Blockchain, yang merupakan bagian dari teknologi cryptocurrency, telah mengalami perkembangan pesat dan mendapatkan perhatian yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi ini bisa dibilang telah memainkan peran penting pada banyak bidang industri, tidak terkecuali properti. Untuk memahami lebih lanjut terkait blockchain dalam properti, simak terus uraiannya berikut ini.
Sebelum kita membahas lebih dalam soal peran blockchain dalam industri properti, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu blockchain. Blockchain berasal dari kosa kata bahasa Inggris “block” dan “chain”. “Block” dalam hal ini berarti data, sementara “chain” berarti rantai atau hubungan. Jadi, secara harfiah, blockchain berarti data yang saling terhubung.
Sederhananya, blockchain adalah sebuah buku besar milik bersama yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi digital secara real-time dengan perangkat bersifat peer-to-peer dan berbasis penyimpanan cloud. Blockchain juga bisa diibaratkan seperti bank data atau ledger yang menyimpan segala informasi dari setiap transaksi. Informasi terkait transaksi yang tersimpan dalam blockchain bersifat mutlak atau tidak bisa diubah.
Blockchain sendiri memiliki dua karakteristik utama, yakni transparansi dan keamanan. Semua data yang tersimpan dalam blockchain tidak dapat diubah atau dimanipulasi. Di samping itu, semua pihak yang terlibat dalam blockchain memiliki catatan transaksinya masing-masing. Hal ini membuat blockchain tak membutuhkan perantara atau pihak ketiga untuk melakukan transaksi sehingga lebih efisien.
Dalam konteks industri properti, blockchain memungkinkan transaksi properti untuk bisa ditokenisasi. Hal ini memungkinkan terjadinya fraksionalisasi kepemilikan, proses transaksi menjadi lebih efisien dan hemat biaya, dan akses ke pasar sekunder yang lebih luas. Dengan kata lain, blockchain membuka pintu bagi bisnis properti untuk melakukan inovasi besar-besaran seiring dengan berkembangnya teknologi blockchain tersebut.
Teknologi blockchain telah menunjukkan peran pentingnya dalam lanskap industri properti. Salah satu peran blockchain yang cukup mencolok adalah menciptakan transaksi properti yang lebih aman dan transparan.
Di industri properti, transparansi adalah salah satu kunci kesuksesan. Blockchain memungkinkan penyimpanan data terkait suatu produk properti dan data ini tak bisa diotak-atik serta mudah untuk diverifikasi. Dengan begitu, potensi manipulasi atau kesalahan penginputan data dapat terhindarkan. Hal ini juga menciptakan kepercayaan bagi semua pihak yang terlibat dalam bisnis properti, termasuk penjual, pembeli, dan pihak lainnya yang berwenang.
Seperti disebutkan sebelumnya, blockchain juga memungkinkan terjadinya tokenisasi produk-produk properti. Artinya, properti bisa dibagi menjadi beberapa token kecil yang dapat diperjual belikan. Hal ini dapat menghilangkan hambatan para investor atau pemilik properti yang sering kali kesulitan untuk memasuki pasar properti yang lebih besar.
Di sisi lain, blockchain juga membantu terjadinya pembagian kepemilikan properti. Artinya, suatu properti dapat dimiliki oleh banyak investor sehingga investor kecil bisa memiliki aset properti tanpa harus membelinya.
Tak hanya itu, proses transaksi produk properti juga menjadi jauh lebih efisien berkat adanya blockchain. Pasalnya, semua dokumen penting terkait transaksi bisa disimpan dalam blockchain dan dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat dalam transaksi. Dengan begitu, proses transaksi menjadi lebih efisien dan efektif.
Lebih lanjut, peran blockchain dalam sektor properti juga dapat dilihat dalam bidang perencanaan wilayah dan pengembangan properti. Teknologi blockchain memungkinkan masyarakat umum untuk lebih aktif terlibat dalam perencanaan pembangunan wilayah dengan memberikan saran-saran yang bermanfaat. Dengan begitu, suatu wilayah menjadi lebih berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang tinggal di dalamnya.
