Sering Dianggap Serupa, Ini Perbedaan Properti dan Real Estat

Sering dianggap serupa, ternyata istilah properti dan real estat itu berbeda. Temukan perbedaan keduanya dalam artikel di bawah ini.

Saat berbicara soal properti dan real estat, masih banyak orang yang menganggap keduanya sebagai istilah yang serupa. Padahal, meskipun keduanya saling berkaitan erat, real estat dan properti memiliki perbedaan yang mendasar, khususnya dalam hal cakupan dan hak kepemilikan.

Secara garis besar, real estat lebih merujuk pada fisik tanah dan bangunan yang ada di atasnya. Sementara itu, properti lebih merujuk pada hak kepemilikan atas real estat tersebut. Untuk memahami perbedaan keduanya, mari kita bahas definisi dari masing-masing istilah dan bagaimana keduanya digunakan dalam dunia investasi dan juga bisnis.

Perbedaan Properti dan Real Estat

Definisi Real Estat dan Properti

Sebelum membahas lebih lanjut, tentu kamu harus mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan real estat dan properti.

Real estat adalah tanah sekaligus bangunan dan semua yang melekat secara permanen di atasnya, baik yang alami maupun yang buatan manusia. Dalam bahasa Indonesia, real estat sering disebut sebagai lahan yasan.

Sementara itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), real estat merujuk pada tanah secara fisik dan juga bangunan yang ada di atasnya. Definisi ini selaras dengan pengertian real estat menurut American Institute of Real Estate Appraisers yang dikutip oleh OCBC, menyebut real estat sebagai semua yang berada di atas tanah, termasuk struktur bangunan yang dibuat oleh manusia.

Lantas, apa yang dimaksud dengan properti? Seperti yang disinggung di atas, properti adalah hak kepemilikan atas tanah dan juga bangunan, termasuk hak untuk memanfaatkan, menyewakan, atau menjual aset tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), properti didefinisikan sebagai harta berupa tanah dan juga bangunan beserta dengan sarana dan prasarana yang menyertainya.

Dengan kata lain, jika real estat adalah aset fisik yang berupa tanah dan bangunan, maka properti mencakup hak hukum yang mengatur kepemilikan sekaligus penggunaannya.

Perbedaan Real Estat dan Properti

Meskipun sering digunakan secara bergantian, ada beberapa perbedaan utama yang membedakan antara real estat dan properti.

  • Definisi: Secara definisi, real estat berarti tanah dan semua bangunan yang ada di atasnya. Sementara itu, properti adalah hak kepemilikan atas tanah dan juga bangunan.
  • Cakupan: Real estat berupa fisik tanah, bangunan, dan juga sumber daya alam yang ada di atasnya. Sementara itu, properti mencakup hak hukum yang berkaitan dengan tanah dan juga bangunan.
  • Hak kepemilikan: Real estat dapat dimiliki atau disewakan oleh individu maupun perusahaan. Sementara itu, properti sudah termasuk hak pakai, hak milik, dan hak sewa.

Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap real estat merupakan bagian dari properti, tetapi tidak semua properti adalah real estat.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki sebidang tanah dan rumah di atasnya, itu termasuk real estat. Namun, jika kamu hanya menyewa apartemen, kamu tidak memiliki real estat, melainkan hanya memiliki hak untuk menggunakan properti tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Contoh Real Estat

Real estat dapat dikategorikan sesuai dengan fungsinya. Melansir berbagai sumber, ada empat jenis utama real estat:

1. Real estat residensial 

Real estat residensial merujuk pada tanah dan bangunan sebagai tempat tinggal bagi manusia. Jenis real estat satu ini dapat dimiliki oleh lembaga swasta maupun pemerintah. Meskipun umumnya dijadikan sebagai tempat tinggal, beberapa pemilik real estat residensial umumnya menggunakan bangunan tersebut seperti tempat bisnis rumahan, seperti usaha frozen food, warung makan, dan toko sembako.

Berikut beberapa contoh real estat residensial:

  • Rumah tapak
  • Apartemen
  • Rumah susun
  • Perumahan cluster
  • Villa

2. Real estat komersial

Real estat komersial merupakan bangunan yang ditujukan untuk tujuan bisnis atau kegiatan komersial guna mendapatkan keuntungan. Berikut beberapa contoh real estat komersial:

  • Mal dan pusat perbelanjaan
  • Gedung perkantoran
  • Hotel dan resor
  • Restoran atau kafe
  • Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU)

3. Real estat industri

Real estat industri hampir mirip dengan real estat komersial. Bedanya, real estat industri merujuk pada tanah dan bangunan yang digunakan untuk proses produksi, distribusi, atau penyimpanan barang. Berikut beberapa contoh real estat industri:

  • Pabrik manufaktur
  • Bangunan pergudangan
  • Kawasan industri
  • Gudang logistik

4. Real estat khusus (special purpose real estate)

Terakhir, ada jenis real estat khusus, yakni real estat yang digunakan untuk memenuhi kepentingan khusus dan tidak memenuhi syarat untuk masuk dalam kelompok real estat lainnya. Berikut beberapa contoh real estat khusus:

  • Rumah sakit
  • Sekolah dan universitas
  • Stadion dan arena olahraga
  • Taman hiburan
  • Bandara

Nah, itulah beberapa contoh real estat. Sementara itu, contoh dari properti mencakup hak kepemilikan rumah, hak sewa apartemen, dan hak guna usaha tanah.

Jika kamu ingin investasi di bidang properti, sebenarnya kamu berinvestasi pada sektor real estat. Memilih real estat sebagai salah satu instrumen investasi merupakan pilihan yang tepat. Sebab, pada dasarnya, tanah dan bangunan adalah kebutuhan pokok manusia. Di samping itu, investasi real estat memberikan keuntungan yang relatif terus meningkat mengingat keterbatasan lahan dan alasan lain seperti inflasi.

Jadi, itulah perbedaan antara real estat dan properti. Real estat lebih fokus pada aspek fisik berupa bangunan dan tanah, sementara properti lebih luas karena mencakup hak kepemilikannya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Leave a Reply