RI Darurat Kekerasan Seksual, Begini Langkah Pemerintah

KPAI menyatakan bahwa RI darurat kasus kekerasan seksual. Lantas, bagaimana langkah pemerintah untuk menanggulangi masalah ini?

Selama satu tahun terakhir, mungkin kamu kerap mendengar berita tentang kekerasan seksual, khususnya terhadap anak. Namun, tahukah kamu bahwa Indonesia tergolong sebagai negara yang berada dalam situasi darurat kekerasan seksual?

Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menunjukkan jumlah kasus kekerasan seksual yang terus meningkat setiap tahunnya. Masalah ini tak hanya memilukan, tetapi juga mencerminkan perlunya aksi nyata untuk melindungi korban, khususnya anak-anak.

Kekerasan Seksual

KPAI: Indonesia dalam Darurat Kekerasan Seksual

Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kekerasan seksual adalah segala perbuatan merendahkan, melecehkan, menghina, dan/atau menyerang bagian tubuh dan/atau fungsi reproduksi korban karena adanya ketimpangan relasi kuasa atau gender yang berakibat pada penderitaan secara psikis maupun fisik korban.

Kekerasan seksual tak hanya dilakukan secara fisik tetapi juga bisa dilakukan secara verbal, non-fisik, dan bahkan melalui teknologi informasi dan komunikasi, seperti media sosial. Di Indonesia, kasus kekerasan seksual dapat dikatakan telah mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan. Menurut data dari KemenPPPA, pada 2022 terdapat sekitar 9.588 kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan dua kali lipat apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Bahkan, pihak KPAI juga menyoroti bahwa kasus kekerasan seksual, khususnya pada anak, tak hanya terjadi di ruang publik, tetapi juga di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi zona aman bagi anak-anak.

Lantas, apa yang menyebabkan kasus kekerasan seksual terus meningkat di Indonesia? Salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya kekerasan seksual. Perempuan dan anak-anak kerap menjadi korban karena rendahnya pengetahuan mereka terkait hak-hak dasar atas tubuh mereka sendiri. Sementara itu, pelaku kerap kali merupakan orang-orang terdekat yang mereka percaya.

Dian Sasmita selaku Komisioner KPAI melalui Kompas.com menegaskan betapa pentingnya perbaikan layanan pemerintah, salah satunya Unit Pelayanan Teknis (UPT) guna mengatasi kasus ini. Namun, sayangnya saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki fasilitas tersebut. Akibatnya, banyak korban tidak mendapatkan pendampingan dan pemulihan trauma yang memadai.

Peran Pemerintah Cegah Kekerasan Seksual

Pemerintah selaku otoritas tertinggi di negara ini jelas memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi kekerasan seksual, mulai dari pencegahan hingga penanganan korban. Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). UU ini menjadi landasan hukum yang kuat untuk memberikan hukuman pada pelaku dan perlindungan terhadap korban.

Namun, UU saja tidak cukup untuk mengatasi masalah kekerasan seksual. Salah satu langkah nyata yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah memperluas layanan UPT DPPA di seluruh daerah di Indonesia. Hal ini penting agar korban bisa dengan mudah mengakses bantuan yang memadai, mulai dari pemulihan trauma hingga pendampingan hukum.

Selain itu, edukasi seksual di dalam keluarga dan sekolah juga harus menjadi prioritas. Menurut Dian Sasmita selaku Komisioner KPAI, menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) harus berkolaborasi untuk memastikan kurikulum pendidikan mencakup pentingnya pemahaman terkait kekerasan seksual.

Pentingnya Edukasi Seks dalam Keluarga dan Sekolah

Mungkin beberapa dari kamu masih bertanya-tanya, “Apa hubungannya edukasi seksual dengan pencegahan kekerasan seksual?” Jawabannya jelas sangat erat. Dengan adanya edukasi seksual yang baik, maka anak-anak bisa memahami batasan-batasan tubuh mereka sendiri dan berani melaporkan apabila mendapatkan tindakan yang tidak pantas.

Edukasi seks tak hanya menjadi tanggung jawab guru di sekolah. Pendidikan ini utamanya harus pertama kali diajarkan oleh orang tua. Orang tua harus bisa menjadi teladan pertama dalam memberikan pengetahuan tentang seksualitas kepada anak. Jangan dianggap tabu, ya! Justru, jadikan momen edukasi ini untuk membangun kepercayaan antara kamu sebagai orang tua dan anak-anakmu.

Sementara itu di sekolah, edukasi seksual harus mulai diajarkan sejak dini menggunakan pendekatan yang sesuai dengan umur. Sebagai contoh, anak-anak TK diajarkan tentang bagian tubuh mana saja yang tak boleh disentuh oleh orang lain.

Sementara itu, untuk remaja SMP dan SMA diajarkan tentang bahaya pornografi dan apa saja yang termasuk kekerasan seksual serta risikonya. Dengan cara ini, maka anak-anak bisa menjadi lebih waspada dan bahkan mampu melindungi diri sendiri.

Pentingnya Peran Lingkungan dalam Pencegahan

Selain keluarga dan sekolah, lingkungan sekitar juga memiliki peran penting dalam mencegah kekerasan seksual. Lingkungan dalam hal ini adalah teman pergaulan, keluarga besar, teman, hingga komunitas.

Sebagai orang dewasa, kamu bisa ikut berperan lewat cara-cara sederhana, seperti melaporkan tindakan mencurigakan, memberikan dukungan pada korban, atau ikut melaksanakan penyuluhan anti-kekerasan seksual. Sebab perlu dipahami bahwa kesadaran bersama merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman untuk semua.

Lebih lanjut, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan bahkan tempat ibadah juga harus aktif memberikan edukasi kepada anggotanya terkait bahaya kekerasan seksual. Dengan demikian, masyarakat bisa bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari tindak kekerasan seksual.

Kekerasan Seksual Adalah Masalah Serius

Kekerasan seksual merupakan masalah serius yang memerlukan aksi nyata dari semua pihak. Mulai dari pemerintah, keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari tindak kejahatan seksual.

Sebagai orang dewasa yang sadar, kekerasan seksual pada dasarnya bisa dicegah mulai dari diri sendiri. Kamu bisa menjadi agen perubahan dengan mendukung edukasi seksual dan meningkatkan kesadaran orang-orang di sekitarmu terkait bahaya kekerasan seksual. Ingat, setiap langkah kecil yang kamu ambil bisa memberikan dampak besar bagi orang-orang sekitarmu dan generasi masa mendatang.

Leave a Reply