Jadi, secara garis beras, peran utama blockchain dalam industri properti adalah mendorong terciptanya transparansi, efisiensi, serta akses yang lebih luas ke pasar properti. Teknologi ini mengubah bagaimana cara bisnis properti dijalankan dan membuka pintu peluang bagi lahirnya inovasi-inovasi yang lebih signifikan di masa mendatang.
Khususnya dalam transaksi properti, teknologi blockchain telah membawa perubahan yang cukup fundamental. Teknologi telah menciptakan transaksi yang lebih efisien, aman, dan transparan dalam industri properti.
Salah satu manfaat blockchain dalam transaksi properti adalah penciptaan buku besar yang terdesentralisasi dan tak bisa diubah-ubah. Jadi, setiap tahap transaksi, mulai dari penawaran hingga selesai, tercatat dalam blockchain secara transparan dan mudah untuk diverifikasi keabsahannya. Hal tersebut dapat mengurangi risiko penipuan dan human error yang kerap terjadi dalam transaksi properti secara konvensional.
Di samping itu, blockchain juga memungkinkan terjadinya pembuatan smart contracts atau kontrak pintar. Smart contracts sendiri didefinisikan sebagai program komputer yang dapat membuat perjanjian secara otomatis, begitu syarat-syarat yang dibutuhkan telah terpenuhi. Contohnya, saat pembeli sudah melunasi pembayaran, otomatis hak kepemilikan properti langsung jatuh ke nama pembeli. Dengan begitu, tidak perlu lagi yang namanya pihak ketiga sehingga bisa lebih menghemat waktu dan biaya.
Dalam industri properti yang notabenenya sangat tergantung pada kegiatan administrasi dan legalitas yang cukup rumit, blockchain hadir membawa banyak efisiensi. Semua dokumen, mulai dari sertifikat kepemilikan hingga kontrak perjanjian, bisa disimpan di dalam blockchain. Dokumen-dokumen ini juga bisa diakses dengan cepat dan mudah oleh semua yang terlibat dalam transaksi properti. Jadi, blockchain membuat transaksi properti menjadi lebih praktis, aman, dan efisien.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas terkait penerapan blockchain pada industri properti, berikut beberapa studi kasus yang dapat kamu pelajari.
Propy merupakan platform blockchain real estat yang berbasis di Amerika Serikat. Platform ini membuktikan bagaimana blockchain membantu menyederhanakan proses pembelian properti tanpa harus terhalang lokasi. Lewat Propy, transaksi properti bebas dari birokrasi, lebih efisien, dan memungkinkan pemilik properti untuk memastikan keabsahan hak milik mereka dengan mudah.
RealT adalah platform yang menggunakan sistem tokenisasi properti. Perusahaan asal Amerika Serikat ini menunjukkan bagaimana properti fisik dapat dibagi menjadi beberapa pemilik menggunakan token. Melalui blockchain, RealT mencoba membuat transaksi properti menjadi lebih likuid dibanding transaksi pada umumnya.
Lantmäteriet merupakan sistem pendaftaran tanah dan bangunan menggunakan teknologi blockchain. Sistem yang diterapkan di Swedia ini menggunakan blockchain untuk mempermudah proses pendataan tanah sehingga bisa menciptakan transparansi dan keamanan yang tinggi terkait pencatatan kepemilikan properti.
Coadjute adalah perusahaan teknologi asal Inggris yang juga menggunakan blockchain dalam proses jual beli properti. Perusahaan ini mengintegrasikan blockchain ke dalam sistem perusahaan mereka guna mengurangi kompleksitas dalam transaksi produk-produk properti.
Itulah uraian singkat mengenai blockchain dalam industri properti, khususnya pada transaksi properti. Secara keseluruhan, blockchain bisa dikatakan telah mengubah cara industri properti beroperasi. Teknologi ini telah membawa perubahan yang cukup positif terkait aksesibilitas, transparansi, dan efisiensi. Kendati blockchain belum diterapkan secara masif, teknologi akan terus berkembang dan membuktikan peran pentingnya dalam masa depan sektor properti.