Investasi 5 USD dari AWS untuk Indonesia, Begini Dampaknya

Amazon Web Services (AWS) investasi 5 miliar dolar AS ke Indonesia. Dampak positifnya beragam, bukan hanya di bidang teknologi saja.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami transformasi digital yang cukup pesat. Hal ini didorong oleh meningkatnya penggunaan layanan berbasis cloud dan kebutuhan akan infrastruktur digital yang jauh lebih memadai. Amazon Web Services (AWS) melihat adanya potensi besar di Indonesia dan berkomitmen untuk menjalankan investasi jangka panjang.

Sebagai salah satu penyedia layanan cloud terbesar di dunia, AWS telah menggelontorkan dana sebesar 5 miliar dolar AS atau setara dengan 77 triliun rupiah sejak 2021 untuk pengembangan infrastruktur teknologi sekaligus talenta digital di Tanah Air. Menariknya, investasi ini bukan hanya sebatas pembangunan pusat data, tetapi juga mencakup beragam inisiatif sosial, pendidikan, hingga keberlanjutan lingkungan.

Investasi

Investasi Amazon untuk Indonesia

AWS pada dasarnya bukan pemain baru di Indonesia. Pada 2018, AWS mulai memperkuat kehadirannya dengan membuka kantor pertama di Jakarta. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, AWS kemudian meluncurkan Region AWS Asia Pasifik (Jakarta) pada tahun 2021. 

Dengan adanya tiga Availability Zone (AZ), region ini memungkinkan semua pelanggan AWS di Indonesia bisa menjalankan aplikasi mereka dengan latensi rendah sekaligus memastikan keamanan dan skalabilitas yang jauh lebih mumpuni.

Menurut laporan resmi AWS, Investasi 5 miliar dolar AS di Indonesia akan berlangsung selama 15 tahun dari tahun 2021-2036. Dana ini tak hanya digunakan untuk membangun pusat data, tetapi juga untuk mengembangkan ekosistem digital, mendukung startup lokal, serta menyediakan pelatihan bagi SDM Indonesia agar lebih siap menyongsong industri 4.0.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, melalui Media Indonesia, mengapresiasi langkah AWS. Beliau menegaskan bahwa kolaborasi dengan AWS dapat memajukan kualitas pendidikan, pengembangan keterampilan SDM, dan mendorong inisiatif keberlanjutan di Indonesia. Semua ini penting untuk mendukung Indonesia menjadi negara yang lebih berkembang di bidang ekonomi digital.

Investasi AWS Lebih dari Sekadar Uang

Selain membangun infrastruktur digital, AWS juga berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia. Hingga saat ini, AWS telah memberikan pelatihan terhadap lebih dari 800.000 orang Indonesia tentang cloud computing melalui berbagai macam program pelatihan gratis.

Salah satu program unggulan AWS adalah “Terampil di Awan” (TdA) yang sudah melatih lebih dari 11.000 siswa dan 200 guru dalam bidang cloud computing dan pengembangan web di 26 provinsi, termasuk daerah-daerah terpencil. Program ini menjadi langkah nyata guna mempersempit kesenjangan keterampilan digital di Tanah Air.

AWS juga berkolaborasi dengan sejumlah organisasi di bidang pendidikan guna memperluas jangkauan pelatihannya, seperti:

  • Jabar Digital Academy (JDA) yang berkolaborasi dengan Alkademi dan Jabar Digital Service dan telah melatih lebih dari 5.000 orang, termasuk 1.400 perempuan dan 10 peserta dengan disabilitas dalam bidang digital marketing serta full stack programming.
  • Think Big Space, pusat pembelajaran STEAM pertama di ASEAN yang menargetkan lebih dari 4.000 siswa per tahun guna mendapatkan edukasi teknologi berbasis cloud computing.
  • Program Girls’ Tech Day yang mendorong lebih dari 300 siswi dari enam sekolah di Jawa Barat untuk bisa mengeksplorasi karier di bidang teknologi.

Selain itu, AWS juga menjalankan program STEAM Capacity Building: Exploring AI & ML bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI). Program ini telah melatih 40 guru dari 40 sekolah di Jawa Barat terkait kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML) yang pada akhirnya berdampak secara domino pada lebih dari 2.400 siswa.

Lebih lanjut, AWS juga menjalin kolaborasi dengan Orbit Future Academy dalam program Digital Upskilling & Job Readiness. Program ini telah berhasil memberikan pelatihan kepada 1.500 mahasiswa dari 13 universitas di Jawa Barat.

Melalui semua program ini, AWS membuktikan bahwa investasi yang mereka jalankan di Indonesia bukan sekadar uang, tetapi juga upaya nyata untuk mendorong kualitas tenaga kerja digital di Tanah Air.

Investasi AWS Dukung Keberlanjutan Lingkungan

Selain fokus pada pengembangan infrastruktur digital dan SDM, AWS juga memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan. Salah satu program utama AWS adalah AWS Water Positive yang menargetkan pengembalian mencapai 200 juta liter air per tahun ke masyarakat Indonesia.

AWS berkolaborasi dengan Habitat for Humanity dalam meningkatkan akses air bersih. Hingga saat ini, kolaborasi tersebut telah berhasil membangun 9 fasilitas air bersih di Jawa Barat yang memberi manfaat hingga 1.394 rumah tangga. Selain itu, kolaborasi ini juga berhasil mendorong kualitas sistem pengelolaan air guna mencegah krisis air di daerah-daerah rawan kekeringan.

Lebih lanjut, AWS juga aktif dalam pelestarian lingkungan dengan menjalin kerja sama bersama Greeneration Foundation dalam program Eco Ranger 2.0. Beberapa langkah yang telah mereka lakukan antara lain menanam lebih dari 3.500 bibit mangrove guna mengurangi abrasi dan meningkatkan ekosistem kawasan pesisir dan membangun dua fasilitas pengelolaan sampah organik di Desa Pantai Mekar.

Inisiatif ini bukan hanya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sumber daya alam dan mengelolanya dengan bertanggung jawab.

Lebih dari itu, AWS juga memiliki komitmen kuat untuk menggunakan 100% energi terbarukan di seluruh pusat data mereka pada tahun 2025. Hal ini sejalan dengan target Indonesia untuk menjadi negara dengan net zero emission pada 2060.

Jadi, investasi 5 miliar dolar AS dari AWS bukan hanya soal pembangunan pusat data, tetapi juga menunjukkan komitmen jangka panjang guna mendukung transformasi digital Indonesia. Mulai dari pengembangan SDM hingga program keberlanjutan lingkungan, AWS menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia.

Leave a Reply