Saat kamu berencana untuk mengajukan pinjaman atau melakukan investasi, salah satu istilah yang kerap muncul adalah “tenor”. Tenor adalah salah satu aspek krusial yang harus kamu perhatikan karena ada hubungannya langsung dengan durasi pengembalian atau pembayaran dana. Memahami apa itu tenor dan faktor-faktor yang bisa memengaruhinya sangat penting untuk memastikan kamu bisa membuat keputusan finansial yang bijak.
Mengutip dari laman Investopedia, tenor dapat didefinisikan sebagai jangka waktu yang diberikan oleh pihak pemberi pinjaman pada pihak peminjam untuk membayar atau melunasi pinjaman yang dimilikinya. Sementara itu, dalam konteks investasi, tenor lebih merujuk pada jangka waktu dana ditempatkan dalam suatu instrumen investasi, seperti deposito.
Durasi tenor umumnya merupakan kesepakatan antara pihak pemberi dan penerima pinjaman sesuai dengan kemampuan membayar pihak peminjam. Tenor tak hanya berpengaruh pada jangka waktu pembayaran saja, tetapi juga berpengaruh pada suku bunga yang dikenakan.
Umumnya, makin panjang tenor, makin tinggi pula suku bunga yang perlu dibayar. Hal ini disebabkan oleh risiko yang cenderung lebih besar bagi pihak pemberi pinjaman seiring dengan bertambahnya waktu. Sebaliknya, tenor yang lebih pendek umumnya dikenakan suku bunga yang lebih rendah.
Tenor bisa dibedakan berdasarkan jenis kredit atau investasi dan jangka waktu yang diberikan. Melansir dari laman Detik, berikut beberapa jenis tenor yang umum ditemui:
Bila dilihat dari jenis kreditnya, ada tiga jenis tenor, yakni:
Bila dilihat dari jangka waktunya, maka tenor dibagi menjadi dua jenis, yakni:
Pemilihan tenor harus mempertimbangkan beberapa faktor penting. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi durasi tenor:
Jumlah pinjaman yang kamu ajukan sangat memengaruhi durasi tenor. Pinjaman dengan jumlah besar umumnya disarankan untuk mengambil tenor panjang agar angsuran per bulannya tidak terlalu besar. Sebaliknya, bila jumlah pinjaman kecil, biasanya akan diberikan tenor pendek.
Usia pihak yang mengajukan pinjaman juga kerap dijadikan faktor penentu tenor. Kreditur umumnya akan memberikan tenor yang lebih panjang pada debitur yang masih dalam usia produktif. Hal ini karena mereka dianggap memiliki kemampuan lebih baik dalam membayar angsuran dalam jangka waktu panjang. Sebaliknya, peminjam yang berusia lebih tua mungkin akan ditawari tenor dengan jangka waktu pendek.
Penghasilan bulanan juga menjadi salah satu indikator utama bagi pihak kredit untuk menilai kemampuan bayar calon debitur. Bila penghasilan debitur stabil dan cukup tinggi, maka kreditur akan lebih fleksibel dalam memberikan tenor jangka panjang. Sebaliknya, bila penghasilan rendah, mungkin kreditur akan memberikan tenor yang lebih pendek untuk meminimalkan risiko gagal bayar di tengah jalan.
Aset fisik seperti properti atau kendaraan yang dimiliki oleh calon peminjam juga memengaruhi penentuan tenor. Bila calon debitur memiliki aset bernilai tinggi, maka kreditur mungkin akan memberikan tenor yang lebih panjang dengan jaminan aset tersebut.
Memilih tenor yang tepat sangat penting untuk memastikan kamu tidak terlalu terbebani dengan angsuran yang terlalu besar maupun durasi pembayaran yang terlalu lama. Meskipun penentuan tenor ditentukan oleh faktor-faktor di atas, kamu bisa mendapatkan tenor yang sesuai dengan menerapkan tips-tips berikut ini:
Pilihlah tenor yang sesuai dengan kemampuan finansial dan kebutuhan kamu. Bila membutuhkan angsuran bulanan yang lebih ringan, maka kamu bisa mengambil tenor panjang. Namun ingat, tenor panjang identik dengan suku bunga yang lebih tinggi.
Pastikan pula untuk memilih tenor sesuai dengan kondisi penghasilan kamu per bulan. Bila penghasilan kamu cenderung stabil dan selalu meningkat, tenor panjang bisa dijadikan pilihan. Namun, jika penghasilan bulanan kamu fluktuatif, maka tenor pendek bisa menjadi pilihan yang lebih aman untuk meminimalkan risiko gagal bayar.
Sebelum memilih tenor, pastikan pula untuk melakukan evaluasi risiko suku bunga yang mungkin bisa mengalami kenaikan di masa depan, terlebih bila kamu memilih tenor panjang. Bila suku bunga naik, otomatis angsuran bulanan kamu juga mengalami peningkatan sehingga perlu dilakukan pertimbangan dengan matang.
Jangan merasa sungkan untuk melakukan konsultasi dengan pihak kreditur tentang pilihan tenor yang paling cocok untukmu. Mereka tentunya memiliki pengalaman dan pengetahuan yang bisa membantu para calon debitur untuk membuat keputusan yang lebih bijak.
Jadi, tenor adalah elemen penting dalam pengajuan pinjaman maupun investasi yang harus dipahami dengan baik. Pasalnya, hal ini bisa membantu kamu dalam mengelola pinjaman dan investasi secara lebih bijaksana dan menghindari risiko finansial yang berlebihan.
Jangan takut pula untuk berkonsultasi dengan pihak kreditur terkait tenor yang paling sesuai dengan kondisi kamu. Jangan sampai salah memilih tenor dan malah mengakibatkan masalah finansial yang memberatkan.