Begini Cara Mengelola Arus Kas Usaha Kecil

Mengelola usaha kecil tidaklah mudah, banyak tantangannya. Salah satu aspek yang sering kali masih dianggap sebelah mata oleh pebisnis pemula adalah mengatur arus kas atau cash flow. Memang, mengatur arus kas itu sulit, tetapi tetap harus dilakukan.

Mungkin kamu juga pernah menghadapi situasi saat sudah ada pemasukan, tetapi pengeluaran justru makin membengkak. Hal ini jelas bisa membuat stres, apalagi kalau kamu merasa kesulitan untuk memastikan usaha kecil kamu tetap berjalan lancar.

Perlu dipahami bahwa arus kas yang baik merupakan fondasi dari sebuah usaha kecil yang sukses. Dengan pengelolaan yang tepat, kamu pasti bisa memastikan setiap rupiah yang masuk dan keluar dimanfaatkan dengan bijak.

Cara Mengelola Arus Kas

Pentingnya Mengatur Arus Kas pada Usaha Kecil

Usaha kecil atau dalam konteks perekonomian Indonesia adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah penggerak roda perekonomian negara. Melansir data dari Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini ada sekitar 65,5 juta UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, banyak pelaku UMKM mengeluhkan sulit mengembangkan usahanya dan bahkan terpaksa harus gulung tikar. Banyaknya usaha kecil yang gagal pada dasarnya bukan karena produknya kurang bagus. Mayoritas usaha kecil yang bangkrut adalah karena pengelolaan arus kas yang buruk.

Arus kas pada dasarnya adalah “nyawa” dari sebuah bisnis, tak peduli kecil maupun besar. Kalau arus kas tidak lancar, otomatis operasional bisnis sehari-hari bisa terganggu. Di bawah ini ada beberapa alasan pentingnya mengatur arus kas pada usaha kecil.

1. Membayar kewajiban tepat waktu

Cash flow yang lancar memungkinkan kamu sebagai pemilik bisnis untuk bisa membayar segala bentuk kewajiban dengan tepat waktu. Kewajiban dalam ini bisa mencakup tagihan, gaji karyawan, dan utang. Kalau kamu terlambat membayar kewajiban-kewajiban ini, maka kredibilitas bisnismu lah yang akan terancam.

2.  Menghindari utang yang tidak perlu

Dengan mengelola arus kas dengan baik, maka kamu tidak perlu sering-sering mengandalkan utang demi menutupi kebutuhan dalam bisnis. Justru, kamu akan merasa lebih tenang karena keuangan bisnismu sehat.

3. Kesempatan untuk melakukan investasi

Bisnis dengan arus kas yang sehat bisa membuka peluang untuk investasi. Misalnya, kamu memiliki profit lebih yang bisa kamu gunakan untuk membeli peralatan baru atau memperluas bisnis tanpa harus berutang.

4. Mempersiapkan keadaan darurat

Sama seperti kondisi keuangan pribadi, dalam bisnis juga terjadi kondisi tak terduga yang dapat memengaruhi keuangan. Situasi tak terduga seperti menurunnya penjualan atau meningkatnya harga bahan baku mengharuskan kamu untuk melakukan perubahan strategi. Kalau kamu sudah menyiapkan arus kas dengan baik, situasi semacam ini pastinya bisa kamu hadapi tanpa harus panik.

Jadi, dapat dipahami bahwa mengatur arus kas pada bisnis bukan hanya soal mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Mengatur arus kas dalam hal ini juga menyangkut soal kemampuan untuk memastikan bisnismu memiliki stabilitas keuangan agar bisa terus berkembang.

Cara Mengelola Arus Kas pada Usaha Kecil

Bagaimana, sudah paham kan mengapa kamu harus mengelola arus kas pada bisnismu? Sekarang saatnya untuk mempelajari bagaimana caranya mengelola arus kas bisnis dengan baik. Di bawah ini sudah ada beberapa langkah praktis yang bisa langsung kamu terapkan.

