Apakah kamu sering langganan layanan streaming seperti Netflix dan Spotify? Tahukah kamu bahwa model bisnis berbasis subscritption atau langganan seperti ini sedang berkembang pesat di Indonesia?
Banyak perusahaan di Tanah Air yang mulai mengadopsi model bisnis ini guna meningkatkan pendapatan dan loyalitas pelanggan. Pasalnya, model bisnis subscription dianggap mampu memberikan pembayaran yang lebih terjangkau kepada konsumen dan memberikan peluang pada perusahaan untuk memperkirakan pendapatan secara lebih akurat.
Melansir laman Itsjack, model bisnis langganan atau subscription merupakan model bisnis yang melibatkan pelanggan untuk membayar biaya berlangganan secara rutin, mulai dari mingguan, bulanan, hingga tahunan untuk mendapatkan produk atau layanan tertentu. Ada beberapa jenis skema yang umumnya diterapkan dalam model bisnis ini:
Seperti yang disinggung sebelumnya, model bisnis ini dapat memberikan keleluasaan bagi pelanggan sekaligus stabilitas pendapatan bagi perusahaan.
Sejumlah brand ternama di Indonesia telah menerapkan model langganan, seperti Gojek dengan Gojek PLUS untuk mendapatkan diskon pada setiap transaksi di layanan Gojek. Lantas, apa sebenarnya yang membuat sejumlah perusahaan mulai menawarkan model langganan ini? Berikut beberapa keuntungan dari model bisnis ini:
Dalam menjalankan bisnis dengan model tradisional, biasanya pendapatan akan naik-turun sesuai dengan musim. Namun dengan subscription, maka bisnis bisa memiliki pemasukan rutin yang bisa diperkirakan. Hal ini membuat perencanaan bisnis menjadi jauh lebih terukur.
Pelanggan yang subscribe layanan biasanya cenderung lebih loyal. Dengan catatan, perusahaan tetap memberikan pelayanan yang konsisten dan sesuai dengan harga yang harus dibayar pelanggan. Bagi perusahaan, model ini lebih hemat biaya operasional daripada harus mencari pelanggan baru.
Salah satu keunggulan model langganan adalah perusahaan bisa mendapatkan data pelanggan yang lebih lengkap. Data-data tersebut bisa dianalisis untuk dijadikan bahan menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif.
Sekali pelanggan mencoba layanan subscription dan sesuai dengan harga yang mereka keluarkan, maka bisnis tak perlu lagi mengeluarkan biaya pemasaran besar setiap bulannya. Sebab, pelanggan akan terus menggunakan layanan yang telah disediakan oleh brand.
Tidak ada yang namanya model bisnis yang sempurna tanpa ada kelemahan sedikit pun. Begitu juga dengan model subscription yang tak luput dari kekurangan. Berikut beberapa kelemahan model bisnis langganan:
Di Indonesia, tak semua orang menggunakan layanan kartu kredit atau auto debit. Hal ini bisa menjadi kendala bagi sebagian calon pelanggan. Sebagai solusinya, perusahaan bisa bekerja sama dengan penyedia layanan keuangan digital, seperti e-wallet yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Salah satu tantangan dalam menjalankan bisnis adalah mempertahankan konsumen agar mereka menjadi pelanggan. Hal ini juga dialami oleh bisnis yang menerapkan model langganan.
Apabila pelanggan merasa bosan atau tidak puas dengan layanan yang ditawarkan oleh brand, maka mereka bisa membatalkan langganan kapan saja. Untuk itu, penting sekali bagi brand untuk terus memberikan layanan sesuai dengan harga yang dibayar oleh pelanggan.
Melansir laman Gocardless, salah satu kelemahan dari model bisnis subscription adalah komitmen pelanggan yang cenderung lemah. Sebab, model bisnis ini pada dasarnya mengikat pelanggan untuk menggunakan layanan yang belum tentu akan mereka gunakan dalam jangka waktu panjang. Untuk mengatasinya, bisnis harus selalu menawarkan produk atau layanan yang nilainya sesuai dengan apa yang telah dibayar oleh pelanggan.
Seberapa besar kira-kira peluang bisnis subscription di Indonesia?
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), generasi Z adalah kelompok usia yang mendominasi populasi di Indonesia, yakni sekitar 27,94% dari seluruh populasi atau 74,93 juta jiwa. Mereka juga termasuk generasi digital-native yang sangat akrab dengan sistem subscription, mulai dari layanan hiburan, software, hingga layanan ojek online. Ini artinya perusahaan memiliki target pasar besar yang siap untuk disasar.
Di bawah ini ada beberapa sektor bisnis yang memiliki potensi besar untuk model bisnis langganan di Indonesia:
Model bisnis langganan bukan hanya tren sesaat. Model bisnis satu ini bisa dibilang sebagai masa depan yang sedang kita jalani hari ini. Dengan menerapkan strategi yang tepat, maka perusahaan bisa mendapatkan pelanggan yang loyal, pendapatan stabil, hingga peluang untuk terus tumbuh.
Kuncinya satu, yakni jangan pernah mengecewakan pelanggan. Perusahaan harus mampu menawarkan pengalaman yang sesuai dengan apa yang telah dibayar oleh pelanggan. Jika pelanggan merasa puas, tentu mereka tidak akan pindah ke produk lain meskipun ada banyak pilihan di luar sana.
Perlu diingat pula bahwa dalam model bisnis subscription, pelanggan tak hanya membeli produk, tetapi mereka juga mencari kenyamanan dan konsistensi. Itulah kekuatan terbesar dari bisnis berbasis langganan atau subscription.