Usia muda merupakan fase produktif di mana seseorang bisa menyusun rencana keuangan untuk mewujudkan kesejahteraan finansial di masa depan. Salah satu aspek krusial dalam mewujudkan kestabilan finansial di masa mendatang adalah memiliki dana darurat. Dana ini bisa dikumpulkan melalui gaji bulanan. Mau tahu bagaimana caranya? Simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini!
Melansir laman Investopedia, dana darurat merupakan dana yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan finansial yang bersifat mendadak, seperti kehilangan pekerjaan. Uang yang dikumpulkan dalam tabungan dana darurat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat kamu kehilangan pekerjaan atau untuk memenuhi kebutuhan finansial lainnya yang bersifat mendadak, seperti renovasi rumah karena bencana.
Selain untuk memenuhi kebutuhan finansial yang tak terduga, dana darurat juga dapat membantu menghindari utang, baik dalam bentuk kartu kredit atau pinjaman lainnya. Pasalnya, orang yang tidak memiliki dana darurat biasanya terpaksa harus mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka yang mendadak.
Lain halnya bila memiliki dana darurat, maka tidak perlu mengajukan pinjaman sehingga tidak akan terjebak dalam jerat utang yang justru menambah beban finansial. Di samping itu, bila dana darurat tidak digunakan, dana bisa digunakan sebagai tambahan dana pensiun agar sejahtera secara finansial di hari tua nanti.
Jadi, apakah dana darurat penting untuk disiapkan? Jawabannya adalah iya, dana darurat sangat penting untuk disiapkan. Menurut data pada 2020, hampir separuh masyarakat Indonesia hanya mampu bertahan selama tujuh hari bila terjadi krisis ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa dana darurat menjadi salah satu aspek keuangan yang harus dimiliki untuk menghadapi situasi terburuk di masa depan.
Dana darurat merupakan dana yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang di masa produktif. Hanya saja, tak semua orang mampu menyisihkan gaji bulanannya untuk mengumpulkan dana darurat karena tingginya kebutuhan atau pengeluaran setiap bulan.
Namun bagi yang sudah berkeluarga, memiliki dana darurat adalah sebuah kewajiban untuk mengantisipasi pengeluaran finansial tak terduga di masa depan. Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah tips menyiapkan dana darurat dari gaji bulanan.
Langkah pertama untuk menyiapkan dana darurat adalah dengan mengetahui pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Dengan cara ini, kamu bisa mengetahui secara rinci berapa jumlah dana yang harus kamu sisihkan untuk dana darurat.
Ada baiknya kamu melakukan pencatatan secara manual untuk mengidentifikasi total pemasukan dan pengeluaran bulanan kamu. Dengan begitu, kamu bisa mengontrol pengeluaran yang sekiranya tidak penting dan memindahkannya untuk keperluan dana darurat.
Masih berkaitan dengan poin pertama, coba kurangi pengeluaran yang sifatnya tidak penting, mulai dari pengeluaran untuk makan di luar, belanja, nongkrong, atau membeli barang yang tidak benar-benar dibutuhkan.
Ini menjadi salah satu cara terbaik untuk mengumpulkan dana darurat. Dana yang biasanya kamu gunakan untuk memenuhi keinginan bisa kamu pindahkan ke dana darurat setiap bulannya secara teratur.
Sama halnya dengan kebutuhan untuk menabung, langsung sisihkan uang untuk dana darurat setelah mendapatkan gaji bulanan. Generasi sandwich mungkin akan kesulitan melakukan ini, tetapi yakinlah kamu pasti bisa. Kamu bisa menyisihkan sekitar 10% atau 20% dari total penghasilan bulanan kamu. Dengan cara ini, kamu bisa disiplin dalam menyisihkan penghasilan untuk dana darurat.
Jumlah dana darurat yang harus kamu persiapkan pada dasarnya disesuaikan dengan jumlah pengeluaran bulanan selama 6 hingga 12 bulan. Kamu bisa menyiapkan dana darurat dengan total biaya kebutuhan hidup selama 3 hingga 4 bulan.
Bagi yang sudah menikah tanpa anak, siapkan dana dengan total 6 kali pengeluaran bulanan. Bagi yang sudah memiliki satu anak, siapkan dana darurat 9 kali total pengeluaran bulanan dan 12 kali total pengeluaran bulanan bagi yang memiliki tanggungan lebih dari satu.
Langkah selanjutnya untuk menyiapkan dana darurat adalah dengan membuka rekening khusus untuk dana darurat. Dengan cara ini, kamu bisa menabung untuk dana darurat secara lebih optimal. Cara ini juga memungkinkan kamu untuk menghindari keinginan menggunakan dana darurat untuk kebutuhan yang tidak bersifat mendadak.
Kamu juga bisa membuka beberapa rekening dana darurat dengan tujuan yang berbeda, misalnya untuk kesehatan, renovasi rumah, dan kebutuhan lainnya. Hal ini penting terutama buat kamu yang memiliki pekerjaan dengan penghasilan fluktuatif. Dengan memiliki banyak dana darurat, kamu bisa lebih tenang secara finansial bila suatu hari nanti terjadi sesuatu yang membutuhkan banyak dana.
Langkah berikut ini termasuk opsional, tetapi tak ada salahnya bila dilakukan, terutama bila pengeluaran bulanan kamu cukup besar. Kamu bisa mencari penghasilan tambahan atau pekerjaan baru dengan penghasilan yang lebih besar dari sekarang.
Kamu juga bisa merintis bisnis yang sesuai dengan kemampuan kamu, misalnya membuka jasa desain grafis, videografer, editing video, dan masih banyak lagi. Banyak sekali peluang pekerjaan yang sebenarnya bisa digeluti di era digital seperti sekarang.
Dengan memiliki pemasukan tambahan, kamu bisa mempercepat proses menabung untuk dana darurat. Jumlah dana yang kamu kumpulkan juga bisa lebih banyak sehingga kamu bisa mewujudkan kesejahteraan finansial sejak di usia muda.
Menyiapkan dana darurat memang tidak mudah, terlebih bila baru memulainya. Untuk itu, kamu bisa memulainya sedikit demi sedikit. Bila terasa sulit, coba gunakan teknologi seperti aplikasi keuangan untuk membantu kamu memantau pemasukan dan pengeluaran bulanan sehingga kamu bisa menabung untuk dana darurat secara lebih terstruktur.
Bila sudah mulai berjalan dan kamu sudah terbiasa, lakukan evaluasi tabungan dana darurat secara berkala. Tinjau kembali rencana tabungan dana darurat kamu setidaknya setiap enam bulan sekali. Jangan ragu untuk menyesuaikan rencana tabungan kamu dengan kondisi keuangan kamu pada saat itu juga.