1. Buat anggaran yang rinci

Anggaran merupakan pedoman utama dalam mengelola arus kas bisnis kamu. Oleh sebab itu, kamu wajib memastikan segala bentuk pemasukan dan pengeluaran bisnis dicatat dengan rinci. Sebagai contoh, kamu bisa mengalokasikan anggaran sekian rupiah untuk biaya operasional, gaji karyawan, dan pengeluaran tak terduga.

Selain itu, pastikan kamu menyusun anggaran bulanan yang realistis. Kalau misalnya pemasukan bisnismu rata-rata 10 juta rupiah per bulan, pastikan pengeluaran bisnis tidak melebihi angka tersebut. Jangan lupa untuk menyisihkan profit bulanan untuk dana darurat bisnis.

2. Awasi arus kas secara rutin

Kamu harus mengetahui bagaimana uang masuk dan keluar setiap harinya. Untuk itu, catat semua transaksi dalam bisnis, baik kecil maupun besar. Dengan cara ini, kamu bisa mengidentifikasi pola pengeluaran bisnis yang tidak perlu dan mengambil langkah strategis untuk memperbaikinya.

Untuk mempermudah proses pemantauan arus kas, kamu bisa menggunakan software khusus seperti Spreadsheet atau aplikasi khusus keuangan bisnis untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Misalnya, setiap kali ada penjualan masuk atau pembelian bahan baku, kamu bisa langsung memasukkannya di sistem.

3. Kurangi pengeluaran

Langkah selanjutnya untuk mengelola arus kas pada usaha kecil adalah dengan melakukan evaluasi terhadap pengeluaran bisnis kamu. Apakah ada biaya yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan? Misalnya, langganan software keuangan yang jarak digunakan atau pembelian barang yang tidak berdampak pada proses produksi.

Selain itu, negosiasi dengan vendor juga dapat mengurangi pengeluaran untuk membayar bahan baku. Di samping itu, kamu juga bisa meminta diskon kepada supplier dengan rutin membeli bahan baku dalam jumlah besar di supplier yang sama.

4. Atur stok barang dengan bijak

Stok barang dapat memengaruhi arus kas pada bisnis kamu. Bila stok barang terlalu banyak, maka modal bisnis akan sulit berputar. Sebaliknya, bila stok terlalu sedikit, maka operasional usaha bisa terganggu karena banyak konsumen yang gagal melakukan transaksi karena ketidaktersediaan barang.

Jadi, pastikan stok barang di bisnis kamu selalu dalam jumlah yang optimal. Kamu bisa mengevaluasi data penjualan pada periode sebelumnya untuk mengetahui berapa banyak stok yang harus kamu siapkan. Misalnya, kamu memiliki bisnis toko pakaian, fokuskan persediaan stok pada produk yang paling laku.

5. Siapkan dana darurat

Perlu diketahui bahwa bisnis juga memerlukan dana darurat. Sesuai namanya, jenis dana ini digunakan saat bisnis mengalami masalah finansial, seperti penurunan pendapatan karena masalah krisis ekonomi.

Terlebih, kamu juga tidak akan tahu kapan bisnismu akan menghadapi tantangan, seperti kerusakan peralatan. Dengan adanya dana darurat, kamu bisa tetap merasa tenang dan fokus mencari solusi.

Untuk mengumpulkan dana darurat, kamu bisa menyisihkan sekitar 10%-20% dari keuntungan bulanan. Simpan uang ini di rekening khusus agar tidak tercampur dengan dana operasional dan kamu tidak tergoda untuk menggunakannya sebagai dana operasional.

Jadi, itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengelola arus kas pada usaha kecil. Memang mengelola arus kas itu tidak mudah, tetapi hasilnya sangat sepadan. Dengan memiliki arus kas yang sehat, kamu bisa menjalankan bisnismu dengan lebih percaya diri dan siap menghadapi segala bentuk tantangan. 

Ingat, kunci utama dari arus kas yang baik ada pada perencanaan, pemantauan, dan eksekusi secara konsisten. Jadi, jangan ragu untuk mencoba tips-tips yang sudah dijelaskan di atas, ya!

Leave a Reply