Rumah adalah kebutuhan paling mendasar bagi setiap orang. Makin rendahnya tingkat ketersediaan lahan membuat banyak orang ingin segera memiliki rumah. Bagi kamu yang mau membeli rumah, ada dua opsi yang bisa dipilih, yakni beli secara cash atau kredit lewat program KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Jadi, mana yang tepat, beli secara tunai atau KPR? Kalau beli tunai, artinya kamu harus menyiapkan dana yang sesuai dengan harga rumah yang mana umumnya sangat besar. Kalau menggunakan KPR, kamu hanya perlu menyiapkan dana untuk uang muka karena sistemnya angsuran.
Baik KPR maupun tunai, keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Untuk lebih lengkapnya, simak terus ulasan di bawah ini.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah opsi yang paling kerap digunakan masyarakat untuk bisa membeli hunian secara kredit. Menurut laporan Bank Indonesia (BI) pada triwulan I 2022, sekitar 69,54% pemilik properti rumah adalah konsumen program KPR.
Tentu bukan tanpa alasan mengapa KPR menjadi primadona masyarakat. Alasannya antara lain sebagai berikut:
Salah satu keuntungan membeli rumah dengan KPR adalah kamu tidak perlu menyiapkan modal besar. Kamu hanya perlu menyiapkan dana untuk membayar uang muka rumah, yakni berkisar dari 20%-30% dari nilai rumah. Di sisi lain kamu juga tidak perlu menabung hingga bertahun-tahun.
Kalau kamu membeli hunian secara tunai, otomatis kamu harus mengeluarkan dana dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat. Padahal, masih ada banyak kebutuhan lain yang harus diurus. Alhasil, kondisi keuangan pun terganggu. Beda ceritanya kalau membeli rumah dengan KPR. Kamu tidak harus mengorbankan kebutuhan lainnya yang sama-sama krusial.
Kelebihan lain dari membeli rumah KPR adalah kamu bisa mendapatkan angsuran murah setiap bulannya. Dengan catatan, uang muka yang kamu bayarkan lebih dari 20% dari total nilai rumah. Di samping itu kamu juga harus memilih jangka waktu pembayaran yang lama. Makin lama tenornya, makin murah pula cicilan per bulannya. Bahkan bisa bebas bunga, contohnya KPR syariah.
Mau agar cicilan lebih ringan? Kamu bisa menyewakan rumah yang kamu beli ke orang lain. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan pemasukan pasif yang bisa kamu gunakan untuk membayar angsuran KPR. Namun tanyakan terlebih dahulu ke pihak pengembang dan bank terkait apakah boleh disewakan atau tidak.
Membeli rumah dengan program KPR juga ada kekurangannya. Berikut di antaranya:
Jangka waktu angsuran KPR adalah 10 tahun hingga 30 tahun paling maksimal. Seperti yang disebutkan di atas, makin lama tenor, makin kecil pula angsurannya. Namun perlu diingat bahwa tenor juga memengaruhi jumlah bunga yang harus kamu tanggung. Apalagi beberapa bank menetapkan kebijakan floating rate. Otomatis bunganya makin besar jika jangka waktu angsurannya lama.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kredit membuat harga suatu produk menjadi lebih mahal. Hal ini juga berlaku pada pembelian rumah secara KPR. Dibanding dengan membeli tunai, KPR membuat harga rumah lebih mahal karena ada sistem bunga.
Kalau kamu memiliki komitmen untuk membeli rumah KPR, otomatis rumah itulah yang akan menjadi jaminan. Di sisi lain juga sudah tidak ada alasan lain bagi kamu untuk tidak membayar angsuran bulanan. Mengingat kondisi ekonomi bisa berubah kapan saja, mungkin saja kamu akan mengalami gagal bayar. Jika kredit macet, bisa jadi bank akan menyita rumah kamu.
Masih melansir laporan Bank Indonesia pada triwulan I 2022, tercatat ada 21,95% konsumen yang membeli rumah secara cash bertahap. Jumlah ini lebih sedikit daripada konsumen yang menggunakan KPR. Nah, kalau kamu berencana membeli rumah secara tunai, simak dahulu beberapa kelebihannya berikut ini.
Kelebihan yang pertama adalah harga rumah menjadi jauh lebih murah. Pasalnya, kamu tidak akan dikenakan bunga sama sekali. Bahkan, tidak jarang kamu akan mendapatkan potongan harga. Biasanya promo seperti ini bisa kamu dapatkan pada perumahan-perumahan yang baru saja di-launching.
Membeli rumah dengan KPR membuat kamu harus terbebani dengan cicilan selama puluhan tahun. Nah, kalau kamu bukan tipe orang yang suka dipusingkan dengan cicilan bulanan, beli rumah secara tunai adalah opsi yang tepat.
Membeli rumah secara tunai lebih cepat dan mudah. Sebab, kamu tidak perlu berhubungan dengan pihak ketiga untuk melakukan pembayaran. Selain itu juga lebih aman karena kamu bisa langsung mendapatkan dokumen-dokumen kepemilikan rumah.
Mau beli rumah untuk investasi jangka pendek? Belilah secara tunai karena begitu rumah resmi ada di tangan kamu, kamu bisa menjualnya kembali. Agar keuntungan yang kamu ambil bisa lebih banyak, kamu bisa menjualnya setelah 3 atau 5 tahun.
Membeli rumah secara tunai juga ada kekurangannya. Simak kekurangannya di bawah supaya bisa kamu jadikan pertimbangan.
Rumah adalah pengeluaran terbesar dalam hidup. Terlebih bila kamu membelinya secara tunai, jelas butuh dana yang besar. Kamu pun harus menabung dalam jangka waktu yang cukup lama agar bisa mewujudkan keinginan tersebut. Selama menabung, kemungkinan besar harga rumah akan mengalami kenaikan sehingga dana yang harus kamu kumpulkan makin banyak lagi.
Ada banyak pengembang menawarkan rumah dengan harga miring, tetapi punya fasilitas mewah. Kalau kamu percaya dengan iming-iming mereka, bisa jadi kamu tidak mendapatkan rumah sesuai dengan janji pengembang.
Belum lagi risiko-risiko seperti perumahan bodong atau perumahan gagal dibangun karena pengembang tidak memiliki cukup modal. Kedua risiko ini bisa saja kamu alami jika kamu membeli unit inden di perumahan. Kalau kamu tidak mawas diri, kamu akan menjadi sasaran empuk para pengembang nakal.
Jawabannya tergantung pada kebutuhan dan kondisi finansial masing-masing. Kalau kamu tidak mau terbebani dengan angsuran bertahun-tahun, beli secara tunai adalah pilihan yang tepat. Namun kalau kamu memiliki dana terbatas dan masih banyak kebutuhan krusial lainnya, belilah secara kredit menggunakan KPR.
Agar cicilan tidak terasa berat, gunakan KPR syariah dan pilih lembaga pembiayaan yang menawarkan banyak kemudahan. Contohnya Danasyariah, lewat layanan Dana Rumah kamu bisa mengajukan pembiayaan kepemilikan rumah secara syariah. Uang muka bisa 0% dan angsuran bulanan lebih ringan.