Anda sudah punya rencana mau membeli rumah? Perlu diketahui bahwa membeli rumah adalah salah satu keputusan finansial yang sangat penting dalam hidup. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dari persiapan modal hingga keputusan apakah harus menggunakan agen atau tidak.
Pasalnya, rumah adalah aset jangka panjang. Bila dibeli hanya karena suka dengan tampilannya saja, bisa jadi malah menjadi beban finansial. Nah, bagi Anda yang ingin membeli rumah dalam beberapa waktu ke depan, simak terus artikel berikut.
Melansir dari majalah Forbes, berikut adalah tujuh hal utama yang perlu Anda ketahui sebelum membeli rumah, khususnya hunian pertama. Yuk, simak!
Hal pertama yang sering kali membuat calon pembeli rumah bimbang adalah masalah mau menggunakan agen properti atau tidak. Anda mungkin sudah tahu bahwa agen mendapatkan potongan dari total harga penjualan rumah. Nah, hal ini kerap membuat banyak orang ragu untuk menggunakan jasa agen properti sebab mereka mengira harga rumah dinaikkan bila memakai agen.
Perlu diketahui bahwa pihak yang berhak membayar komisi ke agen properti bukanlah pembeli, melainkan pemilik properti. Brooke Willmes, agen real estat Space & Company di AS, mengatakan bahwa agen listing (agen yang mewakili pemilik properti) tidak melindungi kepentingan calon pembeli. Mereka umumnya tetap meminta komisi dari penjual maupun pembeli.
Dengan kata lain, Anda tidak menghemat pengeluaran. Agen properti profesional tentu akan melindungi kepentingan calon pembeli dan membimbingnya selama proses jual beli, mulai dari negosiasi harga hingga pengecekan hunian.
Bila Anda ingin membeli rumah, maka persiapkan diri sebaik mungkin untuk berurusan dengan banyak jenis dokumen. Sebagai pembeli, wajib hukumnya untuk memahami setiap dokumen yang diperlukan. Tujuannya tak lain adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan begitu hunian sudah menjadi milik Anda.
Berikut sejumlah dokumen yang akan Anda dapatkan selama proses pembelian rumah:
Membeli rumah adalah salah satu keputusan finansial terbesar yang Anda buat dalam hidup. Jadi, sebelum memutuskan rencana untuk membeli rumah impian, pertimbangkan rencana jangka panjang Anda terlebih dahulu.
Coba pertimbangkan beberapa hal seperti apakah Anda berencana untuk menikah? Apakah Anda ingin memiliki anak? Apakah Anda berencana untuk tinggal selamanya di rumah tersebut? Apakah Anda akan menggunakannya sebagai tempat tinggal atau mungkin disewakan?
Pertimbangkan semuanya dengan matang. Pasalnya, rumah adalah salah satu aset jangka panjang. Bila Anda ingin menempatinya dalam jangka waktu yang panjang, tentu Anda harus mempertimbangkan keperluan renovasi. Belum lagi kalau mau dijual, pastinya Anda ingin nilai jualnya bertambah. Di sisi lain, tak semua jenis rumah bisa dijual kembali dengan mudah, contohnya unit di perumahan KPR bersubsidi.
Bila Anda membeli rumah dengan menggunakan fasilitas kredit atau pembiayaan, maka pikirkan apakah Anda termasuk orang yang memiliki komitmen atau tidak. Mengapa demikian? Sebab, membeli rumah dengan kredit mewajibkan Anda untuk mampu membayar angsuran per bulan.
Kalau Anda termasuk orang yang sering melalaikan kewajiban, mungkin ada baiknya untuk mengurungkan keinginan untuk membeli rumah. Terlebih karier yang Anda jalani saat ini menentukan lancar tidaknya angsuran kredit.
Jika Anda sering telat membayar cicilan, otomatis akan memunculkan masalah baru. Kondisi keuangan Anda akan terganggu sebab Anda harus menanggung denda angsuran. Belum lagi kalau terus-terusan menunggak, rumah Anda lah yang justru akan disita oleh bank.
Siapa sih yang tidak memiliki rumah impian? Semua orang pasti ingin tinggal di rumah impian, baik dari segi desain, fasilitas, lingkungan maupun segi keterjangkauan terhadap akses publik. Pertanyaannya adalah apakah rumah impian tersebut sesuai dengan kemampuan finansial saat ini?
Sebelum membeli rumah, pastikan untuk memahami kondisi finansial Anda terlebih dahulu. Ini agar Anda bisa menentukan berapa persen dari gaji yang harus Anda sisihkan setiap bulannya. Pertimbangkan pula kebutuhan pokok lainnya agar tidak menimbulkan masalah finansial.
Kalau masih dalam tahap perencanaan, tentukan berapa lamu Anda harus menabung untuk bisa membeli rumah. Hal ini bisa memudahkan Anda untuk mengatur berapa banyak yang harus Anda sisihkan dari gaji bulanan. Pikirkan juga apakah pekerjaan Anda saat ini termasuk pekerjaan yang mendukung kestabilan finansial, seperti aman dari ancaman PHK.
Biaya pembelian rumah hanyalah salah satu biaya dari seluruh proses kepemilikan rumah. Ingat, masih ada biaya lain yang harus Anda tanggung. Di antaranya biaya asuransi properti (bila membeli rumah lewat program KPR), pajak, dan masih banyak lagi.
Belum lagi biaya untuk mengisi rumah, seperti membeli furnitur dan perabotan rumah, yang mana tak bisa dibilang murah. Di samping itu masih ada biaya lain seperti untuk merenovasi rumah. Biaya ini wajib masuk dalam anggaran pembelian rumah bila Anda membeli rumah second atau rumah KPR yang umumnya belum dilengkapi dengan dapur.
Membeli rumah pertama secara kredit memerlukan komitmen jangka panjang. Hal ini karena jangka waktu angsuran bisa berlangsung hingga lebih dari sepuluh tahun. Nah, kalau Anda masih memiliki cicilan lain, ada baiknya untuk melunasi cicilan tersebut terlebih dahulu.
Jika Anda bersikeras untuk mengajukan kredit kepemilikan rumah, dapat dikhawatirkan akan memunculkan masalah finansial. Belum lagi jika Anda lah yang menanggung semuanya sendiri. Maka dari itu, lunasi terlebih dahulu cicilan yang sudah ada. Kalau sudah lunas, barulah mengajukan pembiayaan kepemilikan rumah.
Lagi pula, rumah bukanlah satu-satunya kebutuhan primer yang harus Anda pikirkan. Masih ada kebutuhan pokok harian lainnya yang tak boleh Anda korbankan demi bisa membeli rumah impian.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum membeli rumah. Semua orang jelas ingin bisa memiliki rumah sendiri. Namun proses kepemilikan rumah adalah salah satu keputusan finansial terberat dalam hidup. Untuk itu, pertimbangkan semuanya dengan matang agar terhindar dari risiko-risiko yang tidak diinginkan.