Pernah mendengar soal flipping properti atau house flipping? Singkatnya, istilah ini merujuk pada salah satu strategi investasi yang telah banyak digunakan oleh para investor dan agen properti. Strategi ini memiliki tujuan utama, yakni untuk mendapatkan keuntungan dari pembelian dan penjualan properti dalam waktu yang cukup singkat. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu flipping properti, kelebihan dan kekurangannya, serta panduan untuk menjadi flipper properti.
Flipping properti berasal dari kosa kata bahasa Inggris “flip” yang memiliki arti membalik. Jadi, istilah ini untuk menggambarkan tindakan membeli properti, terutama rumah, dengan tujuan untuk menjualnya kembali setelah melakukan renovasi atau perbaikan yang signifikan. Seperti disebutkan di atas, tujuan utama flipping properti adalah untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual properti tersebut.
Proses flipping properti melibatkan beberapa prosedur, di antaranya adalah:
Flipping properti umumnya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, biasanya hanya dalam beberapa bulan dan maksimal satu tahun. Strategi investasi ini memerlukan pemahaman yang mendalam terkait pasar properti, kreativitas, dan keahlian dalam merencanakan renovasi agar menghasilkan keuntungan yang optimal.
Flipping properti merupakan strategi investasi yang memiliki sejumlah kelebihan menarik bagi para investor properti. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kelebihan-kelebihan tersebut.
Dibandingkan dengan strategi investasi properti lainnya, flipping properti menawarkan potensi keuntungan yang lebih cepat. Hal ini karena tujuannya adalah untuk menjual properti dalam waktu yang singkat. Para investor dapat meraup keuntungan yang mereka harapkan dalam periode yang lebih pendek. Tentu ini sangat menguntungkan, terutama bila kamu memerlukan dana secara cepat atau ingin merencanakan investasi jangka pendek.
Kelebihan lain dari flipping properti adalah fleksibilitas yang ditawarkan. Strategi ini bisa kamu jalankan sebagai pekerjaan sampingan yang menjanjikan. Kamu dapat memilih proyek sesuai dengan kemampuan dan waktu luang yang kamu miliki. Fleksibilitas ini membuat flipping properti cocok untuk dijadikan sumber pendapatan tambahan tanpa harus terikat dengan komitmen penuh seperti bisnis properti pada umumnya.
Sebuah kelebihan lain yang mungkin tak terduga dari kegiatan flipping properti adalah bisa digunakan untuk meningkatkan nilai lingkungan di sekitar lokasi properti. Ketika seorang flipper merenovasi properti yang sebelumnya kurang peminat, hal ini bisa memberikan dampak positif pada lingkungan tersebut. Dengan adanya perbaikan visual dan pembaruan, lingkungan sekitar juga akan mendapatkan peningkatan nilai dan banyak orang yang tertarik dengan lingkungan properti tersebut.
Kelebihan-kelebihan tersebut menjadikan flipping properti sebagai pilihan menarik bagi kamu yang ingin mendapatkan keuntungan cepat dan memiliki kreativitas dalam mengelola proyek renovasi properti. Namun, seperti halnya investasi lain, flipping properti juga memiliki risiko dan kekurangan yang perlu diperhatikan.
Meskipun flipping properti memiliki sejumlah kelebihan yang menarik, ada sejumlah kekurangan dan risiko yang perlu diperhatikan oleh para calon investor. Di bawah ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kekurangan yang terkait dengan strategi investasi ini:
Salah satu kekurangan utama dari flipping properti adalah risiko finansial yang tinggi. Proses ini membutuhkan modal yang besar untuk membeli properti dan renovasi. Jika properti tersebut tidak terjual dengan harga yang diharapkan, flipper otomatis akan mengalami kerugian besar. Terlebih lagi, bila proyek renovasi melebihi anggaran, risiko finansial tentunya akan makin meningkat.
Perlu diketahui bahwa flipping properti tidak memiliki jaminan keuntungan. Ada banyak kemungkinan bahwa setelah renovasi properti selesai, properti tidak segera laku atau mungkin penawaran yang masuk berada di bawah ekspektasi. Hal ini bisa membuat strategi flipping menjadi tidak menguntungkan, terlebih bila properti mangkrak di pasaran dalam jangka waktu yang lama.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, properti yang dibeli untuk flipping umumnya berada dalam kondisi yang buruk. Hanya saja, tingkat kerusakan properti sering kali tidak diketahui. Banyak masalah tersembunyi seperti sanitasi atau mungkin hama. Nah, untuk mengatasi hal ini tentunya memerlukan biaya tambahan yang malah akan menghambat flipping.
Dengan memahami kekurangan-kekurangan ini, calon investor bisa membuat keputusan yang lebih tepat saat mempertimbangkan flipping properti sebagai salah satu strategi investasi properti. Keberhasilan dalam flipping properti juga memerlukan perencanaan yang cermat, pengetahuan pasar yang mendalam, dan kemampuan manajemen keuangan untuk mengatasi berbagai risiko yang mungkin akan muncul di masa mendatang.
Buat kamu yang mungkin tertarik menggeluti dunia flipping properti atau menjadi flipper, ada banyak hal yang perlu kamu persiapkan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Langkah pertama untuk menjadi flipper adalah menyiapkan anggaran. Jumlahnya tergantung pada jenis properti yang mau dibeli. Adapun jenis biaya yang harus dimasukkan dalam anggaran antara lain harga pembelian, biaya perbaikan, dan biaya-biaya lainnya. Untuk mendapatkan modal ini, kamu bisa menggunakan modal pribadi atau dengan mengajukan pinjaman.
Langkah selanjutnya dalam menjadi flipper adalah mencari properti yang sesuai dengan anggaran kamu. Pertimbangkan juga kondisi properti sesuai dengan perkiraan biaya renovasi yang sudah kamu siapkan. Selain itu, lokasi menjadi faktor yang perlu diperhatikan karena bisa memengaruhi tingkat kecepatan balik modal.
Langkah yang berikutnya adalah membuat jadwal flipping yang jelas. Jadwal ini mencakup perencanaan kapan renovasi harus dimulai dan selesai serta kapan properti akan dijual kembali. Semuanya harus disesuaikan dengan waktu yang kamu miliki.
Untuk melangsungkan proses renovasi, tentunya kamu memerlukan jasa kontraktor. Carilah kontraktor yang tepercaya, memiliki kinerja yang berkualitas, dan bisa bekerja sesuai dengan rencana renovasi.
Setelah renovasi selesai, maka langkah selanjutnya adalah menjual properti. Ingat, properti bukanlah aset yang likuid. Perlu waktu dan usaha agar properti laku terjual. Promosikan properti dengan menarik melalui media sosial atau mungkin dari mulut ke mulut.
Bagaimana, tertarik menjadi flipper? Flipping properti adalah strategi investasi properti yang menarik karena memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat. Namun, seperti investasi lainnya, flipping juga ada risiko dan tantangannya tersendiri. Jadi, sebelum memulai, pastikan kamu sudah memahami dengan baik pasar properti, punya rencana yang matang, dan siap menghadapi risiko.