Idul Adha adalah salah satu momen penting dalam kalendar umat Islam. Hari raya ini identik dengan suasana penuh suka cita dan semangat kebersamaan. Pasalnya, pada hari itulah dilakukan penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kurban.
Bagi banyak orang, khususnya orang Indonesia, Idul Adha menjadi kesempatan untuk menikmati aneka hidangan lezat berbahan dasar daging. Namun, kendati menyantap hidangan daging kurban adalah bagian dari perayaan ini, penting sekali untuk tetap menjaga kesehatan tubuh. Sebab, mengonsumsi daging dalam jumlah berlebih dapat berisiko bagi kesehatan.
Sapi dan kambing adalah dua hewan yang umum dijadikan kurban. Kedua hewan tersebut tergolong sebagai hewan dengan daging merah. Meskipun kaya akan nutrisi, seperti vitamin B12, zat besi, dan protein, mengonsumsi daging merah secara berlebihan dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.
Secara umum, apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan tentu akan menimbulkan efek buruk bagi tubuh. Melansir laman American Heart Association, daging merah seperti sapi dan kambing umumnya memiliki lebih banyak kandungan lemak jenuh dibanding sumber protein lain, seperti ikan, ayam, dan kacang-kacangan.
Bila daging merah dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, otomatis tubuh akan menyerap banyak lemak jenuh. Hal ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
Sementara itu melansir laman Healthline, riset yang melebitkan 134.297 partisipan yang mengonsumsi daging merah dan daging merah olahan yang tinggi sekitar 150 gram per hari, secara signifikan menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit jantung dan bahkan kematian.
Di samping itu, terlalu banyak mengonsumsi daging merah dalam bentuk olahan juga bisa meningkatkan risiko penyakit kanker usus dan payudara. Risiko ini sebenarnya bisa ditekan yakni dengan mengolah daging merah dengan cara dikukus atau direbus, bukan digoreng atau dipanggang.
Cara memasak daging merah dengan suhu terlalu tinggi bisa membuat daging membentuk dua senyawa yang dapat meningkatkan risiko kanker, yakni senyawa polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) dan heterocyclic amines (HCA). Itulah sebabnya kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengolah daging kurban dan melalui banyak proses memasak serta menggunakan banyak santan dan minyak dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti kolesterol.
Agar tubuh tetap sehat dan bisa menikmati hidangan khas Idul Adha, berikut adalah beberapa tips sehat yang bisa dilakukan.
Selama perayaan Idul Adha, tentunya ada godaan untuk makan olahan daging dalam porsi besar. Namun, penting untuk menahan diri agar tidak terlalu banyak mengonsumsi daging dalam waktu singkat.
Makanlah dalam porsi kecil tetapi sering karena lebih baik dibandingkan makan dalam porsi besar sekaligus. Hal ini membantu untuk mencegah kenaikan berat badan dan menjaga kadar gula darah maupun kolesterol tetap stabil.
Menyeimbangkan konsumsi daging dengan memakan sayuran dan buah-buahan sangat penting untuk menjaga kesehatan selama Idul Adha. Sayur dan buah kaya akan serat, mineral, dan vitamin yang penting bagi tubuh.
Serat yang terkandung dalam sayur dan buah bisa membantu melancarkan pencernaan dan mencegah terjadinya sembelit akibat mengonsumsi daging berlebihan. Beberapa pilihan sayur dan buah yang baik untuk dikonsumsi saat mengonsumsi daging adalah sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan buah-buahan seperti jeruk, apel, dan pisang.
Tetap aktif berolahraga selama perayaan Idul Adha adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung sekaligus sistem pencernaan. Berjalan kaki atau olahraga ringan lainnya selama 30-60 menit setiap hari bisa membantu pembakaran kalori yang didapat dari mengonsumsi daging. Aktivitas fisik juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Makan berat seperti mengonsumsi daging sebelum tidur dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Makan sebelum tidur bisa mengganggu kualitas tidur dan sistem pencernaan karena terjadinya refluks asam. Jadi, ada baiknya untuk menghindari mengonsumsi daging setidaknya 2-3 jam sebelum tidur agar pencernaan bekerja dengan baik dan kualitas tidur tidak terganggu.
Tips sehat selanjutnya saat merayakan Idul Adha adalah dengan memperhatikan cara mengolah daging merah. Seperti yang disebutkan di atas, memasak daging merah menggunakan suhu tinggi, seperti dipanggang atau digoreng dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia yang menjadi penyebab kanker.
Berikut beberapa tips mengolah daging merah agar lebih sehat:
Air putih merupakan salah satu kunci untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan risiko pencernaan. Jadi, pastikan untuk minum air putih yang cukup setiap hari, terlebih saat mengonsumsi makanan berat seperti daging merah.
Air putih berfungsi untuk melarutkan sisa makanan di sistem pencernaan sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya sembelit. Minumlah setidaknya 8 gelas air putih setiap hari dan bahkan lebih banyak dari itu apabila kamu melakukan banyak aktivitas fisik.
Saat memasak hidangan khas Idul Adha, ada baiknya untuk membuat menu yang seimbang. Jadi, jangan hanya memasak daging saja tetapi juga disertai dengan sayuran dan biji-bijian. Hal ini penting untuk memastikan tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, bila ingin menyajikan steak atau mungkin sate, jangan lupa untuk menyajikan lalap sayur atau nasi merah dengan sayuran hijau. Menu seimbang seperti ini bisa membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan saat menyantap banyak hidangan khas Idul Adha.
Jadi, itulah beberapa tips sehat saat merayakan Idul Adha. Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu bisa tetap sehat dan menikmati aneka hidangan khas Hari Raya Idul Adha. Penting pula untuk diingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan, seperti mengonsumsi terlalu banyak daging kurban, dapat menyebabkan risiko penyakit. Segala sesuatu yang dikonsumsi dalam jumlah wajar justru akan lebih sehat untuk tubuh.