Industri keuangan terus mengalami perubahan seiring dengan berubahnya pola konsumsi masyarakat. Perubahan tersebut juga didorong oleh munculnya inovasi-inovasi teknologi terbaru. Salah satu inovasi yang memengaruhi tumbuh kembang industri keuangan adalah artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang keuangan telah mengadopsi AI untuk mendorong efisiensi operasional. Mereka juga menggunakan AI untuk memberikan layanan konsumen yang lebih cepat. Namun di balik manfaat yang diberikan oleh AI, penerapan teknologi ini juga mendatangkan tantangan yang cukup kompleks.
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan AI pada sektor keuangan. Melansir dari berbagai sumber, berikut manfaat penerapan AI.
AI merupakan salah satu inovasi teknologi termutakhir dalam peradaban manusia modern. Bila diterapkan di industri keuangan, AI bisa membuka pintu bagi personalisasi layanan keuangan. Bentuk penerapan AI seperti chatbot memungkinkan institusi keuangan seperti bank untuk dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada pelanggan secara cepat dan responsif.
Chatbot dapat diatur sedemikian rupa agar bisa menangani pertanyaan-pertanyaan umum, memberikan saran terkait produk dan layanan keuangan, dan bahkan membantu pelanggan dalam proses transaksi. Dengan kemampuan ini, AI bisa meningkatkan kepuasan pelanggan secara masif.
Salah satu manfaat paling krusial dari penerapan AI di industri keuangan adalah kemampuannya untuk meningkatkan prosedur manajemen risiko. Algoritma AI bisa membantu menganalisis data historis dan tren pasar untuk menentukan kelayakan kredit nasabah, mendeteksi penipuan, dan mengidentifikasi potensi risiko keuangan lainnya.
Sebagai contoh, AI bisa diterapkan dalam sistem perbankan untuk memantau semua jenis transaksi secara real-time. Bila ada transaksi yang mencurigakan, AI dapat mendeteksinya secara langsung sehingga memungkinkan lembaga perbankan untuk segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
AI juga telah mengubah cara investor dalam melakukan investasi. Inovasi teknologi ini melahirkan platform seperti robo-advisor, yakni platform yang dapat digunakan untuk membantu proses investasi secara otomatis menggunakan algoritma tertentu.
AI seperti robo-advisor dapat memberikan saran investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko dari setiap investor. Selain itu, AI juga diaplikasikan dalam algorithmic trading yang dapat digunakan untuk melangsungkan perdagangan saham secara otomatis sesuai dengan analisis data. Hal ini tak hanya meningkatkan efisiensi transaksi investasi, tetapi juga membantu investor dalam menyusun strategi investasi yang lebih canggih.
Salah satu manfaat dari penerapan AI dalam bidang keuangan adalah dapat membantu mengotomatisasi pekerjaan yang bersifat repetitif dan memakan banyak waktu. Dengan menggunakan algoritma dan perintah yang cerdas, AI bisa mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dalam waktu yang lebih cepat daripada menggunakan tenaga manusia.
Hal ini memungkinkan para pekerja di bidang keuangan untuk bisa menghemat waktu dan tenaga. Dengan begitu, mereka bisa lebih fokus pada pekerjaan lain yang membutuhkan analisis lebih mendalam dan pemikiran kreatif.
AI juga dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam melalui proses analisis data yang kompleks. Dengan kemampuannya ini, AI bisa digunakan untuk mengidentifikasi tren pasar, mengoptimalkan strategi, meminimalkan potensi risiko, dan lain sebagainya.
Dunia keuangan pada dasarnya merupakan sektor yang penuh dengan ketidakpastian. Dalam hal ini, kemampuan AI bisa dioptimalkan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam sekaligus prediksi masa depan yang lebih akurat serta bisa memberikan keuntungan bagi penggunanya.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, penerapan AI di sektor keuangan juga diselimuti dengan beberapa tantangan. Berikut tantangan dalam penerapan AI di industri keuangan.
Salah satu tantangan utama dari setiap inovasi teknologi yang berhubungan dengan internet adalah keamanan data dan privasi. Hal ini juga berlaku pada penerapan AI di sektor keuangan. Penggunaan AI untuk menganalisis data keuangan melibatkan proses pengumpulan dan penyimpanan data-data berupa informasi pribadi yang jumlahnya tidak sedikit.
Bila institusi keuangan menggunakan AI tanpa mengindahkan regulasi tentang keamanan data konsumen, tentunya data-data tersebut berisiko bocor dan bisa membuat institusi maupun nasabah mengalami serangan siber. Oleh sebab itu, institusi keuangan harus memastikan bahwa sistem Ai yang mereka gunakan memiliki keamanan siber yang kuat untuk melindungi data perusahaan dan data pelanggan.
Perlu diketahui bahwa keberhasilan AI dalam memberikan hasil analisis sangat dipengaruhi oleh kualitas data yang dimasukkan oleh user. Data yang tidak akurat dan tidak lengkap tentu akan menghasilkan output yang salah. Oleh sebab itu, penting bagi setiap institusi keuangan yang menggunakan AI untuk memastikan kualitas data yang mereka gunakan dalam AI.
AI memiliki potensi untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan manual yang biasanya dilakukan oleh manusia, khususnya pekerjaan yang bersifat repetitif dan melibatkan banyak data. Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi proses tersebut, di sisi lain inovasi teknologi juga menimbulkan kekhawatiran tentang kehilangan pekerjaan. Untuk itu, industri keuangan harus mengembangkan strategi guna mengatasi masalah sosial ini, misalnya dengan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pegawai yang terkena dampak.
Penerapan AI di sektor keuangan maupun industri lainnya tak boleh dilakukan secara asal-asalan. Pemerintah harus mengeluarkan regulasi terkait penggunaan AI agar tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat menimbulkan dampak buruk. Regulasi mengenai penggunaan data, transparansi algoritma, serta tanggung jawab dalam proses pengambilan keputusan merupakan beberapa aspek yang perlu ditekankan pada semua industri yang ingin menggunakan AI.
Mengaplikasikan AI ke dalam sistem yang sudah ada menjadi tantangan teknis yang cukup signifikan. Perangkat yang tidak kompatibel bisa menghambat penerapan AI secara optimal. Kurangnya sumber daya manusia yang ahli di bidang AI juga bisa menghemat penggunaan AI secara efektif.
Jadi, itulah penggunaan AI di sektor keuangan yang pada akhirnya bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional bisnis keuangan. Mulai dari personalisasi layanan keuangan hingga pengelolaan risiko, AI bisa membawa perubahan yang positif dalam industri keuangan.
Namun tantangan seperti keamanan data, penggunaan AI sesuai dengan regulasi, dan minimnya sumber daya perlu diatasi agar AI bisa digunakan secara optimal dan sesuai dengan aturan yang berlaku.