Bisa membeli properti sebagai tempat tinggal maupun aset adalah impian setiap manusia. Namun, untuk mewujudkan impian tersebut, setiap orang harus memiliki perencanaan keuangan yang baik. Sebab, pembelian properti adalah salah satu keputusan finansial terbesar dalam hidup. Dalam prosesnya butuh persiapan finansial yang matang, baik dalam jangka panjang maupun pendek.
Selama ini, banyak orang berpendapat bahwa harga properti terus meningkat. Namun, pengamat properti Indonesia Anton Sitorus berpendapat lain. Menurutnya, properti sama seperti bisnis lainnya yang terkadang mengalami kenaikan harga dan terkadang menurun. Selama ini, harga properti memang terkesan meroket, padahal kebanyakan hanya terkoreksi harganya.
Selaras, ahli properti asal Indonesia Steve Sudijanto berpendapat bahwa naiknya harga properti sesuai dengan hukum ekonomi. Apabila permintaan akan produk properti meningkat, otomatis harganya juga akan meningkat. Sejatinya, kenaikan harga properti sudah sesuai dengan tingkat supply and demand, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan kegiataan di kawasan properti terkait.
Jadi, harga properti tak melulu naik, bisa juga turun karena sejumlah faktor, seperti pandemi COVID-19 dan deflasi. Terlepas dari naik turunnya harga properti, khususnya rumah, setiap orang pada dasarnya harus mampu mengatur kondisi keuangannya sebelum membeli properti.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah cara mengatur keuangan jangka panjang dan pendek untuk membeli properti.
Langkah pertama dalam mengatur keuangan untuk membeli properti adalah mengenali dengan jelas tujuan pembelian kamu. Coba tanyakan pada diri kamu sendiri mengapa kamu ingin membeli properti ini. Apakah properti tersebut untuk tempat tinggal sendiri, investasi, atau mungkin untuk tujuan lainnya?
Mengetahui tujuan pembelian akan membantu kamu merumuskan strategi keuangan yang tepat. Sebagai contoh, kamu ingin membeli properti sebagai tempat tinggal sendiri. Perencanaan keuangan yang harus kamu buat otomatis berbeda jika dibandingkan dengan membeli properti sebagai investasi.
Bila kamu membeli properti untuk investasi, otomatis kamu harus mempertimbangkan risiko dan tingkat keuntungannya. Nah, dengan memahami tujuan pembelian properti yang jelas, kamu bisa menyusun rencana keuangan yang lebih fokus dan terarah.
Setelah mengidentifikasi tujuan pembelian properti, langkah berikutnya adalah menyusun anggaran secara terperinci. Anggaran yang baik harus mencakup semua aspek pengeluaran yang berhubungan dengan pembelian properti. Di antaranya adalah down payment (DP) atau uang muka, biaya agen properti bila menggunakan, biaya notaris, dan biaya-biaya lainnya.
Kamu perlu memperhitungkan setiap rupiah yang akan kamu keluarkan dalam proses pembelian rumah. Sebab, dengan adanya anggaran yang jelas dan terperinci, kamu bisa mengetahui dengan sebenarnya berapa banyak dana yang perlu kamu siapkan.
Selain itu, kamu juga akan mengetahui berapa dana yang perlu kamu tabung setiap bulannya untuk mencapai tujuan pembelian properti impian kamu. Penyusunan anggaran ini juga akan membantu kamu menghindari munculnya biaya yang tak terduga.
Setelah membuat anggaran yang terperinci, selanjutnya adalah menetapkan target tabungan untuk membayar DP dan biaya lainnya. Hal ini berlaku buat kamu yang ingin membeli properti dengan cara kredit atau menggunakan layanan pembiayaan properti. Sebab itu, kamu harus menyiapkan dana untuk membayar DP terlebih dahulu.
Jumlah DP umumnya beberapa persen dari harga properti dan harus kamu bayar di muka. Menetapkan target tabungan yang realistis untuk membayar DP merupakan langkah kunci dalam perencanaan membeli properti. Kamu perlu mempertimbangkan berapa lama kamu harus menabung untuk mencapai target ini dan berapa banyak jumlah dari pendapatan yang harus kamu sisihkan setiap bulan.
Selain DP, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya lain, seperti biaya notaris dan biaya-biaya administrasi lainnya. Dengan memiliki target tabungan yang jelas, kamu dapat mengukur sejauh mana dana kamu sudah terkumpul dan memastikan kalau kamu memiliki cukup dana untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam proses pembelian properti.
Mau membeli properti secara tunai atau kredit, investasi bisa menjadi alat yang efektif untuk membantu kamu mencapai target tabungan. Dengan menginvestasikan sebagian dari pendapatan bulanan kamu, kamu akan mendapatkan imbal hasil yang cukup menggiurkan. Imbal hasil ini bisa kamu gunakan untuk menutup sebagian atau bahkan seluruh biaya uang muka dan biaya lainnya.
Pilihan instrumen investasi sendiri cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial kamu. Namun, penting untuk diingat bahwa investasi juga memiliki risiko rendah hingga tinggi. Hasilnya pun tak selalu pasti sehingga risiko dan tingkat imbal hasilnya harus dipertimbangkan dengan matang sebelum memilih salah satu produk investasi.
Selain membayar DP dan biaya lain terkait pembelian properti, kamu tentunya memiliki tanggungan finansial lain yang perlu dikelola. Ini bisa termasuk utang pendidikan, asuransi, dan jenis utang lainnya. Dalam mengatur keuangan untuk membeli properti, tanggungan-tanggungan semacam itu juga perlu kamu kelola dalam anggaran keuangan bulanan.
Salah satu strategi yang bisa kamu terapkan adalah memprioritaskan pelunasan utang dengan tingkat bunga tertinggi terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa menghemat lebih banyak pengeluaran dalam jangka panjang atau bisa juga dialokasikan untuk dana tabungan pembelian properti.
Dalam proses menabung untuk membeli rumah, jangan sampai kamu melupakan kebutuhan finansial jangka pendek. Hal ini termasuk pengeluaran rutin seperti biaya kebutuhan pokok, pendidikan, rekreasi, dan yang lainnya.
Penting sekali untuk bisa menjaga keseimbangan antaran tabungan jangka panjang untuk membeli rumah dan kebutuhan sehari-hari. Jadi, meskipun kamu sedang menabung untuk membeli rumah, pastikan kamu tetap memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengorbankan kualitas hidup kamu.
Kamu mungkin sedang fokus mengarahkan keuangan kamu untuk kebutuhan jangka panjang membeli properti. Namun penting bagi kamu untuk tetap mengutamakan fleksibilitas dalam perencanaan keuangan kamu. Pasalnya, kehidupan sering kali penuh dengan perubahan yang tak dapat diprediksi.
Sebab itu, perlu untuk bisa menciptakan fleksibilitas dalam perencanaan keuangan kamu. Contohnya dengan memiliki dana darurat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan finansial yang sifatnya mendadak.
Selain itu, kamu sendiri harus siap untuk menyesuaikan perencanaan keuangan kamu bila situasi berubah. Fleksibilitas ini akan membuat kamu tetap tenang dalam menghadapi setiap perubahan tanpa harus mengganggu anggaran dana untuk membeli properti.
Demikian cara mengatur keuangan jangka pendek dan panjang untuk membeli properti. Untuk menerapkan panduan di atas, kamu harus memiliki kesabaran dan disiplin finansial yang tinggi. Jangan lupa juga untuk terus memantau dan mengevaluasi rencana keuangan kamu seiring dengan berjalannya waktu.
Semoga artikel ini bermanfaat.