Bisa memiliki rumah sendiri adalah sebuah kebanggaan. Selain karena sebagai kebutuhan primer manusia, memiliki rumah adalah salah satu tahap untuk memulai gaya hidup baru. Pasalnya, rumah lebih dari sekadar tempat untuk beristirahat, tetapi juga sebagai tempat untuk untuk menjaga kesehatan penghuninya.
Itulah sebabnya rumah yang sehat juga diperlukan untuk menjaga kesejahteraan penghuninya. Lantas, apa itu rumah sehat?
Rumah merupakan salah satu persyaratan krusial dan paling utama bagi kehidupan setiap manusia. Rumah memang pada dasarnya adalah bangunan yang ditujukan sebagai hunian atau tempat tinggal sekaligus sarana untuk membina keluarga, menjaga kesehatan keluarga, dan berlindung dari iklim.
Sementara itu, rumah yang sehat merupakan rumah yang dilihat dari kondisi fisik interior, di luar, hingga perumahan di sekelilingnya sehingga memungkinkan penghuninya mendapatkan kesehatan yang optimal.
Sementara itu, melansir laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), rumah sehat didefinisikan sebagai bangunan tempat untuk berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang dapat menumbuhkan kehidupan yang sehat secara fisik, mental, dan sosial sehingga semua anggota keluarga bisa bekerja secara produktif.
Sementara itu, melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, rumah sehat merupakan tempat berlindung maupun bernaung dan tempat untuk beristirahat sehingga mampu menumbuhkan kehidupan yang sempurna, baik secara fisik, rohani, maupun sosial.
Jadi, rumah sehat merupakan rumah dengan lingkungan yang dapat menjamin kesehatan fisik dan mental penghuninya. Lantas, seperti apa kriteria rumah sehat itu? Simak terus pembahasan berikutnya.
Melansir lamar Kementerian PUPR sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 829/Menkes/SK/VII/1999, berikut ini adalah kriteria rumah yang dikatakan sehat.
Rumah sehat ialah rumah yang tidak dibangun dari material yang dapat melepaskan zat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Menurut Kemenkes, berikut jumlah minimal material yang dapat dikategorikan aman bagi kesehatan:
Bila dilihat dari segi penataan ruang dan komponen, rumah sehat wajib memiliki lantai, kamar cuci, dan kamar mandi yang kedap air serta mudah untuk dibersihkan. Ventilasi pada dinding rumah juga harus cukup.
Lebih lanjut, rumah sehat harus memiliki langit-langit yang gampang untuk dibersihkan dan tidak mudah rusak. Selain itu, dapur harus ada ventilasi atau sarana pembuangan asap lainnya. Bumbungan rumah wajib ukuran 10 meter dan memiliki penangkal petir.
Untuk sistem pencahayaan, setiap ruangan di dalam rumah harus mendapatkan pencahayaan yang cukup baik secara alami maupun buatan. Selain itu, sistem pencahayaan juga bisa bersifat langsung maupun tidak langsung serta tidak membuat mata silau.
Berikut kualitas udara yang tepat untuk rumah sehat:
Untuk ventilasi udara, rumah sehat wajib memiliki ventilasi alami dan permanen, setidaknya 10% dari luas lantai.
Rumah sehat wajib memiliki ketersediaan air bersih dengan kapasitas setidaknya 60 liter untuk setiap orang per hari. Kualitas air juga harus sesuai dengan persyaratan kesehatan air bersih menurut PP Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990.
Untuk mewujudkan rumah sehat, maka limbah cair dari sisa rumah tangga tidak boleh mencemari sumber air, tidak mencemari permukaan tanah, dan tidak menimbulkan bau. Di samping itu, limbah padat juga harus dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan mau menimbulkan bau.
Rumah sehat wajib memiliki kamar tidur dengan luas minimal 8 meter. Kamar tidur ini disarankan untuk diisi maksimal 2 orang saja.
Bagaimana, sudah paham kan apa itu rumah sehat dan apa saja kriterianya? Rumah sehat pada dasarnya bermanfaat untuk penghuninya. Melansir dari laman Kementerian Kesehatan, berikut beberapa manfaat rumah sehat.
Menurut studi, aktivitas fisik seperti membersihkan rumah kurang lebih 20 menit, efektif untuk mengurangi rasa cemas dan stres. Sementara itu, agar rumah tetap bisa dikategorikan sebagai rumah sehat, tentunya penghuninya harus rajin membersihkan rumah. Oleh sebab itu, rumah sehat yang selalu terjaga kebersihannya dapat membantu mengatasi stres.
Rumah sehat yang selalu terjaga kebersihannya tentu akan terbebas dari debu, kuman, tungau, maupun jamur yang dapat menjadi sarang penyakit. Oleh sebab itu, rajin-rajinlah untuk membersihkan setiap sudut rumah supaya tidak menjadi tempat berkembangnya kuman dan hewan merugikan, seperti kecoa atau tikus.
Manfaat selanjutnya dari memiliki rumah sehat adalah bisa meminimalkan risiko terjadinya alergi atau bahkan asma. Pasalnya, rumah yang jarang dibersihkan sering menjadi tempat menumpuknya debu dan tungau yang dapat menimbulkan kondisi pernapasan dan alergi.
Rumah yang sehat tentu selalu tertata rapi dan bersih. Dengan begitu, penghuninya bisa menemukan barang yang sedang dibutuhkan tanpa harus kebingungan. Rumah yang rapi dan bersih juga membuat hati lebih bahagia dan lebih bersemangat untuk melakukan aktivitas di dalam rumah.
Masih ada kaitannya dengan nomor empat, rumah sehat yang selalu terjaga kebersihan dan kerapiannya dapat mendorong penghuninya untuk lebih produktif. Ini lantaran saat berangkat bekerja atau beraktivitas di dalam rumah saat kondisi rumah sudah bersih, maka mood akan jauh lebih baik sehingga bisa beraktivitas secara lebih maksimal.
Jadi, itulah rumah sehat, yakni rumah yang dapat menjamin kesehatan fisik dan mental penghuninya. Jadi, rumah lebih dari sekadar bangunan untuk berteduh, melainkan juga tempat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera, secara fisik maupun mental.