Masa pensiun seharusnya menjadi masa-masa yang tenang, penuh kebahagiaan, dan bebas dari beban finansial. Namun, faktanya masih banyak lansia di Indonesia yang harus bekerja atau bahkan bergantung pada anak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini tak hanya menyulitkan mereka, tetapi juga membebani generasi muda yang pada saat bersamaan harus mengurus diri mereka sendiri atau bahkan keluarga mereka.
Kondisi seperti ini pada dasarnya bisa dihindari dengan cara meningkatkan literasi keuangan generasi tua. Nah, salah satu entitas yang aktif mengambil peran adalah Danasyariah. Perusahaan fintech syariah ini konsisten dalam mendorong masyarakat, termasuk generasi tua, agar lebih siap menghadapi pensiun.
Isu finansial sudah bukan hal baru lagi bagi masyarakat usia lanjut. Menurut laporan Aging Well in Asia dari Asian Development Bank (ADB), sekitar 40% lansia di kawasan Asia Pasifik yang berusia di atas 60 tahun sama sekali tidak memiliki dana pensiun. Sementara itu, di Indonesia, angka ketergantungan hidup lansia pada anak mencapai 50%. Ini artinya, separuh dari orang tua kita masih bergantung dari transferan anak mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi ini kemudian memicu munculnya fenomena sandwich generation, yakni generasi yang harus menanggung beban biaya hidup orang tua sekaligus membiayai kehidupan mereka sendiri dan bahkan keluarga baru mereka.
Bagi anak usia produktif, situasi ini jelas menjadi beban mereka karena mereka harus membagi pendapatan untuk dua generasi. Sementara itu, bagi lansia sendiri, beberapa dari mereka mungkin merasa tidak nyaman karena bergantung pada anak.
Lebih lanjut, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025 menunjukkan bahwa lebih dari 86 juta pekerja Indonesia saat ini masih berada di sektor informal. Selain itu, mayoritas dari mereka juga tidak memiliki jaminan hari tua. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hanya sekitar 16,11% pekerja yang memiliki program Jaminan Hari Tua.
Mengingat usia harapan hidup masyarakat Indonesia makin meningkat, otomatis memiliki dana pensiun adalah keharusan. Jadi, jika tidak memiliki rencana keuangan yang matang untuk jangka panjang, maka lansia berisiko menghadapi masalah serius, seperti tidak memiliki cukup tabungan, terlilit utang, atau bahkan tetap harus bekerja meskipun fisik sudah lemah.
Di tengah rendahnya literasi terkait dana pensiun, Danasyariah hadir membawa pendekatan yang berbeda. Melalui berbagai seminar bertajuk “Tenang Pensiun: Tetap Berdaya, Cerdas Kelola dana & Produktif”, perusahaan ini memberikan edukasi finansial yang mudah dipahami dan sesuai bagi generati tua.
Kegiatan ini telah digelar di berbagai kota, seperti Bekasi, Surabaya, dan Malang. Setiap seminar menghadirkan pembicara yang merupakan perencana keuangan bersertifikat yang membahas dua aspek penting, yakni fundamental retirement activity dan perencanaan keuangan pasca pensiun.
Dalam kegiatan ini, peserta tak hanya diajak untuk memahami pentingnya memiliki pola pikir pensiun yang sejahtera. Mereka juga diajak untuk memahami strategi nyata dalam mengelola aset, arus kas, hingga mengenal instrumen keuangan untuk memproduktifkan uang secara syariah.
Di samping itu, Danasyariah juga memperkenalkan konsep pendanaan berbasis peer-to-peer (P2P) financing syariah. Skema ini memungkinkan para pensiunan untuk tetap mendapatkan penghasilan pasif dengan cara mendanai proyek properti yang telah melalui serangkaian proses verifikasi. Dengan kata lain, peserta seminar tak hanya diajarkan bagaimana caranya mengelola uang, tetapi juga diberi akses untuk tetap produktif (tidak secara fisik) dan mandiri.
Melalui upaya ini, jelas terlihat bagaimana platform keuangan digital seperti Danasyariah berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat, termasuk untuk generasi tua yang rentan menghadapi masalah finansial. Edukasi ini sangat penting agar masyarakat usia lanjut bisa menjalani masa pensiun dengan tenang dan lebih percaya diri tanpa sepenuhnya bergantung pada anak.
Salah satu produk unggulan yang ditawarkan oleh Danasyariah guna mendukung generasi tua untuk bisa pensiun dengan tenang adalah pendanaan halal sesuai prinsip syariah. Lewat Danasyariah, siapa pun bisa menjadi pendana proyek properti dengan modal mulai dari Rp1 jutaan. Selain itu, semua proyek yang ditawarkan juga sudah melalui proses verifikasi ketat dan memiliki agunan properti.
Pendanaan ini juga menawarkan imbal hasil yang menarik, yakni mulai dari 12-18% per tahun, tergantung pada kategori risiko proyek. Namun Danasyariah tak hanya menawarkan keuntungan secara ekonomi, tetapi juga ketenangan batin mengingat kegiatan pendanaan ini dijalankan sesuai dengan prinsip syariah. Jadi, dijamin halal, bebas riba, gharar, dan spekulasi. Nah, bagi generasi tua yang tetap ingin mendapatkan pemasukan tanpa harus bekerja secara fisik, pendanaan halal Danasyariah bisa menjadi solusi yang tepat.
Misalnya, seorang pensiunan bisa mengalokasikan sebagian dari dana pensiunnya untuk mendanai proyek di Danasyariah. Setiap bulan selama periode pendanaan, ia akan mendapatkan bagi hasil yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ingat, masa pensiun bukan berarti harus berhenti produktif. Justru masa pensiun adalah awal dari fase untuk menjalani hidup secara lebih bermakna. Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak lansia masih bergantung pada anak karena kurangnya persiapan finansial sejak masih produktif. Inilah alasan mengapa literasi keuangan sangat penting untuk generasi tua.
Di sini, Danasyariah hadir sebagai mitra yang tak hanya aktif dalam meningkatkan literasi keuangan masyrakat, tetapi juga menawarkan solusi nyata melalui pendanaan berbasis syariah. Tertarik untuk bergabung menjadi pendana di Danasyariah? Klik di sini.