7 Kesalahan Fatal Saat Bangun Rumah, Wajib Tahu!

Kamu punya rencana untuk bangun rumah dalam waktu dekat ini? Pastikan kamu menghindari tujuh kesalahan fatal ini saat membangun rumah.
Sumber : Envato

Membangun rumah adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup. Sebab, kesalahan kecil saja bisa berdampak besar pada kualitas, kenyamanan, dan bahkan legalitas rumah yang kamu bangun. Jadi, buat kamu yang berencana membangun rumah, jangan hanya fokus pada desain. Perhatikan pula hal-hal teknis dan administratif yang tak kalah penting.

7 Kesalahan Fatal Saat Bangun Rumah

Bangun Rumah
Sumber : Envato

Di bawah ini ada beberapa kesalahan fatal yang kerap terjadi saat membangun rumah. Simak sampai habis biar proses pembangunan rumah kamu berjalan dengan lancar.

1. Mengabaikan kebutuhan penghuni

Mungkin kamu ingin memiliki rumah dengan tiga kamar tidur, ruang kerja terpisah, atau bahkan dapur luas. Namun, apakah semua itu benar-benar kamu butuhkan?

Tak sedikit calon pemilik rumah yang salah ambil strategi saat membangun hunian mereka. Biasanya, mereka lebih fokus pada desain estetik tanpa mempertimbangkan kebutuhan fungsional. Akibatnya, ruang-ruang tertentu yang sudah terlanjur dibangun justru berakhir tidak terpakai atau malah membuat rumah terasa sempit.

Untuk itu, pertimbangkan terlebih dahulu dengan matang desain rumah yang kamu butuhkan. Kalau kamu sudah berkeluarga, diskusikan dengan keluarga. Apakah ada anak atau mungkin orang tua yang akan tinggal bersama? Sebagai catatan, ada baiknya kamu membangun rumah dengan desain yang fleksibel dan sesuai kebutuhan, bukan sekadar ikut-ikutan tren.

2. Tidak mengurus izin mendirikan bangunan (PBG/IMB)

Perizinan adalah aspek penting yang terkadang masih sering disepelekan karena dianggap merepotkan. Padahal, membangun rumah tanpa memiliki legalitas resmi bisa membuat kamu dikenai denda. Namun, menurut Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melalui CNBC Indonesia, pengenaan denda ini tujuannya untuk mendorong masyarakat agar patuh terhadap kewajiban administrasi. Lagi pula, pengurusan izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) tidak mengeluarkan biaya dan pengurusannya cepat.

Nah, untuk mengurus izin bangunan, kamu bisa melakukannya secara online melalui platform SIMBG (Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung). Berikut beberapa perizinan yang harus kamu urus:

  • PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) sebagai pengganti IMB
  • SLF (Sertifikat Laik Fungsi) setelah pembangunan rumah selesai
  • SBKBG (Surat Bukti Kepemilikan Bangunan Gedung) untuk bukti resmi kepemilikan bangunan

3. Pakai material murah demi menghemat anggaran

Proses membangun rumah memang memakan banyak biaya dan kebanyakan orang tentu ingin menghemat anggaran. Namun, kalau kamu sampai harus memilih material murahan, justru kamu harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi di masa depan. Pasalnya, material murah bisa membuat rumah cepat rusak, seperti dinding retak, atap bocor, dan lain sebagainya.

Tak sedikit kasus kegagalan konstruksi rumah yang terjadi karena kualitas material tidak sesuai dengan standar. Sebab itu, pastikan kamu memilih material yang durabilitasnya tinggi meskipun harganya sedikit lebih tinggi. Kamu bisa membicarakan hal ini dengan kontraktor atau arsitek. Selain itu, pastikan pula pilihan material sesuai dengan iklim dan kondisi tanah di tempat rumahmu.

4. Menyusun anggaran secara asal-asalan

Banyak proyek pembangunan rumah pribadi yang gagal di tengah jalan karena dana habis. Hal ini sering terjadi karena kamu tidak membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan detail sejak awal. 

Biasanya, kesalahan ini diakibatkan karena kamu tidak memperhitungkan biaya izin dan pajak, biaya untuk mengantisipasi harga material yang fluktuatif, dan biaya untuk kebutuhan tak terduga. Sebagai solusinya, kamu bisa membicarakannya dengan profesional atau menggunakan metode cost planning agar kamu tahu kemungkinan biaya terburuk yang bisa terjadi. Jadi, lebih baik overbudget daripada harus berhenti di tengah jalan.

5. Lupa cek arah pencahayaan dan mata angin

Desain rumah yang estetik belum tentu nyaman kalau proses pembangunannya tidak memperhatikan arah mata angin dan pencahayaan alami. Misalnya, rumah yang menghadap ke barat cenderung lebih panas di sore hari. Sementara itu, rumah yang pencahayaan alaminya kurang cenderung lembap dan mudah ditumbuhi jamur.

Sebagai solusi, coba rancang desain rumah dengan ruang keluarga dan kamar tidur menghadap timur atau utara agar suasananya sejuk dan terang di pagi hari. Ingat, ini bukan hanya soal kenyamanan penghuni, tetapi juga soal menghemat energi untuk jangka panjang.

6. Kesalahan dalam menilai risiko lokasi

Siapa sih yang tidak tergoda dengan tanah murah di pinggiran kota? Namun, kamu harus tetap jeli. Jangan sampai lahan yang akan kamu gunakan untuk membangun rumah tersebut ternyata rawan banjir, longsor, atau bahkan memiliki kontur tanah yang labil. Sebab, tanah yang kelembapannya tinggi atau berdekatan dengan air tanah dapat merusak fondasi bangunan. 

Jadi, kalau kamu tidak melakukan pengujian tanah atau survei risiko bencana sebelum membeli tanah, bisa jadi rumah kamu cepat rusak dan bahkan berisiko untuk ditinggali. Untuk itu, jangan ragu mengeluarkan dana lebih untuk menguji kelembapan tanah atau merekrut ahli untuk mengetahui kualitas tanah.

7. Tidak mengawasi proyek secara aktif

Kesalahan terakhir tetapi cukup sering terjadi dalam proses pembangunan rumah adalah terlalu percaya pada mandor dan kurang aktif terlibat dalam proses pembangunan. Jika, proyek tidak kamu awasi secara langsung, bisa jadi bakal ada material yang diganti dengan yang lebih murah, ukuran tidak sesuai rencana, dan lain sebagainya. Terlebih lagi, kalau kamu tidak menggunakan jasa profesional.

Kalau memang kamu tidak memiliki banyak waktu, usahakan setidaknya seminggu sekali kamu tetap datang ke lokasi proyek. Periksa progres dan tanyakan detail kepada mandor atau tukang. Jangan segan untuk meminta laporan pembangunan secara berkala.

Nah, itu tadi tujuh kesalahan fatal yang sering terjadi dalam proses pembangunan rumah. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas, jangan ragu untuk bekerja sama dengan ahli, susun rencana pembangunan dengan matang, dan pastikan untuk mengawasi setiap tahap pembangunan. Lagi pula, rumah bukan cuma tempat tinggal, tetapi juga tempat untuk menciptakan kenangan bersama orang-orang tersayang.

Leave a Reply