Setelah IFN Indonesia Dialogues 2025, Danasyariah Siap Tampil di IFN UK Forum

Setelah sukses menjadi panelis di IFN Indonesia Dialogues 2025, Danasyariah siap melangkah ke panggung global, yakni di IFN UK Forum yang akan diselenggarakan pada September 2025.
Sumber : Danasyariah

Setelah sukses berpartisipasi dalam IFN Dialogues 2025 di Jakarta, Danasyariah kini siap untuk melangkah ke panggung internasional, yakni IFN UK Forum 2025. Kehadiran platform fintech peer-to-peer (P2P) syariah ini tentu bukan sekadar untuk unjuk eksistensi, melainkan juga mencerminkan komitmen kuat untuk mendorong industri keuangan syariah Indonesia ke level global.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam industri fintech berbasis syariah. Namun bukan hanya karena populasi muslimnya, tetapi juga karena adanya dukungan regulasi yang progresif dari regulator keuangan dalam negeri. 

Sebagai salah satu pegiat di sektor ini, tentu Danasyariah siap memperluas kolaborasi antarnegara demi memperkuat ekosistem ekonomi syariah tingkat global.

Apa Itu IFN Forum dan Mengapa Penting?

Danasyariah
Sumber : Danasyariah

IFN (Islamic Finance News) Forum adalah rangkaian pertemuan tingkat tinggi yang membahas perkembangan, tantangan, sekaligus peluang di sektor keuangan syariah global. Diselenggarakan oleh REDmoney Events, forum ini rutin diadakan di berbagai belahan dunia, termasuk di Asia, Timur Tengah, dan Eropa, termasuk Inggris yang menjadi salah satu pusat keuangan dunia.

Forum ini dihadiri oleh para regulator dan pelaku industri perbankan syariah. Selain itu, investor global, akademisi, dan penyedia layanan teknologi keuangan syariah juga ikut berpartisipasi dalam forum internasional ini. Tujuannya jelas, yakni mendorong kolaborasi antarnegara dalam memperkuat eksistensi ekosistem keuangan syariah di dunia.

Misalnya saja dalam acara IFN Dialogues 2025 yang digelar di Jakarta. Forum ini membahas soal pembiayaan lintas negara, instrumen lindung nilai (forward hedging), sukuk, hingga penguatan keberadaan industri halal. Kegiatan ini bahkan juga menjadi panggung bagi pelaku industri keuangan syariah seperti Danasyariah untuk membahas strategi sekaligus inovasi dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah.

Jadi, bisa dibayangkan betapa strategisnya kehadiran Danasyariah di IFN UK Forum 2025 yang akan digelar di London pada September mendatang. Ini menjadi langkah konkret bagi Danasyariah untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan sekadar peserta, tetapi pemimpin potensial dalam industri ini.

Danasyariah Menuju IFN UK Forum 2025

Bersiap tampil sebagai panelis di IFN UK Forum 2025, Danasyariah membawa misi yang lebih dari sekadar unjuk eksistensi. Mereka hadir sebagai wakil dari semangat baru industri fintech syariah Indonesia yang inovatif, adaptif, dan siap bersaing di level global. Buktinya, sebagai platform P2P syariah yang fokus pada sektor properti, Danasyariah telah mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Keterlibatan Danasyariah dalam forum global ini menjadi simbol bahwa fintech syariah dalam negeri memiliki kualitas dan potensi yang mampu bersaing dengan entitas lainnya di tingkat global. Bahkan, menurut data IFN Fintech, sekitar 46% fintech berbasis syariah dunia berasal dari kawasan Asia dan Indonesia menjadi kontributor terbesar. Ini artinya, ada peluang besar bagi Danasyariah untuk memperkenalkan produk dan model bisnis mereka kepada investor global.

Tentu bukan hanya itu, forum global ini juga menjadi panggung strategis untuk menjalin kolaborasi dengan lembaga-lembaga keuangan dari Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika Utara. Sementara itu dalam konteks bisnis Danasyariah, potensi kolaborasi lintas negara di forum ini bisa membuka peluang baru untuk pendanaan atau bahkan ekspansi.

Mengapa Ini Penting bagi Ekosistem Fintech Syariah?

Danasyariah
Sumber : Danasyariah

Keikutsertaan Danasyariah di panggung IFN UK Forum 2025 bukan hanya untuk kepentingan perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi ekosistem fintech syariah nasional secara keseluruhan. 

Menurut Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Ronald Yusuf Wijaya, melalui Tempo, industri keuangan syariah Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan Malaysia dan negara-negara mayoritas muslim lainnya. Hal ini lantaran pemerintah Indonesia memiliki regulasi keuangan syariah yang lebih terbuka.

Misalnya regulasi seperti POJK No. 77 Tahun 2016 yang memungkinkan para pelaku industri untuk berkembang tanpa adanya pembatasan kuota tahunan seperti yang diterapkan di Malaysia. Kendati demikian, tantangan tetap ada, seperti rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia dan inklusi keuangan syariah.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan syariah Indonesia adalah 39,11% dan 12,88% untuk inklusi keuangan syariah. Angka ini jelas masih sangat rendah, terlebih jika dibandingkan dengan literasi dan inklusi keuangan konvensional.

Nah, forum seperti IFN menjadi jembatan untuk mengentaskan tantangan tersebut. Ketika Danasyariah tampil sebagai salah satu wakil dari Indonesia, itu memberi sinyal kuat bahwa Indonesia siap menjadi hub keuangan syariah tingkat global.

Dengan kata lain, partisipasi ini lebih dari sekadar reputasi bagi perusahaan, tetapi juga soal akses terhadap pengetahuan, inovasi, dan relasi global yang dapat mempercepat pertumbuhan industri keuangan syariah di Tanah Air.

Jadi, keterlibatan Danasyariah dalam IFN UK Forum 2025 adalah salah satu momentum penting dalam sejarah industri teknologi keuangan syariah Indonesia. Setelah sukses dalam IFN Dialogues 2025, kini saatnya Danasyariah melenggang lebih jauh untuk menunjukkan bahwa Indonesia bisa menjadi inovator dalam industri keuangan syariah.

Leave a Reply