Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi topik hangat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, apalagi dengan rencana pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke kota tersebut. Selain sebagai sebuah simbol modernisasi dan pemerataan pembangunan, IKN juga dirancang sebagai kota hijau yang menerapkan konsep berkelanjutan.
Salah satu aspek yang menarik dari mega proyek satu ini adalah hunian ASN di IKN. Hunian tersebut dibangun dengan mengusung konsep modern dan sengaja dirancang untuk mendukung kebutuhan para abdi negara yang bertugas di IKN. Namun, bagaimana sebenarnya spesifikasi sekaligus kenyamanan hunian ini? Yuk, kita intip lebih dalam.
Pemindahan ASN ke IKN menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk menggenjot percepatan pembangunan di kawasan baru ini. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, melalui CNBC Indonesia menyampaikan bahwa pemerintah akan menyediakan hunian khusus untuk para pegawai ASN yang dipindahkan ke IKN. Setiap ASN diperkirakan akan mendapatkan satu unit hunian berupa apartemen yang tak hanya modern tetapi juga nyaman.
Hunian ini akan tersedia di beberapa tower yang dari awal sudah direncanakan dengan matang oleh pemerintah. Pada tahap awal, ada 29 tower dari total sebanyak 47 tower yang dibangun dan diperuntukkan bagi ASN.
Di samping itu, 18 tower lainnya akan digunakan oleh para anggota TNI dan Polri yang dipindahtugaskan ke IKN. Jadi, dari total 2.820 unit apartemen yang dibangun, sebanyak 1.740 unit apartemen akan dialokasikan untuk pegawai ASN.
Hanya saja, pada tahap awal kepindahan ASN ke IKN, para ASN mungkin berbagi hunian terlebih dahulu. Namun, Anas menekankan bahwa kondisi ini hanya bersifat sementara. Pemerintah terus berupaya untuk menggenjot percepatan pembangunan hunian agar setiap ASN bisa menempati unit mereka dalam waktu dekat secara eksklusif.
Bagi para ASN khususnya yang berada di kementerian dan akan pindah ke IKN, pemerintah sudah menyiapkan hunian dengan spesifikasi yang tidak main-main. Setiap tower yang dibangun terdiri dari 60 unit apartemen dengan luas masing-masing sekitar 98 meter persegi. Ukuran ini bisa dibilang luas dan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan ASN yang akan menetap di IKN bersama keluarganya.
Dalam setiap satu tower, ada 12 lantai dan setiap lantainya terdiri dari lima unit apartemen. Kurang lebih dua lantai akan diperuntukkan sebagai area untuk umum dan fasilitas sosial sementara 10 lantai sisanya adalah untuk hunian.
Melansir dari laman Detik, apabila satu unit apartemen dihuni oleh dua orang ASN, kemungkinan akan ada sekitar 3.200 ASN yang nantinya akan pindah ke IKN pada bulan Oktober 2024. Apabila tidak sharing, kemungkinan akan ada 1.700 aparatur sipil negara yang nantinya akan pindah.
ASN yang sudah menikah tidak akan sharing unit apartemen. Mereka bisa menempati unit apartemen dengan keluarga dan anak-anak. Hal tersebut disampaikan oleh Menpan-RB sewaktu melakukan pengecekan kondisi hunian ASN di IKN.
Seperti yang disampaikan di atas, hunian ASN dirancang dengan mengusung konsep modern, mulai dari eksterior hingga tata letak interior yang ergonomis. Di samping itu, bahan material bangunan yang digunakan juga berkualitas tinggi.
Setiap unit apartemen juga sudah dilengkapi dengan ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan pastinya kamar mandi yang dirancang dengan standar berkualitas. Selain fasilitas utama, ada pula fasilitas umum, seperti area rekreasi, parkir, hingga ruang hijau terbuka untuk mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.
Selain mewah dari segi bangunan, pemandangan yang ditawarkan dari tower hunian para ASN ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa unit bahkan menawarkan pemandangan elok lanskap hijau Ibu Kota Nusantara yang dirancang sebagai kota berkelanjutan dengan konsep forest city. Hal ini tentunya dapat memberikan atmosfer yang nyaman dan sejuk bagi para ASN yang nantinya akan tinggal di sana.
Lebih lanjut, pemerintah juga berencana untuk memberikan insentif tambahan bagi para ASN yang pertama kali pindah ke IKN. Insentif pionir ini diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi seluruh ASN yang akan menjalani masa transisi dari daerah asal mereka menuju IKN. Meskipun besaran insentif yang akan diberikan belum diumumkan secara resmi, banyak pihak yang cukup menantikan program ini sebagai salah satu bentuk penghargaan dari pemerintah terhadap kontribusi para ASN.
Hunian ASN di IKN tak hanya dirancang sebagai tempat tinggal, melainkan juga sebagai simbol modernisasi dan kemajuan bangsa. Dengan spesifikasi yang cukup mewah, konsep ramah lingkungan, dan adanya insentif pionir yang dijanjikan, hunian ini jelas akan menjadi daya tarik bagi para ASN yang nantinya akan pindah dan bekerja di IKN.
Meskipun pada tahap awal beberapa ASN mungkin harus berbagi hunian, hal ini hanya bersifat sementara karena pemerintah terus melakukan percepatan pembangunan untuk mewujudkan hunian yang layak dan nyaman untuk para abdi negara.
Di samping itu, pemindahan ASN ke IKN lebih dari sekadar bagian dari rencana pembangunan infrastruktur nasional, tetapi juga sebagai salah satu langkah konkret untuk menciptakan ekosistem kerja yang lebih modern dan mendukung keberlanjutan.
Dengan hunian yang mewah dan nyaman, diharapkan para ASN mampu bekerja dengan lebih efektif dan efisien sekaligus mendukung keberhasilan Ibu Kota Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia. Jadi, tak heran apabila hunian ASN di IKN digadang-gadang sebagai salah satu proyek hunian dari pemerintah yang paling ditunggu-tunggu.