan uang palsu untuk dijadikan hiasan.
Satu lagi fakta menarik tentang uang rupiah, yakni Bank Indonesia pernah mengeluarkan uang koin senilai 100 ribu. Uang tersebut diluncurkan untuk menjadi bagian dari koleksi khusus tahun 1974 oleh BI.
Menariknya, uang logam 100 ribu tersebut dibuat menggunakan emas sebagai salah satu bahan dasarnya. Kendati demikian, uang logam ini sudah tidak berlaku lagi dan menjadi salah satu koleksi Bank Indonesia.
Mata uang digital, seperti Bitcoin, sedang ramai diperbincangkan selama beberapa tahun terakhir. Konsep mata uang digital ini memungkinkan terjadinya transaksi tanpa keterlibatan pihak ketiga, seperti bank. Kendati cukup populer di beberapa negara, mata uang digital belum dianggap sebagai alat pembayaran resmi di Indonesia.
Pasalnya, mata uang digital sangat fluktuatif. Di sisi lain, pengawasan terhadap peredaran mata uang tersebut juga masih kurang sehingga rentan terhadap risiko penyalahgunaan. Namun, perkembangan mata uang digital tetap menarik bagi sejumlah pihak karena dianggap sebagai mata uang masa depan.
Itu tadi sepuluh fakta menarik tentang uang. Selain menjadi alat pembayaran, uang juga menjadi representasi budaya, kebijakan ekonomi, dan sejarah suatu bangsa. Oleh sebab itu, selalu menarik untuk memahami lebih dalam tentang alat pembayaran modern ini.