Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dan sarat akan sejarah dalam perkembangan agama Islam. Isra Mi’raj sendiri adalah perjalanan panjang yang dilalui Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan perintah menjalankan salat lima waktu langsung dari Allah SWT. Bila dipahami secara mendalam, Isra Mi’raj memiliki makna dan hikmah yang begitu mendalam, salah satunya tentang menjaga persatuan umat dan bangsa.
Isra Mi’raj adalah sebuah peristiwa yang memiliki makna cukup mendalam dalam sejarah Islam. Singkatnya, peristiwa ini menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam satu malam. Perjalanan beliau dimulai dari Masjidil Haram di Kota Mekah menuju ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra). Kedua tempat tersebut merupakan tempat suci bagi umat Islam di seluruh dunia.
Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanan ke Shidratul Muntaha (Mi’raj), yang merupakan tempat di langit ketujuh untuk bertemu dengan Sang Pencipta alam semesta, Allah SWT. Pada perjalanan Mi’raj tersebut, Rasulullah bertemu dengan para Nabi terdahulu, mulai dari Nabi Adam AS hingga Nabi Isa AS. Peristiwa ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang sangat krusial bagi umat Islam, tetapi juga memiliki makna spiritual yang begitu mendalam.
Salah satu aspek penting dari peristiwa Isra Mi’raj ini adalah Nabi Muhammad SAW menerima langsung perintah dari Allah SWT bagi umat Islam untuk menunaikan salat lima waktu sehari. Hal ini menegaskan betapa pentingnya ibadah salat dalam ajaran Islam di samping menjadi momen penting dalam pembentukan praktik ibadah bagi muslim di seluruh dunia.
Tak hanya itu saja, peristiwa Isra Mi’raj juga menunjukkan betapa dalamnya spiritual Nabi Muhammad SAW serta statusnya sebagai utusan Allah SWT yang dipilih untuk menerima wahyu dan petunjuk langsung dari-Nya agar disampaikan kepada umat Islam.
Dengan memahami sejarah singkat Isra Mi’raj, umat muslim di zaman modern seperti sekarang diharapkan dapat lebih menghargai dan memahami betapa pentingnya peristiwa ini, khususnya dalam pembentukan ajaran dan praktik-praktik ibadah dalam Islam. Namun bukan hanya itu saja, bila dipelajari secara lebih mendalam dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, Isra Mi’raj juga mengajarkan manusia akan pentingnya menjaga persatuan di tengah keragaman dan perbedaan.
Setiap tanggal 27 bulan Rajab, umat Islam di seluruh dunia memperingati hari Isra Mi’raj. Momentum tersebut memberikan banyak pelajaran bagi umat Islam, terutama dalam hal meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Berbicara soal persatuan, hal ini sangatlah penting untuk terus diupayakan, khususnya bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya.
Melansir dari berbagai sumber, berikut bagaimana peristiwa Isra Mi’raj dapat diambil hikmahnya dan digunakan untuk meningkatkan persatuan bangsa.
Isra Mi’raj menunjukkan betapa pentingnya meningkatkan hubungan spiritual seorang hamba dengan Sang Pencipta, yakni Allah SWT. Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian dilanjutkan ke Shidratul Muntaha menggambarkan kedekatan yang luar biasa antara manusia dan Sang Pencipta. Dalam hal ini, umat Islam diajak untuk lebih memperdalam ibadah dan ketaatan mereka kepada Allah SWT sebagai sebuah fondasi dalam memperkuat persatuan.
Peristiwa Isra Mi’raj juga memiliki hikmah yang cukup mendalam terkait aspek kemanusiaan. Perjalanan Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa beliau merupakan rahmatan lil alamin, yakni rahmat bagi seluruh alam. Pesan ini mengajarkan kepada umat Islam untuk memperlakukan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya akan pentingnya kasih sayang, welas asih, dan toleransi. Dengan demikian, persatuan bukan hanya mencakup umat Islam saja, tetapi juga mencakup segala bentuk keberagaman manusia secara keseluruhan. Toleransi sendiri banyak disebutkan dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an, di antaranya dalam QS Al-Kafirun, Al-Hujurat ayat 13, dan Al-Mumtahanah ayat 13.
Pada dasarnya, sunnatullahnya hidup adalah keberagaman dan perbedaan. Perbedaan juga tak akan pernah bisa dihilangkan, apalagi disatukan, yang penting keberagaman tidak tergerus. Dalam konteks Isra Mi’raj, peristiwa tersebut mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di antara umat manusia.
Dalam perjalanan spiritualnya menuju ke Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW tentunya melewati banyak kawasan yang dihuni oleh berbagai lapisan masyarakat dengan beragam individu. Hal ini menggambarkan bahwa meskipun manusia memiliki keberagaman ide, keyakinan, ras, dan lain sebagainya, manusia tetaplah manusia yang pada dasarnya harus menjaga keberagaman tersebut. Pesan ini mengajarkan umat Islam untuk selalu menghormati dan menerima keberagaman sebagai bentuk anugerah dari Allah SWT.
Peristiwa Isra Mi’raj juga sarat akan pesan-pesan kebangsaan yang relevan dalam membangun kehidupan yang penuh dengan kerukunan dalam masyarakat. Mencontoh dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, umat Islam didorong untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, yakni masyarakat yang mampu memberikan ruang bagi setiap individu di dalamnya. Dengan demikian, persatuan bukan hanya kata-kata, melainkan sebagai prinsip yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persatuan memiliki peran yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Sebab, persatuan merupakan salah satu fondasi utama bagi terwujudnya ukhuwah atau persaudaraan antar umat manusia.
Konsep persatuan dalam Islam juga tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan saja, tetapi juga mencakup aspek kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Rasulullah SAW telah memberikan banyak teladan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentang pentingnya persatuan dan kesatuan.
Dalam ajaran Islam, konsep persatuan tidak hanya dipahami sebagai bentuk persatuan umat dalam satu keyakinan keagamaan yang sama. Persatuan dalam Islam juga mencakup tentang upaya untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar beragam kelompok sosial, etnis, dan budaya.
Jadi, itulah makna mendalam Isra Mi’raj terkait persatuan dalam kehidupan yang penuh dengan keberagaman ini. Dengan memahami makna dan pesan-pesan dalam peristiwa tersebut, diharapkan kita semua bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keberagaman hidup. Sebab, keberagaman dan perbedaan adalah sunnatullah dalam hidup.