Seiring dengan bertambahnya penduduk, bertambahnya kebutuhan hidup masyarakat, permintaan akan properti tempat tinggal terus mengalami lonjakan. Data pada kuartal keempat 2022 menunjukkan bahwa permintaan terhadap rumah tapak masih mendominasi dengan presentase sekitar 92% dari seluruh pencarian produk properti.
Berbicara soal pencarian produk properti, banyak sekali faktor yang memengaruhi proses tersebut. Salah satunya adalah faktor gaya hidup, khususnya gaya hidup urban dan suburban. Sebab, kedua gaya hidup ini mencerminkan nilai, kebutuhan, dan harapan yang berbeda dari masing-masing individu.
Membeli properti, khususnya properti hunian, tak hanya sekadar membeli begitu saja, tetapi juga proses untuk menyampaikan identitas dan gaya hidup seseorang. Setiap individu tentu memiliki gaya hidupnya masing-masing. Gaya hidup dalam ini bisa merujuk pada preferensi terhadap lingkungan yang ramai atau tenang, kebutuhan akan ruang terbuka hijau, akses dengan pusat-pusat-pusat kegiatan sosial, dan lain sebagainya.
Jadi, dalam konteks pemilihan tempat tinggal, gaya hidup bukan hanya soal mewujudkan kebutuhan fisik, tetapi juga tentang mengekspresikan identitas dan nilai-nilai yang diyakini oleh setiap individu.
Masih berbicara soal gaya hidup dalam pemilihan properti, pada dasarnya ada dua jenis gaya hidup yang cukup populer, yakni urban dan suburban. Bagi mereka yang tinggal di kawasan urban dan suburban, tentu harus menjalani gaya hidup sesuai dengan lingkungan tempat tinggal mereka. Tujuannya bukan untuk mengunggulkan diri, tetapi untuk bisa menjalani kehidupan sehari-hari sesuai kawasan tempat tinggal.
Bagi sebagian orang, gaya hidup urban merupakan gambaran kehidupan yang modern dan dinamis dengan banyak kemudahan akses ke pusat aktivitas dan fasilitas metropolitan. Di sisi lain, mereka yang menjalankan gaya hidup suburban atau di kawasan pinggiran kota lebih mencari keseimbangan antara ketenangan dan aksesibilitas ke fasilitas umum.
Masyarakat yang menjalankan gaya hidup urban atau mereka yang tinggal di kawasan urban cenderung mengejar kehidupan yang modern dan dinamis. Dalam pemilihan properti, biasanya kaum urban memiliki pandangan tersendiri terkait desain, fasilitas, dan aksesibilitas. Selangkapnya dalam uraian berikut ini.
Kaum urban biasanya mencari properti dengan desain interior yang mengusung konsep modern dan chic. Mereka juga cenderung memilih perabotan sederhana yang tidak memiliki terlalu banyak warna atau ornamen. Di samping itu, perabotan yang digunakan biasanya memiliki fungsi lebih dari satu untuk menciptakan ruang yang efisien dan fungsional.
Coba datang ke kompleks perumahan elit di Jakarta. Kamu akan menjumpai rumah-rumah yang mayoritas menggunakan palet warna netral seperti abu-abu dan beige. Warna-warna ini dapat menciptakan suasana yang tenang dan visual yang elegan dalam ruangan maupun area eksterior. Di samping itu, warna netral mudah dikombinasikan dengan furnitur dari berbagai warna. Hal ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat urban yang cenderung mencari keseimbangan antara estetika dan kepraktisan.
Masyarakat urban, khususnya generasi milenial dan gen Z, sering kali mencari hunian yang sudah dilengkapi dengan smart home system. Teknologi ini mereka butuhkan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan produktivitas. Penggunaan sistem rumah pintar juga bisa mendukung gaya hidup hemat karena efisiensi penggunaan energi.
Desain eksterior properti di kawasan urban umumnya mengadopsi gaya minimalis dengan sentuhan modern. Penggunaan material seperti kaca menjadi salah satu ciri khasnya sehingga menciptakan tampilan yang kontemporer sesuai dengan karakteristik wilayah urban.
Masyarakat urban, khususnya mereka yang dari kalangan atas, biasanya memilih kompleks perumahan atau cluster tergerbang. Fasilitas ini bisa menjamin keamanan dan memberikan ketenangan pikiran kepada seluruh pemilik properti.
Masyarakat dengan gaya hidup urban cenderung memilih properti yang dapat memberi mereka aksesibilitas dan konektivitas memadai. Mereka membutuhkan akses mudah dan cepat ke berbagai fasilitas umum, seperti fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan lain sebagainya.
Masyarakat urban seperti di Jakarta sering kali tidak mendapatkan area terbuka hijau yang memadai. Sebab itu, mereka mencari properti yang menyediakan area terbuka hijau atau akses mudah ke tempat-tempat hijau, seperti taman umum.
Gaya hidup suburban mulai dilirik oleh mereka yang menginginkan ketenangan dengan akses mudah ke berbagai fasilitas publik. Berikut beberapa hal yang diinginkan oleh kaum suburban dalam properti hunian..
Masyarakat suburban mencari properti hunian yang menawarkan ketenteraman hidup di luar hiruk-pikuk dan kepadatan kota besar. Rumah di kawasan suburban sering kali dianggap sebagai tempat untuk berlindung dari keramaian karena memang jauh dari pusat kota.
Kebersihan dan keteraturan lingkungan menjadi salah satu fokus utama bagi mereka yang mencari hunian di kawasan suburban. Faktanya, kawasan suburban memang jauh lebih tertata bila dibandingkan dengan kota-kota seperti Jakarta yang semwrawut.
Masyarakat suburban juga cenderung mencari hunian yang bisa menjamin ketenangan tetapi juga mobilitas. Bukan hanya dekat dengan fasilitas umum, tetapi juga mudah dijangkau dengan berbagai moda kendaran atau bahkan ramah untuk pejalan kaki. Jadi, masyarakat suburban bisa memenuhi kebutuhan paling mendasar mereka tanpa harus berlama-lama di pusat kota.
Keamanan dan kenyamanan merupakan aspek utama yang dicari oleh masyarakat suburban. Ketersediaan air bersih, pengelolaan sampah yang memadai, ketersediaan area terbuka hijau, jauh dari kebisingan, dan lain sebagainya adalah poin-poin yang perlu dipastikan saat memilih properti di kawasan suburban.
Banyak masyarakat urban yang menjalani gaya hidup suburban dengan mencari properti di kawasan pinggiran kota. Selain karena berbagai poin yang sudah disebutkan di atas, ada satu alasan lagi, yakni harga properti lebih terjangkau. Meskipun lebih terjangkau dibanding properti urban, fasilitas yang diberikan juga tak kalah. Banyak lho kompleks perumahan di kawasan suburban yang mudah diakses dan dekat dengan berbagai fasilitas umum, seperti sekolah dan kesehatan.
Jadi, dalam pemilihan properti hunian, gaya hidup menjadi salah satu faktor pertimbangan. Bagi kaum urban, mereka cenderung memilih properti yang menawarkan modernitas dan kecepatan. Sementara itu, kaum suburban memilih properti yang dapat memberikan ketenangan dan aksesibilitas mudah.