Isu lingkungan telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mendorong munculnya tren gaya hidup berkelanjutan. Salah satu sektor yang mulai aktif menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan adalah industri properti. Penerapan prinsip berkelanjutan dalam properti diwujudkan dalam bentuk konsep hunian ramah lingkungan. Untuk lebih memahaminya, simak uraian berikut ini.
Pada dasarnya, properti berkelanjutan lebih dari sekadar konsep; ini merupakan pandangan jangka panjang yang mencakup sejumlah tindakan untuk melestarikan ekosistem dan menciptakan masa depan bumi yang tetap layak huni bagi generasi masa depan. Konsep ini juga menjadi bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan. Dengan begitu, konstruksi properti tak hanya ditujukan untuk kebutuhan saat ini, melainkan juga untuk menjamin keberlanjutan planet ini.
Dalam ranah industri properti, konsep berkelanjutan memiliki dampak yang cukup signifikan. Para pengembang properti didorong untuk aktif dalam mengurangi dampak negatif konstruksi maupun industri pembuatan material bangunan terhadap lingkungan. Hal ini dilakukan melalui penerapan desain bangunan yang hemat energi hingga pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Tak hanya itu saja, konsep berkelanjutan dalam properti pun ditujukan untuk menciptakan lingkungan properti yang mendukung kehidupan sehari-hari penghuninya sekaligus menjaga keseimbangan alam.
Investasi dalam properti berkelanjutan mencakup aspek ekonomi dan sosial. Dengan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, maka properti tersebut telah ikut mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan komunitas sekitarnya. Sebab itu, properti berkelanjutan bukan hanya untuk kebutuhan hari ini, tetapi juga sebagai bentuk investasi untuk hari esok yang tetap nyaman bagi para generasi mendatang.
Dengan memperhatikan aspek-aspek dalam konsep berkelanjutan, proyek-proyek pembangunan bisa menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga ekosistem. Dengan begitu, kondisi lingkungan sekitar tetap stabil, terlihat asri, dan dapat menekan potensi bencana di masa mendatang karena adanya proses pembukaan lahan sekaligus pembangunan yang kurang terkalkulasi.
Melansir data Energy Information Administration dari laman Kfmap, lingkungan buatan manusia merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di dunia, yakni mencapai lebih dari 40%. Hal ini menunjukkan bahwa industri properti dan konstruksi memainkan peran penting dalam menurunkan emisi karbon di bumi.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pengembang untuk menerapkan konsep keberlanjutan guna mengurangi tingkat emisi karbon, di antaranya:
Rumah ramah lingkungan merupakan bukti penerapan konsep berkelanjutan pada sektor properti. Rumah ramah lingkungan dapat didefinisikan sebagai konsep hunian yang proses pembangunannya dilakukan dengan menerapkan pendekatan-pendekatan lingkungan. Tak hanya dalam konstruksi, rumah ramah lingkungan juga tercermin pada proses penggunaannya, pemeliharaan, hingga gaya hidup penghuninya.
Bila kamu tertarik untuk memiliki rumah ramah lingkungan, berikut beberapa konsep yang bisa kamu terapkan.
Konstruksi properti melibatkan banyak material dan pengembang sering kali dihadapkan pada pilihan material yang beragam. Untuk menerapkan konsep berkelanjutan, maka pilihlah material yang ramah lingkungan dan memiliki durabilitas tinggi, seperti batu bata.
Alih-alih menggunakan tembok semen, kamu bisa menggunakan batu bata timbul untuk bagian dinding rumah. Selain agar terlihat lebih estetik, batu bata timbul juga terkenal lebih ramah lingkungan dan tahan api.
Tips selanjutnya dalam membangun hunian ramah lingkungan adalah mengurangi penggunaan dinding pemisah atau sekat di dalam rumah. Hal ini penting guna menciptakan sirkulasi udara yang optimal di dalam ruangan sehingga penggunaan AC bisa dikurangi.
Di samping itu, konsep hunian tanpa sekat juga menjadi pilihan tepat untuk mengurangi penggunaan penerangan. Konsep ini cocok untuk diterapkan pada bangunan dengan lahan terbatas agar terlihat lebih leluasa.
Bangunan ramah lingkungan merupakan bangunan yang dibuat agar bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Mengingat Indonesia adalah negara tropis, atap bangunan memainkan peran yang sangat vital. Salah satu jenis atap yang direkomendasikan untuk bangunan ramah lingkungan adalah atap naungan.
Selain untuk melindungi bangunan dari air hujan, atap naungan juga bisa menghalau masuknya sinar matahari ke dalam ruangan. Di samping itu, desain atap yang memanjang dapat menambah nilai estetika pada bangunan.
Ventilasi memainkan peran penting dalam mewujudkan rumah ramah lingkungan. Jadi, pemasangan ventilasi harus pada bagian yang tepat. Di samping itu, ventilasi juga tak melulu harus diletakkan pada bagian atas karena sirkulasi udara lebih lancar dari bagian bawah.
Contohnya saja pada rumah-rumah di Belanda. Rumah-rumah di sana memiliki ventilasi di bagian bawah bangunan. Kamu pun bisa menerapkan konsep ini pada hunian impian kamu karena bisa menghemat penggunaan energi.
Penggunaan panel surya sebagai pengganti atau sumber energi cadangan memang sangat mahal. Namun, hal ini bisa menjadi langkah terbaik dalam mewujudkan hunian dengan konsep ramah lingkungan.
Dengan adanya panel surya, kamu tak perlu khawatir lagi dengan tagihan listrik yang membengkak. Jadi, dapat dikatakan bahwa pemasangan panel surya merupakan tindakan investasi jangka panjang yang cukup menguntungkan.
Hidup di negara tropis seperti Indonesia sering kali mengharuskan kita untuk selalu memakai AC. Padahal, penggunaan AC bisa membuat tagihan listrik membengkak, terlebih bila volume ruangannya terlalu besar.
Pada dasarnya, ruangan dengan volume besar atau langit-langit tinggi membutuhkan waktu lama untuk bisa didinginkan dengan AC. Di sisi lain, rumah dengan plafon tinggi sebenarnya tidak terlalu membutuhkan AC karena tingginya plafon dapat mempermudah sirkulasi udara di dalam rumah sehingga rumah tetap sejuk.
Buat kamu yang memiliki hunian luas, jangan lupa untuk disisakan sedikit untuk ruang terbuka hijau. Konsep ruang terbuka ini sama seperti taman dan perannya sangat penting dalam mewujudkan rumah ramah lingkungan.
Selain menambah nilai estetika rumah, ruang terbuka hijau bisa juga kamu gunakan untuk menanam tumbuh-tumbuhan yang bisa dikonsumsi. Kamu bisa juga membuat sumur resapan sehingga bisa meminimalkan risiko banjir.
Jadi, industri properti berkelanjutan bukan lagi hanya konsep belaka, melainkan sesuatu yang perlu terus diupayakan guna menghadapi tantangan lingkungan. Penerapan dari konsep ini tentunya bisa dimulai dari proses pembangunan hingga penggunaan rumah. Dengan begitu, perlahan-lahan industri properti Indonesia bisa menjadi salah satu sektor yang secara aktif mendukung keberlanjutan lingkungan.