Kehadiran AI dan Dampaknya terhadap Peluang Kerja

AI terus mengalami perkembangan pesat dan bahkan mulai diadopsi secara masif. Di samping itu, AI juga membawa dampak tersendiri bagi pasar kerja.

Banyak dari kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kehadiran inovasi teknologi satu ini kini kian terasa dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dalam dunia kerja.

Sebagai pekerja, kamu juga pastinya sudah kerap mendengar bahwa AI bisa menggantikan pekerjaan-pekerjaan manual yang umumnya dilakukan oleh manusia. Bahkan teknologi ini juga membuka jenis pekerjaan baru.

Namun, apakah AI membawa lebih banyak berkah atau justru menjadi ancaman bagi stabilitas peluang kerja yang pada akhirnya dapat memengaruhi ekonomi?

Kehadiran AI dan Dampaknya

AI: Berkah atau Petaka dalam Dunia Kerja?

AI merupakan teknologi yang menghadirkan dualitas. Ia bisa menjadi solusi untuk berbagai jenis masalah di dunia modern saat ini, tetapi ia juga membawa banyak tantangan besar. Di satu sisi, teknologi AI membuat pekerjaan manual menjadi jauh lebih mudah dan efisien serta memungkinkan adanya inovasi dalam berbagai sektor industri. Namun, di sisi lain, AI juga menjadi ancaman terhadap stabilitas pekerjaan tradisional, khususnya pada bidang yang mudah untuk diotomatisasi.

Beberapa pekerjaan yang rentan tergantikan oleh AI antara lain:

  • Customer service: Saat ini, sudah banyak pengembang bot berbasis AI yang dapat digunakan untuk mengatasi sebagian besar pertanyaan yang diajukan oleh konsumen. Alhasil, hal ini mengurangi kecenderungan perusahaan untuk menggunakan peran manusia.
  • Data entry dan akuntansi: AI sudah banyak digunakan untuk membantu proses pengolahan data dan pembukuan sehingga menjadi jauh lebih cepat dan akurat.
  • Ritel dan penjualan: Sejumlah supermarket di berbagai belahan dunia sudah menerapkan sistem self-checkout untuk mengurangi kebutuhan pekerja di sektor ini.

Namun, bukan berarti semua jenis pekerjaan akan hilang. Menurut sejumlah ahli, AI juga membuka peluang baru di bidang teknologi, pengembangan sistem, dan analitik data. Contohnya saja untuk analitik data, bidang ini membutuhkan banyak SDM ahli untuk mengelola jumlah data global yang kian melonjak. 

Bagaimana AI Memengaruhi Pekerjaan dan Ekonomi Negara

AI merupakan salah satu inovasi teknologi yang diprediksi akan terus mengalami perkembangan. Dampak dari perkembangan inovasi teknologi ini tak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga pada perekonomian negara dan bahkan global.

McKinsey Global Institute memproyeksikan bahwa AI bisa menambah sekitar 13 triliun dolar AS ke aktivitas ekonomi global pada 2030. Angka ini diprediksi setara dengan peningkatan PDB tahunan sebesar 1,2%.

Namun, manfaat yang diberikan oleh AI juga disertai dengan sejumlah tantangan. Berikut beberapa dampak kehadiran AI terhadap lapangan pekerjaan dan ekonomi global:

  • Pergeseran jenis pekerjaan: Seperti yang disampaikan sebelumnya, AI akan menggeser pekerjaan-pekerjaan tradisional. Namun hal ini juga menciptakan kebutuhan akan keterampilan baru seperti analisis data dan pengembangan aplikasi atau software.
  • Ketimpangan ekonomi: AI akan sangat menguntungkan negara-negara dengan akses teknologi yang jauh lebih baik. Sementara itu, negara berkembang yang mayoritas masih bergantung pada pekerjaan manual mungkin akan menghadapi sedikit kesulitan.
  • Produktivitas dan inovasi: AI dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja para pekerja manusia dengan cara mempersingkat waktu kerja sekaligus menghasilkan solusi kreatif untuk masalah-masalah yang cenderung kompleks.

Meskipun demikian, setiap negara yang akan mengadopsi teknologi AI secara besar-besaran harus bersiap dalam menghadapi ketidakseimbangan dalam bursa kerja. Sebab, hal ini dapat memicu terjadinya ketidakstabilan ekonomi.

AI di Indonesia: 85 Juta Lapangan Kerja Diprediksi akan Hilang

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Bagaimana AI memengaruhi pasar kerja dan ekonomi Indonesia? Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), sekitar 85 juta pekerjaan diprediksi akan hilang pada tahun 2025 akibatnya masifnya otomasi dan adopsi AI. Angka ini jelas memunculkan tantangan baru yang cukup besar bagi pasar tenaga kerja di Tanah Air.

Namun, bukan berarti tidak ada harapan terkait peluang kerja di Indonesia. Negara ini memiliki potensi besar untuk memanfaatkan AI dalam membuka peluang pekerjaan baru. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait:

  • Meningkatkan keterampilan tenaga kerja: Pendidikan dan reskilling (pelatihan ulang) menjadi salah satu kunci utama agar tenaga kerja di Indonesia dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi.
  • Mendorong inovasi lokal: Pemerintah bisa membuat kebijakan yang mendukung pengembangan startup teknologi yang difokuskan pada solusi berbasis kecerdasan buatan.
  • Mendorong pengembangan industri kreatif: AI bisa menjadi alat pendukung dalam mengembangkan industri kreatif, seperti media, hiburan, dan desain, yang memiliki prospek cukup cerah di Tanah Air.

Jadi, kehadiran AI merupakan suatu fakta yang tak bisa kita hindari. Teknologi ini membawa banyak manfaat untuk kehidupan manusia modern. Namun di satu sisi, kehadiran teknologi ini juga memunculkan sejumlah tantangan besar dalam dunia kerja yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara dan bahkan global.

Agar tidak tertinggal, kamu perlu senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi saat ini. Bahkan sekalipun kamu sudah lulus sekolah atau kuliah, bukan berarti kamu tidak harus belajar inovasi teknologi baru seperti AI. Terlebih bila bidang pekerjaan kamu sekarang berkaitan dengan teknologi, penting sekali kamu bisa memahami penggunaan AI.

Di samping itu, pemerintah, perusahaan, dan bahkan pengguna harus bersinergi dalam mengelola penggunaan AI secara bijak. Edukasi yang relevan, pelatihan ulang, dan dukungan terhadap inovasi anak negeri juga menjadi langkah penting untuk menciptakan masa depan yang jauh lebih inklusif.

Jadi, apakah AI termasuk berkah atau justru petaka? Jawabannya tergantung pada bagaimana kamu menyikapinya. Pastinya, AI bisa membuka peluang besar bagi siapa pun yang mau beradaptasi. Lantas, bagaimana dengan kamu sendiri? Apakah kamu sudah siap menghadapi perubahan ini?

Leave a Reply