Menjadi perempuan mandiri secara finansial di zaman sekarang sudah bukan pilihan lagi, melainkan kebutuhan. Terlebih saat ini, banyak perempuan harus menanggung peran ganda, yakni sebagai pengelola rumah tangga dan sebagai pencari nafkah.
Namun, mandiri secara finansial bukan hanya soal menghasilkan uang sendiri, melainkan juga soal memiliki kendali penuh atas keputusan keuangan tanpa harus bergantung pada orang lain. Lantas, bagaimana cara memulainya?
Hidup di era sekarang ini, menjadi perempuan yang mandiri secara finansial adalah keharusan. Tidak peduli apakah kamu masih lajang, sudah menikah, atau bahkan menjadi ibu, kemandiri finansial tetaplah penting.
Hanya saja, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa keuangan keluarga itu urusan laki-laki atau pasangan. Memang benar, tetapi terlalu bergantung pada orang lain hanya akan membuat posisi perempuan makin rentan secara ekonomi.
Padahal, ketika kamu bisa menghasilkan uang sendiri dan mengelolanya dengan bijak, maka kamu bisa memiliki kontrol atas hidupmu sendiri. Sebagai contoh, ketika kamu mengalami masalah seperti perceraian, kehilangan pasangan, atau PHK, kamu tidak akan terjebak dalam jurang keterpurukan karena kamu memiliki “pegangan” seperti dana darurat atau mungkin aset yang kamu kelola sendiri.
Sementara itu, data BPS pada Agustus 2024 menunjukkan bahwa sekitar 14,37% pekerja perempuan adalah “female breadwinners” atau tulang punggung ekonomi utama dalam rumah tangga. Lebih dari separuh dari mereka bekerja di sektor informal (60,8%) tanpa jaminan sosial. Bahkan hampir 47,5% menyumbang 90-100% total pendapatan keluarga.
Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa banyak perempuan memikul beban finansial besar. Jadi, jika mereka tidak mandiri secara finansial sejak dini, posisi mereka menjadi sangat rentan begitu menjalani rumah tangga.
Namun, bukan berarti perempuan yang mandiri secara finansial tidak membutuhkan bantuan. Hanya saja, kemandirian secara finansial bisa menjadi benteng pertama saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Dengan begitu, kamu tetap bisa berdiri tegak tanpa harus bertumpu sepenuhnya pada orang lain.
Lantas, bagaimana caranya menjadi perempuan yang mandiri secara finansial? Berikut beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan mulai hari ini.
Langkah pertama untuk menjadi perempuan mandiri secara finansial adalah menyadari bahwa kamu masih punya diri kamu sendiri yang bisa diandalkan. Jangan tumbuh dengan mental tangan di bawah, berharap akan selalu ada yang bantu, berharap akan ada orang yang menyelamatkan kamu, atau terus-menerus disokong oleh orang lain.
Sebagai manusia, khususnya perempuan di era modern, sudah semestinya kamu memiliki pola pikir bahwa “kalau bukan aku yang jaga hidupku, siapa lagi?” Memang kamu tidak bisa hidup sendiri di dunia ini. Namun setidaknya kamu punya kemampuan untuk bangkit, bekerja, mengelola uang, dan menentukan arah hidup kamu sendiri.
Saat ini, indeks literasi keuangan perempuan masih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, yakni sebesar 65,73%. Sementara itu, hasil survei Sun Life Asia “Women’s Wealth in Focus: Building Confidence and Security” menunjukkan bahwa 44% perempuan menganggap literasi keuangan mereka masih berada pada tingkat dasar.
Data-data tersebut menggambarkan bahwa perempuan harus terus meningkatkan literasi keuangan mereka. Sebab, begitu kamu tahu cara kerja investasi, cara menyusun anggaran, dan memahami risiko keuangan, maka kamu akan lebih percaya diri dan bijak dalam mengambil keputusan finansial.
Kamu bisa memulainya dengan banyak membaca buku, mengikuti seminar keuangan, atau menonton maupun mendengarkan konten-konten tentang tips finansial. Banyak loh sumber yang gratis dan mudah diakses. Kuncinya adalah jangan pernah berhenti belajar.
Anggaran bulanan bukan hanya soal membuat daftar pengeluaran. Anggaran ini juga bisa menjadi cermin dari bagaimana kamu menghargai uangmu. Untuk itu, pastikan kamu rutin membuat catatan pemasukan dan pengeluaran. Pastikan pula ada porsi untuk tabungan atau mungkin untuk investasi.
Kamu bisa menggunakan metode seperti 50-30-20, yakni 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk keperluan tabungan atau investasi. Dengan cara ini, maka kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa harus mengorbankan stabilitas finansial untuk masa depan.
Kalau kamu memiliki utang, seperti cicilan kredit kendaraan, KPR, atau mungkin paylater, pastikan untuk memprioritaskannya. Hindari pula berutang untuk hal-hal konsumtif seperti belanja kebutuhan gaya hidup yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Percayalah, bebas utang akan membuat hidupmu lebih tenang dan lebih leluasa dalam merencanakan masa depan keuangan kamu.
Tips selanjutnya untuk mewujudkan kemandirian finansial bagi perempuan adalah menabung. Ingat, memiliki tabungan adalah pondasi dari stabilitas finansial. Jadi, pastikan kamu selalu menyisihkan sekian persen dari pendapatan kamu untuk ditabung.
Selain menabung, pertimbangkan pula untuk memiliki dana darurat. Dana darurat bisa menjadi penolong saat kamu menghadapi kondisi tak terduga seperti terkena PHK, membutuhkan biaya medis mendesak, atau mungkin pasangan kehilangan pekerjaan. Bagi yang sudah berkeluarga, idealnya dana darurat yang harus dikumpulkan minimal adalah 6-12 kali pengeluaran bulanan. Kamu bisa mengumpulkannya dengan menyisihkan gaji setiap bulan sesuai dengan target yang kamu tentukan sendiri.
Tabungan itu penting, tetapi tidak cukup. Agar uang kamu berkembang, kamu perlu berinvestasi. Banyak produk investasi yang bisa kamu pilih sesuai dengan profil risiko kamu, seperti emas, reksadana, atau mungkin properti.
Mungkin selama ini kamu masih berpikir jika investasi itu butuh banyak modal. Anggapan tersebut tidaklah benar, terlebih saat ini kamu sudah bisa berinvestasi lewat genggaman tangan. Salah satunya melalui platform P2P financing berbasis syariah, yakni Danasyariah.
Platform ini memudahkan kamu untuk menjadi #PendanaHalal dengan sistem peer-to-peer financing yang aman, halal, dan berbasis agunan. Imbal hasilnya pun kompetitif, bahkan lebih tinggi dibanding deposito. Kamu pun bisa menerima imbal hasil bulanan yang langsung dikirim ke rekening sehingga cocok buat kamu yang ingin mendapatkan pendapatan pasif.
Danasyariah juga sudah berizin dan diawasi oleh OJK, DSN MUI, dan memiliki ISO 9001 serta ISO 27001 sebagai standar perlindungan data pribadi pengguna. Dengan demikian, kamu tak perlu khawatir soal legalitas dan keamanannya.
Bagaimana, siap untuk menjadi perempuan mandiri secara finansial. Memang, kamu tidak akan bisa serba semuanya sendiri. Namun setidaknya, dengan mandiri secara finansial, kamu memiliki kontrol atas arah hidupmu sendiri.