Musim liburan menjadi momentum yang sangat sibuk bagi industri logistik. Sebab, banyak masyarakat melakukan pengiriman barang yang jumlahnya jauh lebih signifikan dibanding hari-hari biasa. Saat pengiriman barang meningkat, otomatis ada banyak kendala yang dihadapi oleh perusahaan logistik, seperti keterlambatan pengiriman.
Untuk mengatasi tantangan dalam logistik selama liburan, diperlukan adanya inovasi teknologi dalam perusahaan logistik. Dengan begitu, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional bisnis, seperti memastikan pengiriman tepat waktu yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.
Melihat perubahan masif yang terjadi di berbagai sektor industri di era teknologi ini, sejumlah inovasi ternyata juga sudah muncul dan mengubah wajah industri logistik Tanah Air. Inovasi tersebut tak hanya mendorong efisiensi dalam proses pengiriman, melainkan juga berkontribusi terhadap pengurangan dampak lingkungan. Berikut beberapa inovasi teknologi yang telah mengubah wajah sektor logistik di Indonesia.
Salah satu inovasi yang telah diterapkan dalam sektor logistik adalah penggunaan Internet of Things (IoT) dalam sistem manajemen operasional bisnis. Perusahaan logistik kini bisa memanfaatkan perangkat terhubung dan sensor pintar untuk mengetahui dan melacak perjalanan barang.
Perangkat-perangkat tersebut mengirimkan data secara real-time ke operator sehingga operator bisa membuat keputusan bijak secara tepat waktu, mengenali masalah, dan meningkatkan optimalisasi jalur pengiriman. Dengan adanya inovasi ini, perusahaan dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi bisnis, khususnya pada saat pengiriman barang sedang membludak seperti saat musim liburan.
Penggunaan aplikasi merupakan salah satu inovasi teknologi yang diterapkan secara masif oleh perusahaan logistik Tanah Air. Inovasi ini memudahkan petugas logistik dan pelanggan untuk melakukan pelacakan dan pemesanan pengiriman barang.
Pengguna dapat dengan mudah mengecek status pengiriman dan memantau sudah sampai mana barang dikirimkan. Bila terjadi kendala, pengguna bisa langsung menyampaikan informasi tersebut ke penyedia layanan logistik melalui fitur yang sudah disediakan di aplikasi. Selain itu, aplikasi logistik juga membantu petugas logistik untuk mengatur jadwal pengiriman, meningkatkan rute perjalanan, dan mengatur inventaris.
Teknologi otonomi dan robot membawa perubahan dalam otomatisasi operasional perusahaan logistik. Perusahaan logistik dengan gudang besar umumnya akan menggunakan robot untuk mempermudah proses pemindahan barang. Dengan begitu, perusahaan bisa mengurangi beban kerja SDM dan meningkatkan efisiensi bisnis.
Di samping itu, teknologi otonomi berupa kendaraan tanpa awak juga sedang dikembangkan dan melakukan pengujian lebih lanjut. Teknologi semacam ini menghadirkan metode pengiriman barang yang lebih efisien dan aman.
Penggunaan drone dalam proses pengiriman barang memang sedang menjadi tren yang berkembang pesat. Tak hanya perusahaan logistik, startup e-commerce pun juga banyak yang mulai mengadopsi penggunaan delivery drone guna mengatasi masalah geografis dan keterbatasan waktu pengiriman.
Dengan menggunakan drone, pengiriman menjadi lebih cepat dan efisien. Di samping itu, pengiriman model ini juga dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan karena penggunaan kendaraan bermotor. Lebih lanjut, drone bisa menjangkau rute yang sulit dijangkau dengan kendaraan darat, seperti pengiriman di daerah terpencil atau yang terkena macet. Namun, inovasi teknologi masih membutuhkan pengkajian lebih dalam lagi dan biaya penerapannya juga tidak bisa dibilang murah, terlebih untuk kawasan seperti Indonesia.
Perlu ditekankan kembali bahwa musim liburan merupakan musim yang paling sibuk bagi perusahaan logistik. Amazon, sebagai salah satu raksasa e-commerce di dunia, memiliki strategi logistik yang jitu untuk menghadapi tantangan selama musim liburan.
Amazon fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan dengan menggunakan inovasi-inovasi teknologi seperti di atas agar pengiriman barang berjalan cepat dan tepat. Amazon juga mengandalkan infrastruktur gudang yang dilengkapi dengan ribuan robot untuk meningkatkan proses pengemasan dan pengiriman barang.
Namun, bukan berarti Amazon tidak menggunakan tenaga kerja manusia lagi. Robot-robot di dalam gudang pengemasan bekerja sama dengan para karyawan untuk memastikan bahwa pesanan konsumen diproses dengan cepat dan akurat.
Selain robot, Amazon juga sudah mulai menggunakan drone tetapi pada kawasan-kawasan tertentu saja. Kendati demikian, Amazon tetap menggunakan strategi logistik konvensional yang telah digabungkan dengan inovasi teknologi untuk menciptakan layanan pengiriman yang lebih bervariasi. Contohnya pengiriman dalam kurun waktu 1-2 jam, pengiriman pada hari yang sama, pengambilan barang melalui hub locker, dan lain sebagainya.
Tak hanya di situ saja, Amazon juga menggunakan segmentasi konsumen untuk menyesuaikan layanan dan harga pengiriman. Dengan memanfaatkan inovasi teknologi untuk menentukan aliran pesanan, Amazon dapat menjawab masalah fluktuasi permintaan barang dengan cepat dan memastikan operasional berjalan dengan lancar.
Dengan segmentasi ini, perusahaan Amazon bisa memberikan harga yang lebih kompetitif kepada pelanggan utama mereka. Di samping itu, perusahaan juga memastikan bahwa layanan pengiriman mereka terjamin bagi seluruh konsumen.
Selain itu, Amazon memiliki jangkauan global yang cukup luas sehingga penjual bisa memasarkan produk tanpa harus terhalang oleh geografis. Hal ini memberikan kesempatan bagi para penjual untuk memperluas pangsa pasar mereka tanpa harus khawatir soal logistik.
Lantas, apa yang bisa dipelajari dari strategi logistik Amazon? Hal pertama adalah fokus pada kepuasan pelanggan. Hal ini berkaitan dengan kecepatan pengiriman barang, khususnya pada momen-momen di mana permintaan barang meroket, seperti musim liburan. Untuk memastikan kecepatan pengiriman, maka dibutuhkan kombinasi antara strategi logistik konvensional dengan inovasi teknologi.
Di Indonesia, proses pengiriman barang jelas masih sangat membutuhkan tenaga manusia. Namun, ditambah dengan penggunaan teknologi, proses pengiriman menjadi lebih cepat, efisien, dan tepat pada tujuan. Dengan begitu, perusahaan logistik dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi bisnis, dan tentunya meningkatkan kepuasan pelanggan.