Investasi properti sudah lama menjadi pilihan menarik bagi banyak orang karena nilai keuntungannya yang besar. Namun, sebelum terjun ke dunia investasi properti, penting sekali untuk memahami jenis properti yang akan dipilih.
Ada jenis properti yang bisa dijadikan investasi, yakni properti komersial dan residensial. Keduanya memiliki karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda-beda. Untuk menemukan mana yang cocok buat kamu, simak selengkapnya dalam uraian berikut ini.
Dari segi tujuan, investasi komersial dan residensial tentunya berbeda. Berikut perbedaan properti komersial dan residensial dari sisi tujuan.
Sesuai namanya, properti residensial merupakan properti yang digunakan sebagai tempat tinggal. Jenis properti ini umumnya menjadi pilihan investasi bagi perorangan yang ingin mencari pendapatan pasif melalui sewa bulanan.
Keuntungan utama dari properti residensial berada pada potensi kenaikan nilai properti seiring dengan berjalannya waktu. Di samping itu, pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan manusia turut mendorong terjadinya peningkatan permintaan terhadap tempat tinggal.
Menurut data, permintaan terhadap rumah baru di Tanah Air mengalami pertumbuhan pada akhir 2023, khususnya di wilayah Jabodetabek. Misalnya saja di Tangerang Selatan dan Tangerang, tingkat pertumbuhan permintaan rumah baru meningkat sebesar 84% dan 41% pada kuartal terakhir tahun 2023. Meroketnya permintaan dipicu oleh pembangunan infrastruktur yang signifikan di wilayah tersebut.
Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa permintaan terhadap tempat tinggal akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur suatu wilayah. Jadi, hal ini bisa dijadikan peluang emas bagi investor untuk membangun keuntungan jangka panjang.
Sebaliknya, properti komersial dirancang untuk tujuan bisnis, seperti toko, kantor, gudang, akomodasi penginapan, dan fasilitas industri lainnya. Investasi di bidang properti komersial bisa memberikan pendapatan dalam bentuk sewa yang lebih stabil dan besar, terutama bila investor menyewakan propertinya ke penyewa dalam jangka yang panjang.
Keuntungan dari properti komersial juga bisa berasal dari diversifikasi pendapatan dari beragam jenis properti komersial, misalnya sewa ruko, sewa rumah, sewa kantor, dan lain sebagainya. Hal ini secara keseluruhan dapat mengurangi risiko investasi. Hanya saja, properti komersial kerap kali membutuhkan modal awal yang jauh lebih besar dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam terkait pasar bisnis.
Perbedaan antara investasi pada properti komersial dan residensial juga bisa dilihat dari risiko dan volatilitasnya. Merangkum dari laman Investopedia, volatilitas dapat dijelaskan sebagai tingkat fluktuasi suatu aset, sekuritas, maupun indeks pasar tertentu. Volatilitas menunjukkan tingkat risiko dari suatu aset seiring dengan terjadinya perubahan harga.
Dalam kebanyakan kasus, makin besar volatilitas sebuah aset, maka makin tinggi pula risikonya. Nah, berikut perbedaan investasi pada properti residensial dan komersial bila dilihat dari sisi risiko dan volatilitas.
Meskipun properti residensial cenderung memberikan pendapatan yang lebih stabil, bukan berarti jenis properti ini bebas dari risiko. Perlu diketahui bahwa harga properti residensial bisa naik turun sesuai dengan kondisi pasar lokal maupun nasional.
Krisis ekonomi atau perubahan regulasi pemerintah juga bisa memengaruhi nilai properti residensial. Di samping itu, tingkat okupansi yang rendah juga bisa mengurangi pendapatan yang diharapkan oleh investor.
Properti komersial bisa dibilang lebih rentan terhadap fluktuasi ekonomi dibandingkan properti residensial. Kondisi ekonomi dan bisnis milik penyewa sangat memengaruhi stabilitas pendapatan dari properti jenis komersial.
Perubahan dalam regulasi, seperti tarif pajak, juga dapat berdampak besar. Selain itu, juga masih ada risiko lainnya yang harus dipertimbangkan seperti tingkat kekosongan atau tidak adanya penyewa dalam jangka waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, investasi pada properti komersial membutuhkan manajemen risiko yang lebih cermat.
Investasi properti komersial memiliki aliran kas dan profit yang berbeda dari properti residensial. Berikut penjelasannya:
Salah satu keuntungan utama dari investasi di properti residensial adalah aliran kas yang cenderung lebih konsisten, misalnya dari sewa bulanan indekos atau sewa tahunan rumah. Pendapatan sewa biasanya cukup untuk membayar biaya perawatan, pajak utilitas, maupun pajak properti.
Namun, tingkat Return on Investment (ROI) pada properti residensial cenderung lebih kecil dibanding properti komersial. Di samping itu, kenaikan nilai properti residensial juga bervariasi tergantung pada lokasi dan kondisi pasar.
Properti komersial memiliki potensi untuk memberikan aliran kas yang lebih besar dibanding properti residensial. Terlebih bila pihak yang menyewa properti komersial merupakan perusahaan besar atau individu dengan kontrak jangka panjang.
Penyewa properti komersial umumnya juga membayar harga sewa yang lebih tinggi dibandingkan penyewa residensial. Hal ini tentunya dapat meningkatkan jumlah pendapatan dari investasi. Hanya saja, aliran kas bisa saja menurun bila properti tidak ada yang menyewa dalam jangka waktu yang panjang.
Properti komersial memiliki pengelolaan dan perawatan yang berbeda dari properti residensial. Berikut penjelasan lengkapnya:
Mengelola properti residensial bisa dibilang lebih sederhana dibandingkan properti komersial. Perawatannya pun cukup mudah, seperti pemeliharaan area eksterior, perbaikan interior, dan renovasi umum yang biasanya tak memakan biaya besar.
Pemilik properti residensial juga bisa mengelola properti mereka sendiri atau menggunakan jasa orang lain dengan biaya yang relatif terjangkau. Namun, tanggung jawab pihak yang menyewa properti tersebut terkadang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik properti.
Properti komersial memerlukan perawatan yang jauh lebih berat dan biaya perbaikannya juga tak bisa dibilang kecil. Pengelolaan properti komersial juga kerap melibatkan perjanjian sewa yang lebih rumit dan bahkan membutuhkan pengetahuan hukum serta bisnis yang baik.
Meskipun biaya pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur pada properti komersial cenderung lebih tinggi, penyewa biasanya sangat bertanggung jawab atas sebagian besar perawatan yang dibutuhkan.
Jadi, mana yang harus dipilih, investasi properti komersial atau residensial? Jawabannya sangat tergantung pada tujuan investasi dan toleransi risiko masing-masing investor. Bila mencari investasi yang cenderung stabil, properti residensial mungkin lebih cocok. Namun jika mencari keuntungan yang lebih tinggi dan berani menanggung risiko besar, jelas properti komersial bisa dijadikan pilihan.