Siapa sih yang tidak ingin sejahtera secara finansial? Rajin menabung dan investasi saja tidak cukup untuk mewujudkan kesejahteraan finansial. Nah, ada satu konsep menarik yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat, khususnya di Indonesia, yakni financial mindfulness. Apa itu? Simak selengkapnya dalam uraian berikut ini.
Dalam buku “What Is Mindfullness?” dijelaskan bahwa mindfulness merupakan kemampuan dasar setiap manusia untuk hadir sepenuhnya, untuk bisa sadar di mana mereka berada dan apa yang mereka lakukan, serta tidak terlalu reaktif terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.
Mindfulness juga bisa didefinisikan sebagai kemampuan untuk memfokuskan perhatian diri pada momen yang terjadi saat itu juga. Mindfulness bukan hanya soal kesadaran akan pikiran diri sendiri, tetapi juga tentang cara seseorang merasakan sekaligus mengalami dunia di sekelilingnya.
Bila kamu mengelola keuangan dalam kondisi yang sepenuhnya ‘sadar’, maka kamu bisa membuat keputusan-keputusan finansial yang lebih baik. Melansir laman Forbes, mindfulness dalam mengelola keuangan membuat kamu lebih sadar dengan kondisi keuangan, tujuan, dan bagaimana kamu menabung serta melakukan pengeluaran. Hal ini bisa membantu kamu menghindari keputusan-keputusan finansial yang bersifat impulsif dan reaktif yang pada akhirnya bisa mengganggu kondisi keuangan kamu.
Untuk bisa menerapkan mindfulness dalam keuangan pribadi, maka penting untuk memahami konsep dasarnya terlebih dahulu.
Financial mindfulness melibatkan kemampuan untuk melibatkan pengamatan tanpa penilaian terhadap pola pikir dan keyakinan terkait uang. Kesadaran akan pola pikir ini membantu seseorang untuk mengenali pemikiran yang mungkin berkontribusi terhadap perilaku finansial mereka. Dengan kesadaran ini, maka individu bisa mengubah pola pikir negatif menjadi positif untuk membantu membuat keputusan finansial yang lebih bijaksana.
Mindfulness juga melibatkan kesadaran akan emosi diri yang terkait dengan keuangan, contohnya ketakutan, kebahagiaan, atau kecemasan. Dengan memiliki kesadaran emosi, maka seseorang bisa mengelola keuangan pribadinya secara lebih efektif dan menghindari keputusan finansial yang dipicu oleh emosi negatif.
Kesadaran akan perilaku terkait uang juga menjadi aspek penting dari financial mindfulness. Hal ini melibatkan pengamatan terhadap cara seseorang menghabiskan uang, termasuk kebiasaan menabung atau belanja karena didorong sifat impulsif. Dengan memiliki kesadaran ini, individu bisa mengidentifikasi kebiasaan yang sifatnya merugikan dan bisa mengembangkan kebiasaan yang lebih positif untuk kondisi keuangan.
Itulah beberapa konsep dasar dari financial mindfulness. Praktik mindfulness tentunya wajib diterapkan dalam cara kamu mengelola keuangan, mulai dari membuat anggaran hingga memantau kondisi keuangan secara berkala. Cara ini akan membuat kamu bisa memahami bagaimana kamu mengelola uang dan membuat keputusan-keputusan terkait finansial.
Manfaat dari praktik mindfulness tak hanya terbatas pada kondisi keuangan yang lebih sehat. Dengan menjadi lebih sadar akan perilaku, emosi, dan pola pikir terkait uang, seseorang bisa mengembangkan relasi yang lebih sehat dengan uang dan meminimalkan risiko stres terkait keuangan. Jadi, mindfulness bisa membantu seseorang untuk merasa lebih tenang dan bahagia serta mencapai tujuan finansial mereka.
Berikut ini beberapa tips untuk menerapkan mindfulness dalam keuangan.
Langkah pertama untuk menerapkan mindfulness adalah dengan dengan melakukan meditasi yang difokuskan pada keuangan. Luangkan waktu khusus setiap hari untuk merenungkan apa saja tujuan keuangan kamu, akui bahwa kamu merasa stres atau khawatir dengan kondisi keuangan kamu, lalu lepaskan pikiran-pikiran negatif yang terkait dengan kondisi keuangan kamu.
Langkah kedua adalah membuat jurnal khusus untuk menulis semua pendpaatan, pengeluaran, dan pemikiran kamu terkait kondisi keuangan pribadi. Gunakan kesempatan ini untuk sepenuhnya sadar dalam mempertimbangkan semua wawasan terkait keuangan, pikirkan kamu membuat keputusan terkait finansial, dan bagaimana keputusan tersebut memengaruhi tujuan finansial kamu ke depannya.
Sebelum melakukan pembelian, cobalah untuk ‘bernapas’ terlebih dahulu. Maksud bernapas di sini adalah tanyakan pada diri kamu sendiri, apakah barang yang mau kamu beli tersebut benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan tujuan keuangan kamu. Dengan cara ini, kamu bisa menghindari praktik pembelian impulsif.
Setiap awal atau akhir bulan, cobalah untuk membuat anggaran dengan kesadaran penuh. Pertimbangkan setiap pengeluaran dengan cermat, pahami pula urgensi dari setiap pengeluaran, dan renungkan apakah pengeluaran tersebut berkontribusi terhadap tujuan dan kesejahteraan finansial kamu ke depannya.
Hidup pada dasarnya penuh dengan ketidakpuasaan. Saat kamu sudah memiliki A, sering kali kamu merasa tidak cukup. Alhasil, kamu ingin memiliki B dan begitu seterusnya. Rasa tidak puas ini umumnya muncul karena sikap kurang bersyukur.
Jadi, luangkan waktu untuk bersyukur atau menghargai apa saja yang sudah kamu miliki. Tak hanya soal finansial, tetapi juga aspek lain dalam kehidupan kamu. Dengan cara ini, kamu bisa menahan keinginan untuk melakukan pengeluaran yang tidak perlu dan merasa lebih puas dengan apa yang telah kamu miliki.
Saat menghadapi kesulitan finansial, terapkan mindfulness agar kamu tidak khawatir berlebih. Evaluasi kondisi keuangan yang sedang kamu hadapi secara objektif. Setelah itu, ambil keputusan sesuai dengan analisis yang sudah kamu lakukan. Jangan mengambil keputusan atas dasar emosi.
Lakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui kondisi keuangan kamu. Identifikasi bagian keuangan mana yang menurut kamu sudah bagus dan masih perlu diperbaiki. Terakhir, refleksikan bagaimana pikiran dan perasaan kamu setelah melihat kemajuan kondisi keuangan kamu.
Jadi, mindfulness merupakan kunci untuk sejahtera secara finansial. Tips-tips di atas tak hanya akan membantu kamu untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana terkait keuangan, tetapi juga memastikan bahwa kondisi keuangan kamu selaras dengan kesejahteraan mental kamu secara menyeluruh.