Setiap tanggal 17 September, Indonesia memperingati Hari Palang Merah Indonesia (PMI). Peringatan ini tidak hanya untuk memperingati hari lahirnya Palang Merah Indonesia, melainkan juga menjadi pengingat bahwa solidaritas sosial, kepedulian, dan kemanusiaan adalah nilai yang harus senantiasa dijaga.
Melalui peringatan ini, masyarakat Indonesia sekaligus diajak untuk mengapresiasi peran penting PMI dalam membantu sesama, khususnya melalui kegiatan donor darah yang sudah menjadi identitas organisasi ini. Bahkan kegiatan ini selalu menjadi agenda pada setiap perayaan Hari PMI. Pasalnya donor darah tak hanya memberikan manfaat medis, melainkan juga memiliki dampak sosial yang besar.
Palang Merah Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai) merupakan cikal bakal organisasi Palang Merah yang dibentuk pada masa kolonial Belanda. Sayangnya, organisasi ini tidak bertahan lama karena dibubarkan saat pendudukan Jepang.
Sebenarnya, gagasan untuk membentuk Palang Merah nasional sudah ada sejak tahun 1930-an melalui tokoh kesehatan seperti dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan. Namun, inisiatif tersebut tidak langsung terealisasi dan bahkan terhalang oleh situasi politik. Barulah setelah Indonesia dinyatakan merdeka, Presiden Soekarno memberi instruksi untuk segera dibentuk organisasi Palang Merah Nasional.
Kemudian pada 5 September 1945, Menteri Kesehatan Dr. Buntaran membentuk Panitia Lima yang dipimpin oleh dr. R. Mochtar. Dari hasil kerja panitia itulah, lahir Palang Merah Indonesia (PMI) pada 17 September 1945. Sejak saat itu, tanggal 17 September diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia.
Tak hanya berhenti di situ, pada tahun 1950 PMI mendapatkan pengakuan secara internasional dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Hingga kini, PMI tumbuh menjadi organisasi kemanusiaan besar dengan jaringan di 34 provinsi, lebih dari 400 cabang di tingkat kabupaten/kota, serta didukung oleh jutaan relawan di seluruh Indonesia.
Salah satu kegiatan yang paling identik dengan perayaan Hari Palang Merah Indonesia adalah donor darah. Kegiatan ini memang sudah menjadi ikon utama PMI. Pasalnya, sejak awal berdiri, PMI berkontribusi besar dalam penyediaan stok darah nasional.
Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan dan PMI menunjukkan bahwa stok darah di Indonesia pada 2021 mencapai sekitar 3,14 juta kantong. Selama satu dekade terakhir ini, jumlah stok kantong darah memang terus meningkat, jumlah ini masih di bawah kebutuhan darah nasional.
WHO sendiri telah menetapkan bahwa standar kebutuhan darah setiap negara adalah 2% dari total populasi. Ini artinya, Indonesia membutuhkan sekitar 5,5 juta kantong darah per tahun. Belum lagi, jumlah tersebut akan terus meningkat seiring meningkatnya populasi dan kebutuhan medis, khususnya untuk operasi, persalinan, dan penanganan penyakit tertentu seperti thalassemia.
Dalam hal ini, PMI menjadi penyumbang utama bagi kebutuhan darah nasional melalui lebih dari 200 Unit Transfusi Darah (UTD) yang tersebar di berbagai daerah. Oleh sebab itu, setiap kali memperingati Hari Palang Merah Indonesia, donor darah selalu menjadi kegiatan utama karena mampu menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Donor darah membawa banyak manfaat dan manfaat ini sering kali hanya dibahas dari sisi medis, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, melancarkan peredaran darah, dan memperbarui sel darah merah. Namun, tahukah kamu bahwa donor darah juga memiliki manfaat sosial? Berikut di antaranya:
Satu kali donor darah bisa digunakan untuk menolong tiga orang sekaligus. Pasalnya, darah yang berasal dari satu orang akan dipisahkan menjadi tiga komponen darah sehingga bisa menyelamatkan tiga orang berbeda sekaligus. Dengan kata lain, dengan donor darah berarti kamu berperan langsung menyelamatkan nyawa orang lain.
Donor darah menumbuhkan empati karena kamu terlibat langsung dalam meringankan penderitaan orang lain. Nah, dari sinilah rasa kebersamaan dan solidaritas masyarakat makin kuat.
PMI didirikan atas prinsip kemanusiaan tanpa membeda-bedakan suku, agama, maupun status sosial. Dalam hal ini, donor darah menjadi bukti nyata bahwa kemanusiaan di atas segalanya dan mampu menyatukan masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang.
Tidak semua orang mampu membantu orang yang membutuhkan dengan materi. Namun donor darah memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Dengan tubuh yang sehat, kamu bisa ikut terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat besar bagi masyarakat luas.
Donor darah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatannya sendiri. Pasalnya, sebelum mendonorkan darah, ada pemeriksaan kesehatan dasar, seperti cek tekanan darah, kadar hemoglobin, hingga berat badan. Dengan begitu, maka kamu jadi lebih sadar pentingnya menjaga pola hidup sehat agar bisa terus berkontribusi.
Jadi, Hari Palang Merah Indonesia bukan hanya untuk memperingati lahirnya Palang Merah, melainkan menjadi momen untuk meneguhkan kembali pentingnya nilai kemanusiaan. Melalui kegiatan donor darah, kamu bisa memberi dampak sosial langsung kepada masyarakat. Jadi, saat memperingati Hari PMI, jangan lupa untuk ikut donor darah ya buat kamu yang sehat.