Menjelang perayaan Idul Fitri, umat Islam di Indonesia pada umumnya melakukan tradisi mudik ke kampung halaman. Setelah itu, mereka akan kembali dan hal ini disebut dengan arus balik. Namun, perjalanan ini tak bisa dibilang selalu lancar.
Fenomena seperti kemacetan panjang, antrean tiket, hingga meroketnya harga tiket transportasi umum menjadi kendala yang kerap mewarnai momen-momen menjelang lebaran dan setelah lebaran. Namun, dengan perkembangan teknologi, perjalanan mudik dan arus balik menjadi lebih mudah dan efisien.
Teknologi memainkan banyak peran krusial dalam aspek kehidupan sehari-hari, termasuk selama perjalanan mudik dan arus balik lebaran. Berikut sejumlah peran teknologi dalam mempermudah perjalanan mudik dan juga arus balik.
Kolaborasi SDM dan teknologi, dalam hal ini adalah Korlantas Polri dan Google Maps, menjadi langkah inovatif dalam memfasilitas perjalanan mudik dan juga arus balik. Dengan adanya kolaborasi sinergis ini, informasi terkait kondisi jalan, situasi lalu lintas, dan simbol pengalihan arus dapat diakses dengan mudah secara real-time oleh masyarakat.
Hal ini tentunya dapat membantu pemudik dalam menyusun rencana rute perjalanan yang lebih aman dan nyaman. Sebelum ada kolaborasi ini, para pemudik kerap mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi terkini terkait situasi lalu lintas di jalur yang akan mereka lewati. Sebab itu, kerja sama ini menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama perjalanan.
Berkat teknologi, muncul platform transportasi online seperti Grab dan Gojek yang kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat urban. Melalui dua aplikasi ini, pengguna bisa dengan mudah memesan kendaraan dan melakukan pembayaran dengan cepat, aman, dan nyaman.
Pengguna juga memiliki opsi untuk memilih jenis kendaraan sesuai dengan preferensi dan kebutuhan. Mereka juga bisa melacak posisi kendaraan secara real-time. Dalam konteks perjalanan mudik dan arus balik, aplikasi transportasi online sangat membantu para pemudik yang menggunakan transportasi umum.
Begitu mereka tiba di terminal, bandara, stasiun, atau pelabuhan, mereka bisa memesan layanan transportasi online untuk melanjutkan perjalanan tanpa harus meminta keluarga atau tempat untuk menjemput mereka.
Salah satu peran krusial dari penggunaan teknologi dalam perjalanan mudik dan arus balik adalah peningkatan keamanan dan kenyamanan di jalan bagi para pemudik. Dengan adanya akses informasi secara real-time terkait kondisi jalan dan situasi lalu lintas, pemudik bisa menghindari rute yang berpotensi macet atau membahayakan keselamatan.
Selain itu, aplikasi seperti WhatsApp atau transportasi online misalnya, juga menyediakan fitur keamanan seperti “Share location” yang bisa digunakan untuk memberikan rasa aman bagi pengguna selama perjalanan.
Lebih lanjut, platform seperti aplikasi pemesanan akomodasi juga memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan para pemudik selama musim mudik. Contohnya adalah para pemudik yang membutuhkan tempat untuk transit atau menginap sebelum melanjutkan perjalanan.
Para pemudik hanya tinggal membuka aplikasi pemesanan akomodasi yang dapat diakses melalui smartphone untuk memesan tempat penginapan. Semuanya bisa dilakukan dari jarak jauh tanpa harus melakukan check-in dadakan dan hal ini bisa direncanakan jauh-jauh hari sehingga lebih hemat waktu dan biaya.
Penggunaan teknologi dalam perjalanan mudik dan arus balik ternyata juga membawa dampak positif terhadap efisiensi waktu serta biaya. Dengan memanfaatkan platform pemesanan transportasi misalnya, pemudik bisa menghemat waktu yang biasanya terbuang untuk datang langsung ke tempat pembelian tiket transportasi. Selain itu, platform semacam ini juga bisa menghemat biaya karena pemesanan tiket perjalanan bisa dilakukan jauh sebelum mudik atau arus balik yang mana umumnya lebih murah.
Jadi, dengan memanfaatkan teknologi, perjalanan mudik dan arus balik menjadi lebih terkontrol, aman, dan nyaman bagi para pemudik. Namun penggunaan teknologi dalam perjalanan mudik tak bisa lepas dari peran para regulator yang mengatur lalu lintas.
Peran regulator, seperti Korlantas Polri, memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan pengawasan perjalanan mudik dan arus balik. Selain menjalankan tanggung jawab mereka untuk mengatur dan menjaga keamanan serta kelancaran arus lalu lintas, regulator juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua produk teknologi yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan dilakukan secara bertanggung jawab.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, regulator perlu berkolaborasi dengan penyedia layanan teknologi. Misalnya saja kerja sama Korlantas Polri degan Google Maps untuk memastikan bahwa informasi lalu lintas yang diakses oleh pemudik bersifat akurat, tepercaya, dan dapat diandalkan.
Proses tersebut tentunya melibatkan banyak tindakan, seperti pembaruan data terkait kondisi lalu lintas, penutupan jalan, maupun perubahan rute yang mungkin memengaruhi perjalanan para pemudik. Selain itu, regulator juga mengemban tanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat terkait penggunaan teknologi selama mudik.
Mereka perlu memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami terkait tata cara penggunaan aplikasi perjalanan dengan benar, serta memberikan saran tentang tindakan yang harus dilakukan pemudik bila dalam situasi darurat selama perjalanan. Dengan begitu, regulator bisa membantu meningkatkan kesadaran dan juga pemahaman masyarakat terkait manfaat menggunakan teknologi selama musim mudik lebaran.
Lebih lanjut, regulator juga harus memastikan bahwa teknologi yang digunakan telah mematuhi standar keamanan dan privasi data yang berlaku di Tanah Air. Mereka harus mengawasi bagaimana data-data pengguna dikumpulkan, disimpan, dan digunakan oleh penyedia layanan teknologi guna memastikan bahwa data pribadi para pengguna dilindungi dengan baik dan tidak disalahgunakan.
Secara keseluruhan, peran regulator sangat penting dalam memastikan bahwa penggunaan teknologi selama perjalanan mudik dan arus balik memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Dengan menggunakan teknologi pula, perjalanan mudik bisa berjalan lebih aman, lancar, dan nyaman bagi para pemudik.
Jadi, itulah peran teknologi dalam mempermudah perjalanan mudik serta arus balik yang sudah menjadi tradisi turun temurun di Indonesia.