Dalam era di mana konektivitas semakin menjadi kebutuhan pokok, industri telekomunikasi kian tumbuh pesat. Salah satu elemen utama dalam infrastruktur industri ini adalah tower BTS (Base Transceiver Station). Secara garis besar, tower BTS berfungsi sebagai pusat transmisi sinyal antara jaringan seluler dan perangkat telekomunikasi.
Nah, tower-tower BTS sendiri umumnya didirikan pada suatu lahan. Bagi para pemilik tanah kosong, kebutuhan akan lahan untuk tower BTS tentu membawa keuntungan tersendiri. Kalau kamu kebetulan punya lahan nganggur, coba kamu sewakan untuk tower BTS. Mau tahu caranya? Simak terus artikel berikut.
Sebelum menyimak cara menyewakan lahan untuk tower BTS, mari kita simak dahulu tren dibalik kebutuhan infrastruktur telekomunikasi ini. Seperti yang mungkin sudah kamu sadari, industri telekomunikasi telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir. Semua ini berkat adanya transformasi digital dan konektivitas yang semakin merata.
Peningkatan penggunaan perangkat pintar, jaringan 5G, dan berbagai aplikasi berbasis IoT (Internet of Things) mendorong permintaan akan jaringan yang lebih cepat, merata, dan andal. Guna menjawab kebutuhan ini, para penyedia jasa telekomunikasi perlu meningkatkan infrastruktur jaringannya, seperti memperbanyak tower BTS.
Permintaan akan tower jaringan yang terus meningkat ikut menciptakan peluang baru bagi masyarakat dan badan usaha untuk menawarkan lahan kosong mereka sebagai tempat pemasangan tower BTS. Mengingat pertumbuhan industri telekomunikasi akan terus berlanjut, bisnis sewa lahan untuk tower jaringan berpotensi dapat memberikan penghasilan yang stabil.
Dalam bisnis sewa tower BTS, lokasi lahan memiliki peran sentral yang tidak bisa dipandang remeh. Lokasi tanah jga menjadi kunci utama dalam memastikan keberhasilan operasional dan keuntungan bisnis ini. Perlu diingat bahwa tower BTS berfungsi sebagai pusat transmisi sinyal. Sebab itu, lokasi tower sangat memengaruhi cakupan sinyal, kualitas sinyal, dan efisiensi jaringan.
Hanya saja, tak semua tanah yang berada di lokasi strategis dapat dijadikan tempat untuk mendirikan tower BTS. Oleh karena itu, ada baiknya kamu mencari informasi terlebih dahulu apakah lokasi lahan kamu bisa digunakan sebagai tempat tower jaringan atau tidak. Tanyakan hal ini pada otoritas setempat guna meminimalkan masalah di kemudian hari.
Secara umum, ada beberapa persyaratan lokasi tanah yang bisa kamu usulkan untuk pembangunan tower BTS, di antaranya:
Bagaimana, kamu sudah mendapatkan gambaran mengenai bisnis sewa lahan untuk tower BTS? Kegiatan sewa-menyewa ini melibatkan beberapa langkah penting yang perlu kamu cermati. Berikut adalah langkah-langkah menyewakan lahan untuk tower BTS:
Langkah yang pertama adalah mengenali potensi lahan yang cocok sebagai lokasi tower BTS. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, lokasi harus menjadi pertimbangan utama untuk mendirikan tower jaringan. Selain lokasi, aksesibilitas dan topografi lahan juga perlu dipertimbangkan.
Lahan yang berada di kawasan padat penduduk atau pusat bisnis memiliki potensi yang tinggi. Hal ini karena lokasinya cukup mendukung cakupan sinyal secara lebih optimal. Perihal topografi, lokasi lahan yang memiliki elevasi tinggi cenderung lebih bisa memberikan jangkauan sinyal yang lebih luas. Sebab itu, lahan dengan kondisi semacam ini akan lebih menarik bagi penyedia layanan telekomunikasi.
Langkah berikutnya adalah mencari operator telekomunikasi yang berminat untuk menyewa lahan kosong kamu. Coba kenali operator-operator yang banyak beroperasi di sekitar wilayah lahan kamu. Hubungi departemen yang bertanggung jawab atas pengadaan infrastruktur tower BTS. Kamu bisa melakukan pendekatan langsung atau menggunakan jalur komunikasi yang telah ditetapkan oleh pihak operator.
Apabila pihak operator tertarik untuk menyewa lahan kamu, negosiasikan kontrak sewanya. Kontrak ini harus dibuat sejelas-jelasnya guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Dalam kontrak harus mencakup sejumlah informasi penting, seperti durasi sewa, biaya sewa, klausul perpanjangan, serta hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Selama proses negosiasi, pastikan kamu mendapatkan kompensasi yang hadil dan bebas dari ketidakjelasan yang dapat menimbulkan masalah di masa mendatang. Selain itu, kontrak juga harus menunjukkan persyaratan dan persetujuan kamu sebagai pemilik lahan.
Sebelum kamu menandatangani kontrak, pastikan terlebih dahulu bahwa pemasangan tower BTS sudah sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku. Untuk proses perizinan pemasangan, pihak operator lah yang bertanggung jawab. Meski demikian, kamu juga tetap harus memastikan bahwa pihak operator sudah memiliki izin untuk mendirikan tower. Hal ini penting untuk diupayakan demi mencegah hal-hal yang dapat merugikan kamu sebagai pemilik lahan.
Apabila kontrak sewa sudah ditandatangani dan tower BTS sudah didirikan di lahan kamu, jangan langsung lepas tangan. Sebagai pemilik lahan, kamu masih memiliki kewajiban untuk memantau pelaksanaan kontrak sewa secara berkala.
Pastikan bahwa pihak operator mematuhi kewajiban pembayaran sewa sesuai dengan kesepakatan. Pastikan pula operator melaksanakan perawatan yang diperlukan terhadap lahan yang mereka gunakan. Komunikasikan secara berkala dengan pihak operator untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan kontrak.
Bila tidak ada kendala, ada kemungkinan operator akan memperpanjang kontrak. Mengingat harga sewa tanah cenderung mengikuti harga pasar, otomatis kamu harus meningkatkan harga sewanya. Negosiasikan hal ini dengan pihak operator agar semuanya jelas dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Itulah informasi mengenai cara menyewakan lahan kosong untuk tower BTS. Seiring dengan meningkatnya industri telekomunikasi, kebutuhan akan fasilitas seperti tower BTS juga ikut meningkat. Bagi kamu para pemilik lahan kosong, tren bisnis ini tentunya akan membawa dampak finansial yang positif dalam jangka panjang.
Bila kamu punya lahan kosong, pertimbangkan untuk disewakan sebagai lokasi tower BTS. Cermati setiap langkah di atas kamu terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan kamu di kemudian hari.