Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan global yang sangat mendesak. Hal ini memaksa negara-negara di seluruh dunia untuk segera mencari solusi guna menekan dampak buruk yang ditimbulkannya. Di tengah situasi ini, muncul konsep green finance atau secara harfiah berarti keuangan hijau.
Konsep tersebut muncul sebagai salah satu pendekatan krusial dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Green finance sendiri lebih dari sekadar konsep tetapi juga sebagai alat penting untuk meningkatkan investasi yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Secara umum, green finance atau keuangan hijau adalah konsep keuangan yang difokuskan pada pembiayaan proyek maupun inisiatif yang ditujukan untuk melindungi lingkungan, mencegah dampak perubahan iklim, dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, menurut Höhne yang dikutip oleh laman Kemenkeu Learning Center, green finance atau green financing merupakan istilah yang bisa merujuk pada investasi keuangan untuk mendanai proyek-proyek pembangunan berkelanjutan dan segala inisiatif yang berhubungan dengan produk lingkungan, serta kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan.
Menurut definisi yang dikemukakan oleh berbagai pakar, keuangan hijau tak hanya ditujukan untuk mendukung proyek-proyek yang secara langsung berhubungan dengan prinsip berkelanjutan. Prinsip ini juga mencakup aktivitas lembaga perbankan dalam menerapkan kebijakan kredit dengan mempertimbangkan dampak proyek yang didanai terhadap lingkungan. Konsep ini juga bisa merujuk pada insentif yang diberikan pemerintah bagi investasi dalam energi bersih.
Di Indonesia, konsep green finance perlahan-lahan makin mendapatkan perhatian seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan tingkat ekonomi nasional. Di sisi lain, konsep ini juga menjadi salah satu pendekatan untuk mengatasi tantangan tersebut dengan membangun keseimbangan antara kepentingan yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Green finance memainkan peran krusial karena konsep ini menjadi jembatan yang menghubungkan antara kebutuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Di era seperti sekarang ini, tantangan yang sedang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia adalah cara negara bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan tanpa harus mengorbankan lingkungan.
Dengan memanfaatkan segala bentuk instrumen green finance, maka negara-negara bisa mendorong investasi yang tak hanya memberikan keuntungan secara ekonomi. Namun, mhal ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perlindungan lingkungan.
Di sisi lain, green finance memiliki peran penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Contohnya saja emisi gas rumah kaca yang berlebihan dari sektor transportasi dan industri. Keduanya merupakan penyumbang utama pemanasan global. Nah, dengan mendorong investasi yang fokus pada pengurangan emisi, seperti efisiensi energi, maka green finance bisa membantu menekan dampak negatif industri terhadap lingkungan.
Lebih lanjut, green finance juga berperan dalam mendorong investasi di sektor keuangan dan industri. Dengan adanya konsep ini, maka perusahaan-perusahaan didorong untuk menciptakan teknologi baru yang jauh lebih efisien dan ramah lingkungan. Pada akhirnya, hal tersebut tak hanya membuka peluang ekonomi yang lebih luas tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.
Untuk memaksimalkan potensi green finance, otomatis diperlukan peran dari sektor swasta maupun pemerintah. Keduanya harus membangun kerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan dan pertumbuhan green finance di Indonesia.
Pemerintah dalam pengembangan green finance memainkan peran krusial untuk menciptakan kebijakan yang suportif. Hal ini termasuk menyusun regulasi yang mampu mendorong pertumbuhan investasi hijau, pemberian insentif pajak terhadap proyek-proyek ramah lingkungan, dan lain sebagainya.
Di Indonesia, pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat melalui berbagai inisiatif, salah satunya melalui penerbitan Green Sukuk. Sukuk ini ditujukan untuk mendanai proyek-proyek yang diharapkan bisa berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon.
Di samping itu, pemerintah juga mengemban tanggung jawab dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan dunia bisnis terkait pentingnya green finance. Melalui sosialisasi dan edukasi, maka pemerintah bisa mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dan bahkan pihak swasta dalam mendukung berbagai inisitif green finance.
Sektor swasta juga memiliki peran yang tak kalah pentingnya dalam mewujudkan ekosistem green finance. Perusahaan-perusahaan bisa turut berkontribusi dengan mengadopsi praktis bisnis yang bersifat berkelanjutan. Contohnya menggunakan energi terbarukan, mengembangkan produk ramah lingkungan, dan mengurangi jejak karbon.
Sementara itu, di sektor keuangan, seperti perbankan dan lembaga investasi, mereka bisa mendukung inisiatif keuangan hijau dengan memberikan pembiayaan khusus pada proyek-proyek yang ramah lingkungan.
Green finance di Indonesia bisa dibilang memiliki prospek yang cukup cerah. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. Namun, tak sedikit tantangan yang harus dihadapi, khususnya minimnya kesadaran dan pemahaman terkait green finance di kalangan pelaku bisnis dan masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi secara terstruktur guna mengembangkan green finance di Tanah Air.
Pemerintah sendiri juga telah menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung green finance melalui berbagai kebijakan dan inisiatif. Namun, untuk mewujudkan keberhasilan yang lebih masif, dibutuhkan kerja sama yang lebih solid antara pemerintah, pelaku usaha atau sektor swasta, dan masyarakat. Di samping itu, diperlukan pula adanya inovasi dalam pengembangan instrumen keuangan yang dapat mendukung pengembangan green finance, seperti sukuk hijau.
Lambat laun, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan, green finance tampaknya akan menjadi arus utama, khususnya terkait pengambilan keputusan investasi di masa depan. Indonesia yang notabenenya memiliki sumber daya alam melimpah berada pada posisi yang cukup strategis untuk memanfaatkan tren ini dan terus mengembangkannya.
Jadi, green finance adalah elemen penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan memanfaatkan instrumen keuangan yang mendukung keuangan hijau, maka Indonesia bisa mengatasi masalah iklim sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk mewujudkannya, diperlukan kerja sama sinergis antar berbagai pihak, termasuk pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat.