Isu tentang lingkungan hidup menjadi topik yang tak pernah sepi perdebatan. Seiring dengan bertambahnya aktivitas manusia, bumi makin tidak bersahabat untuk kehidupan manusia. Mereka yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan mulai mengubah gaya hidup mereka dengan gaya hidup sustainable living atau gaya hidup yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sustainable living lebih dari sekadar tren, melainkan juga sebuah pola pikir dan aksi nyata guna mewujudkan masa depan bumi yang tetap bisa dihuni oleh makhluk hidup, khususnya manusia. Konsep sustainable living mulai perlahan-lahan diterapkan dalam sejumlah sektor, salah satunya adalah properti.
Properti berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris berarti sustainable property merupakan properti yang dibangun dengan memperhatikan aspek-aspek keberlangsungan lingkungan hidup. Aspek keberlangsungan yang ditekankan di sini adalah keberlangsungan tempat, energi, efisiensi air, atmosfer, material, dan sumber daya lainnya.
Properti berkelanjutan sendiri seiring dengan didorongnya kampanye pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Dalam kampanye tersebut ditekankan bahwa pembangunan diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi di masa depan.
Properti berkelanjutan juga merupakan sesuatu yang perlu didukung secara terus menerus. Sebab, apa yang diterapkan dalam proses pembangunan properti hingga selesai sangat bermanfaat bagi lingkungan hidup. Tentu saja, konsep ini tak hanya soal mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan lingkungan tempat tinggal yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan melalui desain bangunan yang memperhatikan aspek kesehatan dan kenyamanan, seperti ventilasi cukup, pencahayaan alami, dan keberadaan area terbuka hijau.
Jadi, secara keseluruhan, properti berkelanjutan lebih dari sekadar tren, melainkan sebuah keharusan untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Penerapan konsep berkelanjutan dalam sektor properti tak hanya melibatkan praktik-praktik yang ramah lingkungan. Penerapan konsep ini juga memberikan dampak positif yang cukup besar pada aspek sosial dan ekonomi suatu wilayah. Langsung saja, berikut adalah manfaat sosial dan ekonomi dari penerapan konsep berkelanjutan dalam industri properti.
Penerapan konsep berkelanjutan dalam industri properti memberikan kontribusi yang sangat positif secara sosial. Hal ini bisa dibuktikan dari banyaknya masyarakat yang mulai menerapkan eco living atau gaya hidup ramah lingkungan. Properti berkelanjutan membuat mereka makin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup demi masa depan. Dengan begitu, masyarakat menjadi ikut berkontribusi dalam praktik berkelanjutan, mulai dari mengurangi penggunaan listrik, memilah sampah, dan kebiasaan hidup lainnya yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, penerapan konsep berkelanjutan juga dapat menciptakan tekanan positif pada regulator untuk merumuskan kebijakan yang lebih ramah untuk lingkungan. Hal ini tentunya melibatkan pembuatan regulasi yang dapat memastikan ketersediaan sumber daya alam untuk masa depan sekaligus mendukung praktik-praktik berkelanjutan dalam masyarakat.
Dampak positif dari penerapan konsep properti berkelanjutan juga cukup terasa dalam sektor ekonomi. Konsep ini mendorong munculnya banyak inovasi dalam teknologi hijau yang pada akhirnya membuka peluang untuk menciptakan banyak lapangan kerja baru. Kemudian, seiring dengan bertambahnya permintaan pasar terhadap produk properti berkelanjutan, para pengembang properti akan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi negara. Dengan begitu, negara bisa menciptakan kondisi ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Di sisi lain, penerapan konsep properti berkelanjutan tak hanya menciptakan lapangan kerja saja, melainkan juga memberikan keuntungan finansial. Pengembang bisa lebih menghemat biaya operasional dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini karena dalam proses pembangunan, para pengembang mengutamakan efisiensi energi, penggunaan material yang lebih berkelanjutan, dan manajemen limbah yang baik. Pada akhirnya, praktik-praktik tersebut dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Dengan demikian, penerapan konsep berkelanjutan dalam sektor properti bukan hanya soal melestarikan lingkungan, tetapi juga menjadi bentuk investasi jangka panjang yang bermanfaat secara sosial dan ekonomi.
Konsep properti berkelanjutan mulai banyak diterapkan di berbagai benua, salah satunya di Asia. Negara-negara seperti Hong Kong dan Singapura menjadi pionir dalam mengambil tindakan nyata untuk mendorong pembangunan properti dengan konsep berkelanjutan.
Di Singapura misalnya, pemerintah negara tersebut mewajibkan adanya pemasangan panel surya pada setiap bangunan baru. Tak hanya itu saja, pemerintah setempat juga terus memperkenalkan teknologi hijau yang efisien guna menciptakan properti yang lebih ramah lingkungan. Aksi nyata ini menunjukkan komitmen Singapura untuk mewujudkan gaya hidup masyarakat yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain pemerintah, perusahaan properti ternama di Asia juga aktif terlibat dalam proses penerapan konsep properti berkelanjutan. CapitaLand yang merupakan salah satu pengembang terbesar di Asia telah mengambil inisiatif dengan meluncurkan program-program ramah lingkungan, seperti pengurangan konsumsi energi dan limbah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan guna mendukung pembangunan yang lebih berkelanjutan.
Penerapan konsep berkelanjutan juga tak hanya menyasar pada properti komersial saja, tetapi juga ke properti residensial di beberapa kota besar di Asia, seperti Bangkok dan Jakarta. Pengembang di kedua kota besar ini mulai mengintegrasikan beberapa elemen berkelanjutan dalam desain bangunan, seperti area taman dan atap hijau di gedung-gedung perkantoran. Di Jakarta misalnya, penerapan atap hijau dapat ditemukan di kompleks Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
Meskipun penerapan konsep berkelanjutan pada properti mendapatkan antusiasme yang positif, tantangan tentu saja masih ada. Keterbatasan lahan di kota-kota besar menjadi salah satu kendala utama dan hal ini harus diatasi dengan inovasi dan solusi yang kreatif.
Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, industri properti di Asia khususnya Indonesia perlahan-lahan akan menjadi hal yang umum. Dengan begitu, properti berkelanjutan tak hanya menjadi kebutuhan semata, tetapi juga menjadi penggerak utama untuk menciptakan lingkungan yang seimbang, baik secara ekologis, sosial, dan ekonomi.