Mengelola keuangan merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang, termasuk anak kos. Hidup jauh dari keluarga dengan anggaran terbatas menuntut anak kos, khususnya mereka yang belum bekerja atau masih sekolah, untuk bisa mengatur pengeluaran mereka dengan bijak.
Tanpa adanya manajemen keuangan yang baik, anak kos bisa saja terpapar dengan masalah finansial yang bisa menyebabkan terganggunya kesejahteran dan prestasi akademis mereka. Dalam artikel kali ini kita akan membahas beberapa tips mengelola keuangan untuk anak kos.
Anak kos, khususnya mereka yang hidup di indekos karena sekolah dan tidak memiliki penghasilan sendiri, kerap menghadapi tantangan finansial yang kerap menyebabkan financial stress. Mereka harus bisa mengelola uang saku yang diberikan orang tua untuk berbagai keperluan seperti biaya sewa, tagihan listrik, transportasi, makan, dan bahkan biaya pendidikan dan juga kesehatan.
Tanpa adanya manejemen keuangan yang baik, anak kos bisa saja mengalami kesulitan finansial yang berdampak pada kesehatan fisik maupun psikis. Melansir laman CIMB Niaga, manajemen keuangan dapat dijelaskan sebagai aktivitas yang mencakup kegiatan perencanaan, penganggaran, pengecekan, pengelolaan, pengawasan, pencarian dan penyimpanan dana oleh suatu badan usaha.
Kendati pengertian manajemen keuangan tersebut lebih ditujukan pada badan usaha, manajemen keuangan juga berlaku untuk individu. Nah, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sebagai anak kos harus memiliki manajemen keuangan yang baik.
Manajemen keuangan membantu anak kos untuk bisa mengidentifikasi dan mengatur skala prioritas keuangan mereka. Dengan begitu, mereka bisa belajar membedakan mana yang termasuk kebutuhan esensial dan mana yang termasuk keinginan yang bisa ditunda sehingga bisa menghindari pengeluaran yang sifatnya tidak perlu.
Dengan manajemen keuangan, anak kos bisa membangun kebiasaan menabung. Lagi pula, memiliki tabungan adalah sesuatu yang seyogianya diupayakan oleh semua orang. Dengan memiliki tabungan, anak kos bisa menghadapi keadaan darurat atau pengeluaran mendesak tanpa harus khawatir soal finansial.
Hidup jauh dari keluarga menuntut para anak kos untuk bisa mandiri, termasuk mandiri dalam mengelola utang. Dalam keadaan tertentu, anak kos mungkin harus meminjam uang dari teman. Dengan manajemen keuangan yang baik, anak kos bisa mengelola utang dengan bijak dan membayarnya tepat waktu serta menghindari utang konsumtif.
Dengan belajar mengelola keuangan mereka sendiri, secara otomatis anak kos juga belajar untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri secara finansial. Meskipun masih mendapatkan uang saku, mereka perlahan akan mengembangkan rasa percaya diri dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan keuangan.
Untuk membantu anak kos dalam mengelola keuangan dengan baik, berikut ini ada beberapa tips praktis yang bisa diterapkan.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam mengelola keuangan untuk anak kos adalah membuat anggaran bulanan. Anak kos bisa menggunakan metode 50/30/20 meskipun belum bekerja. Perinciannya adalah 50% uang saku untuk kebutuhan (biaya sewa, listrik, transportasi, makan, dan lain sebagainya) selama di indekos, 30% untuk keinginan, dan 20% sisanya untuk ditabung bila memungkinkan. Jumlah tabungan bisa disesuaikan dengan besarnya kebutuhan selama hidup di kos.
Setelah menyusun anggaran, selanjutnya buat skala prioritas pengeluaran berdasarkan kebutuhan utama, misalnya biaya sewa dan makan. Lalu pisahkan daftar kebutuhan sekunder, seperti hiburan, yang mana harus dilakukan bila kebutuhan utama sudah terpenuhi.
Tips selanjutnya untuk mengatur keuangan bagi anak kos adalah mencari cara untuk menghemat pengeluaran. Misalnya, belanja sayur dan lauk di warung makan dan memasak nasi sendiri. Bisa juga dengan membeli perlengkapan mandi seperti sampo dan deterjen dalam bentuk rencengan karena lebih murah dibanding dalam kemasan botol.
Makanan merupakan salah satu pengeluaran terbesar bagi anak kos. Membawa bekal atau masak sendiri di kos bisa menjadi salah satu cara untuk menghemat uang. Selain lebih hemat, memasak sendiri juga memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi lebih sehat. Hanya saja, tips satu ini mungkin hanya cocok untuk diterapkan oleh anak kos yang indekosnya memiliki fasilitas kulkas dan dapur umum.
Tips selanjutnya untuk mengelola keuangan sebagai anak kos adalah dengan memanfaatkan fasilitas gratis yang ada di sekitar. Misalnya, kampus umumnya menyediakan WiFi gratis dan perpustakaan yang bisa dimanfaatkan untuk belajar atau mengerjakan tugas. Jadi, alih-alih harus mengerjakan tugas di kafe, ada baiknya kerjakan saja di kampus untuk menghemat pengeluaran.
6. Sisishkan uang untuk ditabung setiap awal bulan
Setiap mendapatkan uang saku dari orang tua, usahakan untuk langsung menyisihkannya, setidaknya 20% untuk tabungan. Dengan memiliki tabungan, kamu akan merasa tenang bila sewaktu-waktu membutuhkan dana untuk keperluan mendadak selama hidup di perantauan.
Bagi yang tidak terbiasa minum air rebusan, membeli air mineral dalam botol bisa menjadi pengeluaran yang cukup besar. Untuk itu, usahakan untuk menggunakan galon air karena lebih ekonomis dan bahkan bisa digunakan untuk memasak.
Menjamurnya layanan paylater sering kali membuat para anak kos tergoda untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tak begitu mereka butuhkan. Bila kebiasaan ini dibiarkan, maka mereka telah memupuk kebiasan untuk berutang untuk hal-hal konsumtif. Untuk itu, usahakan menghindari kebiasaan ini.
Era digital membuka banyak peluang kerja, salah satunya adalah konten kreator. Anak kos bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mencari pemasukan tambahan guna meningkatkan jumlah tabungan atau menutup kebutuhan.
Tips terakhir dalam mengelola keuangan untuk anak kos adalah dengan melakukan evaluasi anggaran dan pengeluaran secara rutin. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengeluaran dalam sebulan masih sesuai dengan anggaran dan ada pos-pos pengeluaran yang bisa lebih dihemat atau bahkan dihilangkan.
Itulah beberapa tips mengelola keuangan untuk anak kos. Dengan mengelola keuangan dengan baik, maka mereka bisa membangun kebiasaan finansial yang baik dan bahkan berguna bagi masa depan mereka.