Ini 6 Serangan Siber yang Sering Terjadi di Indonesia

Era sekarang adalah era digital yang terus mengalami perkembangan dan bahkan tak bisa diperlambat. Di tengah kemajuan teknologi, ada serangan siber yang menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan pemerintah. Kejahatan siber atau cybercrime merupakan fenomena global yang tak bisa diabaikan.

Sebagai negara dengan pengguna internet yang besar, Indonesia menjadi negara yang kerap dijadikan target serangan siber. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan siber di Indonesia mengalami peningkatan pesat. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat ada sekitar 370 juta serangan siber yang terjadi selama 2022. 

Angka tersebut menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang dihadapi oleh Indonesia dari segi keamanan siber. Oleh sebab itu, penting sekali bagi masyarakat untuk memahami jenis-jenis serangan siber yang kerap terjadi di Indonesia agar bisa lebih waspada dan melindungi diri dari ancaman tersebut.

6 Serangan Siber yang Banyak Terjadi di Indonesia

Serangan siber

Berikut beberapa serangan siber yang kerap terjadi di Tanah Air:

1. Phising

Phising adalah salah satu bentuk serangan siber yang paling umum dan sering terjadi di Indonesia. Serangan ini umumnya dilakukan dengan cara mengirimkan email atau pesan yang terlihat resmi dan asli dari perusahaan yang namanya dicatut. Tujuannya tak lain adalah untuk menipu penerima pesan agar memberikan informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan informasi sensitif lainnya.

Di Indonesia, phising kerap kali menargetkan pengguna layanan fintech, seperti P2P lending, e-commerce, dan layanan perbankan online. Untuk itu, pengguna harus waspada terhadap email maupun pesan yang mencurigakan dan selalu melakukan verifikasi keaslian sumber terlebih dahulu sebelum memberikan informasi apa pun.

2. Ransomware

Ransomeware adalah salah satu serangan siber yang kerap terjadi di Indonesia. Serangan ini bekerja dengan cara mengenkripsi data di komputer target dan meminta tebusan agar korban bisa mendapatkan akses ke data tersebut kembali. Di Indonesia, serangan ransomware telah mengincar berbagai sektor, termasuk perbankan, kesehatan, dan yang baru saja terjadi adalah pada situs pemerintahan, tepatnya pada Pusat Data Nasional Sementara.

Serangan tersebut terjadi pada 17 Juni 2024 dan mengakibatkan hilangnya data di PDNS, gangguan layanan publik, hingga hilangnya kepercayaan publik terhadap sistem keamanan pada situs pemerintah dalam melindungi data masyarakat.

3. Malware

Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang sengaja dirancang untuk merusak sistem, mencuri data, dan melakukan tindakan siber berbahaya lainnya. Malware dapat masuk ke dalam sistem melalui berbagai macam cara, seperti mengunduh file dari sumber yang tidak tepercaya atau mengklik tautan yang mencurigakan.

Di Indonesia, serangan malware sering kali menargetkan pengguna individu ataupun perusahaan besar. Pengguna perlu memastikan bahwa perangkat mereka benar-benar dilindungi dengan software keamanan yang selalu diperbarui dengan tetap waspada terhadap tautan atau file yang mencurigakan.

4. Serangan DdoS (Distributed Denial of Service)

Serangan DdoS adalah salah satu jenis serangan siber yang kerap terjadi di Indonesia. Serangan ini dilakukan dengan cara membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas yang sangat besar sehingga layanan tersebut tidak bisa diakses oleh pengguna yang sah. Serangan ini bisa menyebabkan gangguan besar pada layanan online, seperti situs web pemerintah, layanan keuangan, hingga perusahaan e-commerce.

Di Indonesia, serangan DdoS umumnya menargetkan berbagai situs penting, seperti situs web pemerintahan hingga bisnis-bisnis besar. Untuk melindungi sistem dari serangan ini, maka organisasi perlu menerapkan solusi mitigasi dan memastikan infrastruktur mereka dapat menangani lonjakan lalu lintas yang mencurigakan.

5. Serangan Zero-Day

Serangan Zero-Day adalah sejenis serangan siber yang ditujukan untuk mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak yang selama ini belum ditemukan atau dilaporkan pada pihak pengembang. Mengingat kerentanan atau biasa juga disebut bug belum diketahui oleh pembuat software dan tidak ada pembaruan keamanan yang bisa mengatasinya, maka serangan Zero-Day menjadi sangat berbahaya.

Serangan ini bisa menyebabkan kerugian yang fantastis terutama dalam sektor bisnis dan pemerintahan. Perusahaan dan pengguna individu perlu memastikan bahwa perangkat lunak yang mereka gunakan selalu diperbarui dan menggunakan software keamanan yang bisa digunakan untuk membantu mendeteksi ancaman serangan siber.

6. Serangan Man in the Middle (MITM)

Serangan MITM merupakan serangan yang memungkinkan hacker untuk mencegat komunikasi antara dua pihak yang sah dan mencuri informasi yang sedang ditransmisikan. Di Indonesia, serangan ini kerap terjadi pada jaringan WiFi publik yang tidak aman.

Peretas bisa mencuri informasi sensitif berupa detail login, nomor identitas, dan informasi pribadi lainnya. Untuk itu, pengguna harus selalu berhati-hati saat akan menggunakan jaringan WiFi publik dan mempertimbangkan untuk menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi komunikasi mereka.

Itulah beberapa serangan siber yang kerap terjadi di Indonesia. Serangan siber merupakan ancaman serius terhadap keamanan siber negara dan hal ini tak boleh disepelekan. Mulai dari serangan phising hingga serangan ransomware yang menyerang situs-situs pemerintahan, semua serangan siber ini sangat berdampak besar pada individu, perusahaan, dan tentunya pemerintah.

Dengan memahami jenis-jenis serangan ini, masyarakat diharapkan bisa lebih waspada dan mau mengedukasi diri agar bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri dan organisasi dari ancaman siber.

Perlindungan terhadap keamanan siber juga seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dan perusahaan. Negara perlu terus mendukung edukasi masyarakat tentang keamanan siber sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang keamanan siber.

Dengan begitu mereka bisa memperkuat keamanan siber negara dari ancaman serangan yang dapat merugikan negara dan bahkan masyarakat.

Leave a Reply