Pengeluaran Membengkak? Yuk, Terapkan Detoks Finansial

Pernahkah kamu merasa bersalah setelah belanja secara impulsif? Mungkin akhir-akhir kamu bahkan merasa pengeluaran kamu membengkak karena tergoda dengan diskon? Jika ya, kemungkinan kamu harus melakukan detoks finansial. Apa itu detoks finansial? Simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini.

Detoks Finansial

Apa Itu Detoks Finansial?

Melansir laman The Times, konsep dari detoks finansial sendiri sama seperti detoks untuk menghilangkan racun dalam tubuh dengan mengurangi gula dan kafein misalnya. Nah, detoks finansial berguna untuk menghilangkan “racun” pada keuangan kamu dengan cara mengatur ulang kondisi keuangan, apa saja pengeluaran kamu, dan apakah kamu memiliki kebiasaan buruk terkait keuangan yang harus kamu hilangkan.

Detoks finansial juga bisa dijelaskan sebagai kegiatan untuk mengubah suatu tindakan atau sama sekali tidak membuat pengeluaran yang menjadi penyebab membengkaknya keuangan kamu. Tujuan dari tindakan ini tak lain adalah untuk mewujudkan kondisi keuangan yang lebih baik.

Menyimak pengertiannya, memang detoks finansial terkesan sulit untuk dijalankan. Namun dengan memiliki kesadaran diri bahwa kondisi keuangan sedang tidak baik-baik saja, detoks keuangan bisa menjadi tindakan yang mudah untuk dijalankan.

Cara Kerja Detoks Finansial

Pada umumnya, ada banyak cara untuk menerapkan detoks finansial, tergantung pada kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam jangka panjang. Melansir laman Koinworks, berikut beberapa jenis detoks finansial dan cara kerjanya:

1. Detoks finansial setiap akhir pekan

Sesuai namanya, metode detoks yang satu ini melibatkan proses penghentian semua jenis pengeluaran selama akhir pekan. Sederhananya adalah kamu sama sekali tidak boleh melakukan transaksi pembelian selama 48 jam. Cara ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk membiasakan diri dengan detoks finansial.

2. Detoks finansial setiap hari kerja

Berbanding terbalik dnegan detoks setiap akhir pekan, metode yang satu ini mengharuskan kamu untuk berhenti melakukan pengeluaran pada hari kerja. Hal ini membantu kamu untuk fokus pada pengeluaran pokom selama minggu kerja, misalnya untuk transportasi, uang makan siang, dan uang saku untuk anak bila sudah berkeluarga. Dengan begitu, pada akhir pekan kamu bisa bebas membuat pengeluaran tetapi tetap harus terkontrol.

3. Detoks finansial setiap dua minggu sekali

Pada metode ini, kamu harus melakukan detoks setiap dua minggu sekali. Pada minggu pertama, kamu tidak boleh membuat pengeluaran di luar pengeluaran pokok. Lalu pada minggu kedua, kamu bisa membuat pengeluaran untuk hal-hal di luar kebutuhan pokok tetapi tetap harus bijak.

4. Detoks finansial selama 30 hari penuh

Metode yang terakhir ini tergolong paling ekstrem dari semua metode detoks finansial. Pasalnya, kamu tidak boleh membuat pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting selama 30 hari penuh. Kamu harus membuat anggaran keuangan guna memastikan semua kebutuhan pokok kamu terpenuhi tanpa adanya pengeluaran tambahan. Di samping itu, metode ini hanya boleh dilakukan sekali atau mungkin dua kali dalam setahun agar kamu tidak enggan dengan kegiatan ini.

Manfaat Detoks Finansial

Secara umum, detoks finansial ditujukan untuk mengatur kembali kondisi keuangan dan menghilangkan kebiasaan buruk terkait keuangan. Namun bukan hanya itu saja, masih banyak manfaat lain dari melakukan detoks finansial, berikut di antaranya.

1. Lebih bijak dalam menggunakan uang

Dengan disiplin melakukan detoks finansial, kamu akan lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan uang. Sebab, detoks akan membiasakan kamu untuk rutin membuat perencanaan keuangan yang matang sebelum melakukan pengeluaran sehingga kamu bisa membuat keputusan keuangan yang bijak.

2. Mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu

Detoks finansial membantu kamu untuk mengenali mana pengeluaran yang penting dan mana yang tidak penting. Dengan cara ini, kamu bisa menghapus pengeluaran yang membebani anggaran keuangan kamu.

3. Mempertimbangkan setiap pengeluaran

Detoks finansial mendorong kamu untuk selalu mempertanyakan setiap pengeluaran. Apakah barang ini benar-benar kamu butuhkan? Apakah aku tetap bisa hidup meskipun tidak menggunakan barang tersebut? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini bisa membantu kamu membuat keputusan yang lebih bijak.

4. Tidak dikontrol oleh uang

Detoks finansial yang dilakukan secara rutin dapat menjadikan kamu individu yang tidak mudah dikendalikan oleh uang. Kamu akan belajar untuk lebih peka terhadap pengeluaran dan menghindari kegiatan belanja impulsif sehingga hidup kamu tidak tergantung pada kebiasaan konsumtif.

Cara Mempersiapkan Detoks Finansial

Untuk mulai menerapkan detoks finansial, ada beberapa persiapan yang perlu kamu lakukan. Berikut di antaranya:

1. Buat rencana dan anggaran untuk konsumsi

Anggaran untuk makan sehari-hari adalah pengeluaran besar. Untuk itu, buatlah rencana menu makan dalam seminggu dan buat daftar anggaran selama kamu melakukan detoks. Upayakan untuk lebih mengutamakan makanan yang tahan lama seperti makanan beku untuk mengurangi tingkat frekuensi belanja. Bagi yang tinggal sendiri, terkadang beli sayur atau lauk jadi di tempat makan cenderung lebih murah dibanding memasak sendiri. Namun sesuaikan kembali dengan preferensi kamu.

2. Identifikasi pengeluaran pokok yang tidak boleh dihentikan

Identifikasi mana pengeluaran yang tidak bisa dihentikan, misalnya tagihan listrik, air, dan biaya sewa. Pastikan semua pengeluaran ini sudah terbayar secara otomatis sehingga kamu tidak perlu merawa khawatir saat menjalankan detoks.

3. Pilih metode detoks finansial yang paling sesuai

Seperti yang sudah dijelaskan, ada empat metode detoks. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan kamu. Tak semua orang bisa melakukan detoks selama 30 hari penuh. Kamu bisa memulainya dengan yang paling ringan, seperti detoks finansial setiap satu minggu sekali lalu tingkatkan secara bertahap.

4. Jaga tabungan

Meskipun kamu melakukan detoks, tetaplah untuk menabung maupun menyiapkan dana darurat guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan tak terduga. Hal ini penting guna memastikan kamu tetap memiliki cadangan dana bila terjadi sesuatu yang mendesak, seperti biaya medis.

5. Persiapkan mental

Persiapan mental juga sangat penting dalam menjalankan detoks finansial. Ingatkan pada diri sendiri tentang alasan untuk melakukan detoks dan manfaat yang akan kamu peroleh. Tetap fokus pada tujuan jangka panjang mengapa kamu melakukan detoks dan jangan mudah menyerah meskipun banyak godaannya.

Jadi, detoks finansial merupakan langkah efektif untuk mengendalikan pengeluaran dan memperbaiki kondisi keuangan kamu. Dengan memahami cara kerja dan manfaatnya, serta apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan detoks, maka kamu bisa mewujudkan kestabilan dan kesejahteraan finansial.

Selamat mencoba!

Leave a Reply