Media sosial menjadi salah satu wadah efektif bagi masyarakat global untuk mengampanyekan isu-isu sosial. Isu-isu yang menyangkut kesejahteraan dan keselamatan masyarakat pun menjadi makin mudah untuk disebarluaskan berkat adanya influencer. Mereka adalah ‘aktor-aktor’ yang disebut sebagai sosok penting di media sosial dan suara mereka cenderung banyak diikuti oleh pengikutnya atau followers.
Menurut Hariyanti dan Wirapraja (2018) yang dikutip melalui laman Kumparan, influencer merupakan individu atau sosok tokoh masyarakat di platform media sosial dengan jumlah pengikut yang banyak. Apa yang mereka sampaikan di media sosial akan memengaruhi pola pikir dari pengikutnya.
Sementara itu, secara umum influencer bisa dijelaskan sebagai orang yang mampu memberikan pengaruh pada orang lain untuk terdorong melakukan sesuatu. Influencer merupakan sosok yang dianggap sebagai pakar dalam suatu komunitas yang mengulas, mendukung, atau bahkan menyampaikan pemikiran yang sesuai dengan bidang keahlian mereka.
Influencer di media sosial adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi perilaku orang lain. Mereka bisa memengaruhi pengikut mereka melalui engagement atau karena memiliki reputasi dan otoritas dalam komunitas orang yang cenderung lebih kecil.
Istilah influencer sendiri mulai banyak digunakan seiring dengan meningkatnya pengguna media sosial. Mereka ibarat trend-setter bagi para pengguna aktif media sosial. Bagaimana tidak, dengan jumlah followers yang banyak mencapai ratusan ribu hingga jutaan, para influencer bisa memengaruhi pola perilaku banyak orang pada bidang-bidang tertentu.
Secara umum, para influencer menggunakan akun media sosial mereka untuk membagikan konten-konten yang sesuai dengan bidang keahlian mereka kepada audiens. Konten yang mereka buat cukup beragam, ada yang berupa ulasan produk, tutorial, cerita pengalaman pribadi, hingga pandangan pribadi mereka terhadap berbagai isu.
Secara umum, berikut adalah beberapa aktivitas yang dilakukan oleh para influencer:
Influencer memiliki peran krusial dalam mendukung kesuksesan kampanye sosial. Hal ini lantaran mereka memiliki jangkauan luas, keahlian yang sesuai dengan isu yang dikampanyekan, dan kredibilitas terhadap apa yang mereka sampaikan sehingga mereka bisa memengaruhi opini publik. Nah, berikut ini beberapa cara influencer berkontribusi dalam kampanye sosial.
Influencer media sosial bisa membantu membangun kesadaran masyarakat tentang isu-isu sosial di sekeliling mereka. Dengan membagikan informasi dan cerita yang valid serta pengalaman pribadi mereka terkait isu-isu tersebut, maka mereka bisa meningkatkan pemahaman dan juga kepedulian publik.
Sebagai contoh, jika ada seorang influencer berbicara soal perubahan iklim, mereka bisa membuat konten yang menarik dan dilengkapi dengan data, video, serta testimonial terkait dampak buruk perubahan iklim. Dengan begitu, pengikut mereka sadar akan bahaya nyata dari isu tersebut.
Influencer bisa mendorong followers mereka untuk terlibat secara aktif dalam aksi sosial, seperti berdonasi, menyebarkan kembali pesan kampanye, atau mengikuti acara amal. Mereka bisa memanfaatkan akun mereka untuk mengajak followers mereka bergabung dalam kegiatan kampanye tertentu.
Sebagai contoh, influencer yang aktif dalam menjaga kebersihan laut bisa mengajak followers-nya untuk ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih pantai. Ajakan ini bisa dikemas dengan cara yang menarik dan persuasif dalam bentuk konten postingan, video, atau live streaming.
Tak sedikit influencer di media sosial yang menggunakan platform mereka untuk melakukan penggalangan dana bagi organisasi amal atau kegiatan kampanye sosial tertentu. Influencer bisa memanfaatkan pengaruh mereka untuk mendorong pengikut mereka untuk beramal. Mereka dapat membuat konten yang relevan, menarik, dan disertai dengan dampak positif dari sumbangan tersebut.
Melalui kampanye di media sosial yang dikemas dengan cara strategis, influencer bisa mengubah perilaku followers mereka terkait isu-isu tertentu. Sebagai contoh, kampanye tentang pentingnya memiliki kesadaran terkait kesehatan mental bisa menginspirasi para pengikut mereka untuk lebih peduli dengan kesehatan mental.
Influencer bisa memberikan tips-tips praktis dan sesuai dengan riset terkait bagaimana mereka mengatasi dan mencegah timbulnya kondisi mental. Mereka bisa menyampaikan bagaimana caranya mengatasi stres, mengatasi trauma masa kecil, dan lain sebagainya.
Influencer bisa menjadi tokoh masyarakat di media sosial yang mampu menjembatani masyarakat dan pembuat kebijakan, dalam hal ini adalah pemerintah. Dengan menyuarakan aspirasi dan keluhan yang beragam dari masyarakat terkait isu-isu tertentu, influencer bisa membantu menyampaikan isu-isu tersebut ke pihak yang berwenang.
Pasalnya, influencer sering kali memiliki akses yang lebih luas ke media dan platform publik. Hal ini memungkinkan mereka untuk membantu suara masyarakat yang belum atau kurang terdengar menjadi lebih terdengar.
Mereka bisa memanfaatkan koneksi mereka dengan influencer di bidang yang sama untuk mengadakan diskusi publik, kampanye petisi, dan lain sebagainya yang ditujukan untuk melakukan perubahan kebijakan.
Di samping itu, para influencer juga bisa menjalin kerja sama dengan organisasi non-pemerintah untuk memperjuangkan isu-isu sosial tertentu sekaligus memberikan tekanan pada regulator untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Melalui kelima cara di atas, para influencer bisa memainkan peran yang efektif dalam mendukung keberhasilan kampanye sosial, mendorong massa, memengaruhi kebijakan, hingga membawa perubahan positif dalam hidup masyarakat. Mereka menjadi agen perubahan yang tak hanya fokus pada peningkatan engagement saja tetapi juga pada dampak sosial yang nyata.