Transformasi digital merupakan salah satu agenda penting dalam upaya pembangunan suatu bangsa, khususnya dalam inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing global. Namun, guna mencapai manfaat penuh dari transformasi digital, maka akses terhadap teknologi dan internet harus merata di seluruh lapisan masyarakat.
Kampanye sosial yang ditujukan untuk mendorong akses teknologi yang merata bisa menjadi makin relevan dalam konteks ini. Dengan mengidentifikasi kesenjangan sosial dalam akses teknologi, mempromosikan berbagai upaya yang bersifat inklusif, hingga menerapkan strategi untuk memperluas akses teknologi, maka negara ini bisa menciptakan masyarakat yang lebih adil dan maju.
Akses terhadap teknologi dan internet sudah menjadi kebutuhan paling mendasar manusia dalam era digital. Namun, realitas di lapangan menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup signifikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan serta antara kelompok masyarakat yang dianggap lebih mampu secara finansial dengan mereka yang kurang mampu.
Kesenjangan sosial dalam akses teknologi ini bukan hanya terkait soal infrastruktur. Namun, ini juga terkait dengan rendahnya literasi digital, kemampuan finansial, dan kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung program pemerataan akses teknologi.
Di Indonesia, misalnya, daerah perkotaan seperti Jakarta dan Surabaya bisa menikmati akses internet yang cepat dan sangat stabil. Sementara itu, di banyak daerah di pedesaan dan wilayah terpencil, akses internet masih sangat terbatas.
Kondisi tersebut memperlebar masalah kesenjangan antara mereka yang bisa memanfaatkan teknologi untuk mendorong kualitas hidup secara keseluruhan dan mereka yang tertinggal karena masalah keterbatasan akses. Di samping itu, biaya perangkat teknologi sekaligus layanan internet yang masih sangat tinggi menjadi hambatan lain bagi banyak keluarga berpenghasilan rendah untuk bisa terhubung dengan dunia digital.
Untuk bisa mengatasi kesenjangan sosial dalam akses teknologi, diperlukan inisiatif dan kampanye sosial yang bersifat inklusif. Beberapa program telah diluncurkan oleh pemerintah bersama organisasi non-pemerintah guna memperluas akses teknologi ke berbagai lapisan masyarakat.
Salah satu contohnya adalah Program Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T) yang diluncurkan oleh pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Program tersebut ditujukan untuk menyediakan jaringan internet yang lebih cepat dan stabil di daerah-daerah yang selama ini kurang terjangkau oleh infrastruktur telekomunikasi. Di samping itu, kampanye sosial seperti Gerakan Nasional Literasi Digital juga memiliki peran krusial dalam meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya literasi digital.
Kampanye ini melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat sipil guna sama-sama mendorong pemahaman yang lebih baik terkait teknologi dan internet. Penting juga untuk melibatkan sektor swasta dalam kampanye sosial ini.
Beberapa perusahaan teknologi besar di Indonesia memiliki peran aktif dalam menyediakan akses internet yang murah dan gratis bagi komunitas-komunitas masyarakat yang kurang mampu. Di samping itu, pelatihan keterampilan digital bagi anak-anak maupun remaja di daerah terpencil juga menjadi bagian penting dari seluruh inisiatif ini.
Dengan demikian, kampanye sosial tak hanya ditujukan untuk mendorong peningkatan akses teknologi. Namun, hal ini juga sekaligus memberdayakan masyarakat melalui peningkatan literasi digital yang berdampak positif terhadap kesejahteraan mereka.
Untuk mewujudkan akses teknologi yang merata, maka diperlukan strategi yang bersifat komprehensif dan berkelanjutan. Salah satu strategi yang bisa dilakukan oleh pemerintah bersama pihak swasta adalah dengan meningkatkan infrastruktur telekomunikasi, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Di samping itu, pembangunan menara seluler dan perluasan jaringan serat optik juga harus menjadi prioritas utama dalam upaya ini. Pemerintah juga harus memperkuat kerja sama dengan sektor swasta dan para investor guna mendanai proyek-proyek infrastruktur yang dapat mendukung dan mempercepat proses transformasi digital di seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, perlu ada kebijakan yang dapat menekan penggunaan biaya akses teknologi bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi untuk perangkat teknologi seperti smartphone dan laptop, serta paket data internet dengan harga yang lebih terjangkau, bisa membantu memperluas akses bagi mereka yang sebelumnya tidak mampu.
Lebih lanjut, pemerintah juga dapat mengadopsi kebijakan yang bisa mendorong penyedia layanan internet agar menyediakan paket data dengan harga lebih murah bagi pelajar maupun pekerja informal. Pendekatan lainnya adalah dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat.
Masyarakat harus mendapatkan edukasi terkait keterampilan digital dasar agar bisa memanfaatkan teknologi dengan baik dan bukan disalahgunakan. Pemerintah bersama swasta bisa bekerja sama dalam menyusun program-program pelatihan yang difokuskan pada literasi digital, keterampilan penggunaan internet, hingga keamanan siber.
Pelatihan tersebut harus terus diperluas ke seluruh pelosok negeri. Dengan begitu, masyarakat bisa memahami manfaat dari teknologi dan menggunakannya secara positif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari.
Saat akses teknologi yang merata sudah berhasil diwujudkan, manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Akses teknologi merata bisa membuka peluang baru dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga pemerintahan.
Misalnya saja, di bidang pendidikan, akses internet merata memungkinkan siswa-siswa di daerah 3T untuk mendapatkan materi belajar yang serupa dengan siswa di daerah perkotaan. Hal ini secara langsung dapat mendorong kualitas pendidikan dan membantu menekan angka kesenjangan pendidikan antar daerah.
Secara keseluruhan, akses teknologi yang merata memiliki dampak sosial yang signifikan. Teknologi bisa memperkuat ikatan sosial sekaligus memberdayakan komunitas yang sebelumnya masih terisolasi.
Dengan adanya akses internet, masyarakat di daerah 3T bisa terhubung dengan dunia luar, berbagi informasi, dan bahkan belajar hal-hal baru yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Jadi, transformasi digital dan akses teknologi yang merata merupakan dua hal yang saling berkesinambungan. Keduanya berperan penting dalam menciptakan masa depan bangsa yang lebih baik. Dengan menerapkan inisiatif untuk memperluas akses teknologi di berbagai lapisan masyarakat, khususnya di daerah 3T, maka manfaat dari akses teknologi bisa dirasakan oleh semua pihak yang pada akhirnya berujung pada peningkatan hidup secara keseluruhan.