7 Aplikasi untuk Menjaga Kesehatan Mental, Layak Dicoba

Ada banyak sekali aplikasi kesehatan mental untuk membantu menjaga kesehatan jiwa kamu. Yuk, cek beberapa pilihannya di sini.
Sumber : Envato

Beberapa tahun terakhir, isu kesehatan mental menjadi topik yang makin sering dibicarakan. Tentu bukan tanpa alasan mengingat data dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada 2022 menunjukkan bahwa satu dari tiga anak usia 10-17 tahun di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Kondisi ini diperkirakan meningkat hingga 20-30% pada 2025. 

Data tersebut menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemanfaatan teknologi. Kini, ada banyak sekali aplikasi kesehatan mental yang dirancang untuk membantu pengguna mengenali, memahami, hingga mengelola emosi secara lebih baik.

7 Aplikasi untuk Membantu Menjaga Kesehatan Mental

Aplikasi Kesehatan Mental
Sumber : Envato

Teknologi digital pada dasarnya tak hanya mempermudah aktivitas sehari-hari, tetapi sekarang juga bisa membuka akses terhadap berbagai dukungan psikologis. Berikut beberapa aplikasi yang bisa jadi teman untuk menjaga kesehatan mental kamu di tengah kesibukan dan tekanan hidup modern.

1. What’s Up?

Aplikasi satu ini menggabungkan dua pendekatan yang populer dalam ilmu psikologi, yakni Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan Acceptance Commitment Therapy (ACT). Dengan metode ini, What’s Up bisa membantu pengguna dalam memahami akar dari stres, kecemasan, atau mungkin kemarahan yang sedang dirasakan.

Bukan hanya itu saja, sebagai pengguna kamu bisa menggunakan aplikasi ini untuk mencatat kebiasaan baik dan buruk sehingga tahu mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus dihilangkan. Buat kamu yang sedang belajar untuk mengenal diri, What’s Up bisa menjadi partner digital kamu.

2. Self-Help for Anxiety Management (SAM)

Buat kamu yang kerap mengalami kecemasan, SAM bisa menjadi teman digital terbaik. Aplikasi mobile ini dirancang untuk melacak pola pikir dan perasaan kamu. Setelah itu, SAM akan menawarkan 25 teknik self-help yang bisa kamu terapkan secara mandiri.

Salah satu fitur menarik dari aplikasi ini adalah Social Cloud, yakni ruang digital tempat kamu bisa berbagi cerita dan mendapatkan dukungan dari pengguna lain. Sementara itu, melihat tingginya angka masalah kecemasan di kalangan remaja Indonesia, aplikasi semacam ini penting untuk membantu anak muda lebih berani membuka diri dan mencari pertolongan secepatnya.

3. MoodMission

Ketika suasan hati sedang menurun, aplikasi kesehatan mental seperti MoodMission akan menanyakan bagaimana kondisi emosionalmu saat itu juga dan memberika beberapa “misi” kecil sebagai solusi. Misalnya, melakukan latihan pernapasan, menulis jurnal, atau melakukan aktivitas fisik ringan.

Setiap misi yang diberikan oleh MoodMission sengaja dirancang untuk menstimulasi pikiran dan tubuh agar seimbang kembali. Dengan menerapkan pendekatan ini, aplikasi ini tak hanya bisa membuat kamu merasa lebih tenang, tetapi juga membantu kamu membangun kebiasaan yang lebih sehat untuk jangka panjang.

4. Calm

Melansir laman Halodoc, meditasi merupakan salah satu aktivitas yang terbukti mampu menurunkan kadar stres dan meningkatkan self-awareness. Calm menghadirkan fitur untuk membantu kamu melakukan meditasi dengan panduan audio, suara alam, dan musik relaksasi ang bisa kamu dengarkan kapan pun.

Bagi pemula, Calm bisa dibilang sangat user friendly karena setiap sesi meditasi berdurasi singkat dan mudah untuk diikuti. Buat kamu yang mungkin saat ini sedang memiliki banyak beban pikiran, meditasi menggunakan Calm bisa menjadi cara efektif untuk menjaga kestabilan pikiran.

5. MindShift

MindShift merupakan aplikasi yang dirancang khusus untuk membantu kamu mengelola kecemasan dengan cara mengubah pola pikir. Banyak sekali yang berpikir bahwa cemas merupakan suatu kondisi yang harus dihindari. Padahal, dengan bimbingan yang tepat, rasa cemas bisa menjadi sinyal untuk mengenali diri sendiri secara lebih dalam.

Di samping itu, aplikasi ini juga membantu kamu melatih kepercayaan diri, khususnya buat kamu yang terlalu perfeksionis atau mudah merasa khawatir. Dengan panduan visual dan latihan reflektif, MindShift membantu kamu untuk bisa berpikir secara lebih positif dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

6. Happify

Aplikasi kesehatan mental yang berikut ini cocok buat kamu yang lebih suka dengan pendekatan yang menyenangkan. Happify menawarkan berbagai jenis permainan psikologis, kuis reflektif, dan aktivitas harian yang ditujukan untuk melatih otak agar bisa berpikir lebih positif.

Lebih lanjut, pendekatan gamifikasi yang diterapkan dalam aplikasi ini juga telah terbukti efektif sebab pengguna lebih konsisten dalam menjaga rutinitas mereka. Jika dikaitkan dengan kondisi anak-anak dan remaja di Indonesia yang saat ini mengalami banyak tekanan sosial, aplikasi seperti Happify bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk belajar berpikir optimis.

7. Riliv

Dibuat oleh anak bangsa, Riliv merupakan aplikasi kesehatan mental yang bisa menjadi contoh nyata bahwa solusi digital dapat lahir dari kebutuhan lokal. Riliv menyediakan layanan meditasi berbahasa Indonesia dan akses konsultasi dengan psikolog bersertifikat. 

Hingga saat ini, sudah banyak pengguna Riliv yang merasa terbantu karena bisa bercerita tanpa takut dihakimi. Sementara itu melihat tingginya masalah kesehatan mental di kalangan remaja yang disebabkan oleh kekerasan emosional dan perundungan, kehadiran aplikasi lokal seperti Riliv sangat berarti. Tujuannya tak lain adalah untuk membantu membangun kesadaran dan menyediakan akses terhadap bantuan psikologis yang mudah untuk dijangkau.

Pada dasarnya, kesehatan mental adalah masalah serius. Masalah ini bukan untuk diromantisasi, melainkan harus benar-benar diperhatikan oleh semua pihak, termasuk keluarga, lingkungan sekolah, pertemanan, lingkungan kerja, dan tenaga profesional. Namun, kehadiran berbagai aplikasi kesehatan mental seperti What’s Up, Calm, hingga Riliv menjadi pintu awal untuk lebih mengenali dan mengelola perasaan secara mandiri.

Kamu tidak harus menunggu sampai kondisi kamu memburuk untuk mulai peduli pada diri sendiri. Mulai sekarang, cobalah untuk luangkan waktu sejenak setiap hari untuk mengenali suasana hati, bermeditasi, atau menulis jurnal. Ingat, menjaga kesehatan mental bukan tanda kelemahan, tetapi tanda bahwa kamu sayang terhadap diri sendiri.

Leave a Reply