Dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak orang di Indonesia, khususnya mereka yang melek finansial, mulai beralih ke produk dan layanan keuangan syariah, salah satunya investasi. Bukan hanya karena alasan menjalankan prinsip-prinsip keuangan syariah, tetapi juga karena kinerja dan transparansi investasi jenis ini makin menarik perhatian.
Bahkan, data terbaru menunjukkan bahwa investasi syariah kini bukan lagi alternatif, melainkan sudah menjadi primadona baru dalam dunia finansial.
Tren investasi syariah di Indonesia berada di jalur yang cukup positif. Menurut laporan dari Global Islamic Fintech Report periode 2024/2025, Indonesia kini menduduki peringkat ke-3 dunia dalam indeks ekosistem fintech syariah.
Terlebih, dari sisi pangsar, Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dengan nilai sekitar 8,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp130 triliun (kurs Rp15.300). Tentu ini bukan angka yang kecil.
Sementara itu, data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah investor syariah yang mengalami lonjakan mencapai lebih dari 240% per pertengahan 2024 dari yang sebelumnya sebanyak 44.536 penanam modal, kini menjadi sekitar 151.560 penanam modal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menargetkan lebih dari 20 juta investor, termasuk di dalamnya adalah investor syariah terdaftar pada 2027. Data-data tersebut menunjukkan bahwa investasi berbasis syariah bukan hanya tren sesaat. Justru, investasi ini menjadi bukti adanya pergeseran cara masyarakat dalam memandang masa depan finansial.
Apa sih yang membuat investasi syariah makin digandrungi oleh masyarakat Indonesia?
Banyak perusahaan keuangan konvensional dan syariah serta otoritas pemerintah seperti OJK dan BEI gencar memberikan edukasi seputar investasi syariah. Mereka aktif mengadakan galeri investasi ke berbagai wilayah Indonesia baik secara online maupun offline guna menciptakan pemahaman bahwa investasi bisa sesuai dengan syariat dan dapat memberikan manfaat ekonomi.
Saat ini, ada banyak sekali fintech investasi yang membuat siapa saja bisa berinvestasi dengan mudah. Contohnya Danasyariah di mana pendana bisa membiayai proyek properti melalui laman atau aplikasi resmi Danasyariah. Tak hanya itu, pendana bisa langsung mengawasi kinerja investasi secara real-time. Jadi, praktis, aman, dan transparan.
Gaya hidup halal bukan hanya soal makanan dan pakaian. Saat ini, makin banyak orang yang sadar pentingnya melakukan kegiatan finansial secara “halal”. Itulah sebabnya produk keuangan seperti investasi syariah mampu menjawab kebutuhan tersebut karena prinsip dasarnya adalah menghindari riba, ketidakjelasan, dan spekulasi.
Pemerintah dan OJK telah menyusun Roadmap Pasar Modal Syariah 2023-2027 yang menjadi panduan strategis dalam mengembangkan investasi syariah di Tanah Air. Regulasi ini bisa membuat investor lebih percaya diri karena ada jaminan hukum sekaligus kepastian tentang arah perkembangan industri ini.
Kamu mungkin penasaran apa sih keunggulan dari investasi berbasis syariah jika dibandingkan dengan investasi konvensional? Berikut beberapa keunggulannya:
Investasi syariah menghindari sektor-sektor yang tidak sesuai dengan prinsip keuangan Islam. Artinya, kamu tidak akan menanam modal pada bisnis-bisnis yang berpotensi merugikan manusia. Selain itu, dana yang kamu salurkan dikelola sesuai dengan prinsip syariah, termasuk menjunjung keadilan dan transparansi.
Dalam investasi syariah, semua bentuk akad atau kesepakatan harus jelas sejak awal. Jadi, tidak ada yang namanya biaya administrasi tersembunyi atau denda keterlambatan yang memberatkan. Dengan kata lain, hak dan kewajiban kamu sebagai investor sudah jelas dan adil sejak awal.
Sama seperti investasi konvensional, kamu juga tidak hanya bisa investasi di saham syariah. Kamu bisa memilih reksa dana syariah, sukuk, atau mungkin SBN Syariah. Kamu juga bisa menjadi pendana di platform P2P financing syariah yang fokus pada pembiayaan sektor properti dan UMKM, seperti Danasyariah. Jadi, pilihannya sangat beragam dan bisa disesuaikan dengan profil risiko kamu.
Jangan kira karena berbasis syariah, otomatis imbal hasilnya lebih kecil. Banyak loh reksa dana syariah dan saham syariah yang menawarkan imbal hasil kompetitif. Di samping itu, platform Danasyariah pun menawarkan imbal hasil mulai dari 12-18% per tahun.
Investasi dalam bentuk apa pun tentu ada tantangan dan fluktuasi. Namun, justru di sinilah keunggulan investasi syariah. Produk ini dirancang dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan keadilan sehingga cenderung lebih stabil dan terjaga dari praktik yang dapat merugikan investor.
Di sisi lain, kegiatan investasi syariah yang berizin tidak hanya diawasi oleh OJK tetapi juga Dewan Pengawas Syariah yang memberikan jaminan bahwa produk yang kamu pilih sudah sesuai dengan prinsip syariah dan melalui proses seleksi ketat.
Tentunya, pemahaman terkait investasi syariah tetap menjadi kunci utama. Dengan terus membekali diri dengan informasi terkait produk keuangan tersebut yang mana bisa kamu akses dengan mudah melalui internet, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas dan terukur.
Karena pada akhirnya, investasi syariah bukan hanya aman dari segi nilai, tetapi juga dapat memberikan ketenangan batin karena sesuai dengan prinsip-prinsip yang kamu yakini.
Jadi, buat kamu yang ingin mulai investasi tetapi ragu karena nilai dan prinsip yang kamu anut selama ini, sekarang saatnya kamu mulai mempertimbangkan produk-produk investasi syariah. Kamu bisa memulainya dengan nominal kecil sambil terus mengedukasi diri terkait produk keuangan satu ini.