Masyarakat dunia saat ini, tak terkecuali Indonesia, telah memasuki era ekonomi digital. Di era ini, kemampuan untuk dapat memahami sekaligus mengelola keuangan menjadi salah satu faktor penentu kesejahteraan finansial. Pasalnya, digitalisasi ekonomi tak hanya mengubah praktik dalam bertransaksi, tetapi juga memperkenalkan instrumen baru dalam keuangan.
Hal ini otomatis membuka banyak peluang tetapi juga tantangan, khususnya bagi mereka yang belum memiliki pemahaman yang cukup terkait pengelolaan keuangan. Dalam hal inilah, literasi finansial memainkan peran penting dalam mengarungi era ekonomi digital.
Secara umum, ekonomi digital adalah sistem ekonomi yang berlandaskan pada teknologi digital, termasuk perangkat dan internet, dalam setiap transaksi. Konsep ekonomi digital diperkenalkan pertama kali oleh Don Tapscott dalam bukunya The Digital Economy.
Tapscott menjelaskan konsep ekonomi digital sebagai suatu keadaan sosiopolitik sekaligus sistem ekonomi yang memiliki karakteristik sebagai ruang intelijen yang di dalamnya terdapat informasi, akses instrumen, pemesanan informasi, dan kapasitas.
Di dalam ekonomi digital, ada empat hal penting, yakni letak geografis yang sudah tidak relevan, adanya platform, berkembangnya jejaring operasional, dan penggunaan big data. Di Indonesia, ekonomi digital telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah transaksi digital, salah satunya melalui digital banking mencapai Rp5.340,92 triliun.
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masyarakat makin familiar dengan produk-produk teknologi finansial atau fintech. Masyarakat juga makin mudah dalam mengakses berbagai produk dan layanan keuangan.
Namun agar produk-produk keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital, diperlukan tingkat literasi finansial yang tinggi. Sebab, makin tinggi tingkat literasi finansial seseorang, maka makin paham pula mereka akan risiko dan peluang dari setiap produk finansial yang ada saat ini.
Secara sederhana, literasi finansial adalah pemahaman dan keterampilan individu dalam mengelola keuangan, tak terkecuali dalam memahami produk finansial, perencanaan anggaran, hingga investasi.
Di era ekonomi digital, literasi finansial ibarat seperti “tameng” bagi para pengguna produk keuangan agar tidak salah langkah dalam memanfaatkan segala kemudahan finansial yang ada. Hal ini lantaran ekonomi digital membawa banyak keunggulan. Namun tanpa adanya pemahaman yang memadai, masyarakat akan menjadi rentan terhadap risiko yang ada.
Dengan memiliki literasi finansial, seseorang tak hanya mampu mengelola keuangan pribadinya dengan baik tetapi juga mampu memahami dan memanfaatkan dengan bijak semua instrumen keuangan digital yang ada.
Pada dasarnya, literasi juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar dalam mengelola keuangan, seperti menabung, menghindari utang konsumtif, dan pentingnya memiliki dana darurat. Dengan demikian, literasi finansial adalah fondasi yang kuat bagi sebuah bangsa dalam menghadapi segala bentuk perubahan maupun tantangan yang ada di era ekonomi digital.
Saat ini, indeks literasi finansial masyarakat Indonesia sebesar 65,43% pada periode 2024. Angka ini tentunya masih bisa terus ditingkatkan. Namun apa urgensi dari peningkatan literasi finansial ini? Berikut jawabannya:
Di tengah era ekonomi digital, masyarakat kerap dihadapkan dengan tantangan baru, seperti risiko penipuan digital, kejahatan siber, hingga tawaran investasi bodong. Dengan memiliki pemahaman finansial yang baik, maka masyarakat bisa menjadi kelompok yang lebih kritis dalam menilai berbagai penawaran produk finansial yang muncul sehingga terbebas dari risiko akibat penipuan.
Salah satu keuntungan utama hidup di era ekonomi digital adalah adanya berbagai produk dan layanan finansial yang bisa didapatkan dengan cepat dan mudah. Namun, masih banyak orang yang belum benar-benar paham bagaimana cara menggunakannya dengan bijak.
Dengan memiliki literasi finansial, masyarakat diharapkan bisa menjadi lebih bijak dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan manfaat lebih besar dari keberadaan produk-produk tersebut.
Literasi finansial membantu seseorang untuk dapat membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan sehingga mereka mengajarkan pentingnya menyusun anggaran keuangan pribadi secara realistis. Dengan cara ini pula, individu bisa menghindari utang-utang konsumtif yang kerap menimbulkan dorongan untuk berbelanja secara impulsif melalui banyak platform digital.
Meningkatnya tingkat literasi finansial tidak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan finansial individu, tetapi juga pada kondisi perekonomian negara. Saat masyarakat paham betapa pentingnya mengelola uang, maka risiko seperti kredit macet hingga penipuan finansial bisa berkurang.
Hal tersebut pada akhirnya bisa meningkatkan stabilitas sistem keuangan dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, literasi finansial menjadi fondasi yang dapat mendukung kekuatan ekonomi digital.
Generasi muda, khususnya milenial dan generasi Z, adalah pengguna teknologi paling aktif. Mereka merupakan kelompok utama yang harus ditingkatkan literasi finansialnya agar mereka bisa membuat keputusan finansial yang lebih bijak.
Bila tidak memiliki kesadaran finansial yang baik, generasi muda rentan terhadap kebiasaan doom spending yang mengakibatkan mereka terjebak dalam utang. Dengan meningkatkan literasi finansial sejak dini, maka generasi muda bisa memahami betapa pentingnya menabung, melakukan investasi, dan menghindari utang konsumtif.
Jadi, literasi finansial adalah kunci penting untuk bisa menghadapi perkembangan ekonomi digital. Makin meningkat tingkat literasi finansial sebuah bangsa, makin meningkat pula stabilitas ekonomi suatu negara. Sebab, literasi finansial yang tinggi sama dengan tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap keuangan.
Lewat literasi finansial pula, masyarakat bisa memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan dengan bijak, memanfaatkan peluang keuangan, serta menghindari risiko-risiko yang bisa memengaruhi kesejahteraan mereka.