KPR adalah salah satu solusi membeli rumah tanpa harus membayar tunai. Mau metode konvensional atau syariah, cara beli rumah KPR tetap sama: pastikan mengetahui hal-hal penting sebagai pertimbangan sebelum mendaftar! Agar tidak salah langkah, ajukan beberapa pertanyaan penting untuk mengukur kemampuan pribadi dalam mengelola dana demi pembayaran kredit rumah.
Apa saja pertanyaan penting sebelum menjajal cara membeli rumah dengan KPR?
Ini dia pertanyaan terpenting yang semua calon nasabah wajib tanyakan ke diri sendiri: mampukah kamu mencicil setiap bulan?
Hindari mengajukan KPR untuk hunian di luar jangkauan kemampuanmu. Idealnya, kamu harus bisa menyisihkan antara 30 hingga 35 persen penghasilan bulanan untuk membayar cicilan. Jika cicilan melebihi kemampuan, kamu bisa terkena risiko kredit macet dan denda.
Hanya karena kamu mampu mencicil, belum tentu pengembang rumah bisa dipercaya. Pengembang nakal yang mengecewekan pembeli rumah jumlahnya tidak sedikit. Jangan sampai uangmu habis hanya untuk proyek rumah yang mangkrak atau hunian yang tidak berkualitas.
Cara terbaik menghindari hal ini adalah memeriksa reputasi pengambang. Inilah beberapa tanda pengembang “nakal” yang sebaiknya kamu waspadai.
Jika perlu, tanyakan ke orang-orang yang kamu kenal terkait sejarah dan reputasi pengembang tersebut.
Baca juga : Waspada Penipuan Jual Beli Properti, Ini Modusnya!
Waspadalah jika pengembang memberikan hal yang berbeda dari penawaran sebelumnya.
Misalnya, ada pengembang yang tidak menepati janji soal material yang akan digunakan, dan bahkan tidak memberi tahu konsumen sebelumnya. Ada juga yang menyerahkan sertifikat yang berbeda dari yang sudah dijanjikan, misalnya memberikan Sertifikat Hak Guna Bangunan dan bukan Sertifikat Hak Milik.
Biaya tambahan selalu ada dalam setiap cara membeli rumah KPR. Uang yang harus kamu keluarkan tidak hanya mencakup cicilan dan DP rumah, tetapi juga biaya terkait. Contoh biaya-biaya yang harus kamu bayar saat mengusahakan KPR antara lain:
Kamu bisa berdiskusi dengan pengembang dan bank atau pihak pembiayaan KPR lainnya untuk menentukan biaya ekstra yang harus diperhitungkan.
Menganalisis kondisi rumah adalah cara beli rumah KPR yang tidak akan mengecewakanmu. Rumah ideal harus punya lokasi dan kondisi yang mendukung kualitas hidup selama kamu tinggal di sana.
Ada beberapa hal yang harus kamu amati ketika menganalisis lokasi dan kondisi calon hunian. Contohnya adalah:
Apakah calon rumahmu bebas banjir? Apakah ada risiko banjir yang bisa terjadi dalam beberapa tahun? Seberapa dekat lokasi rumah dengan laut atau sungai?
Apakah rumah tersebut dekat dengan tempat pengolahan limbah, area longsor, atau tempat yang berisik? Apakah ada tanda-tanda seperti bau busuk, tanah amblas, atau sesuatu yang bisa tumbang/rubuh?
Apakah kendaraan bisa mencapai rumahmu? Bagaimana akses ke lokasi penting seperti jalan besar, sekolah, pasar, dan tempat penting lainnya? Bagaimana dengan kondisi jalannya? Apakah pengembang cepat tanggap jika ada jalan rusak atau berlubang?
Apakah kamu bisa mencapai fasilitas dan tempat umum dengan mudah? Adakah tempat untuk belanja, membeli makanan, dan keperluan lainnya di dekat rumah? Apakah tanahnya aman dan bukan tanah sengketa?
Semua pertanyaan penting ini adalah kunci untuk menemukan rumah ideal lewat KPR tanpa masalah. Jangan lupa untuk selalu mengajukan semua pertanyaan tersebut setiap kali menerapkan cara beli rumah KPR, baik konvensional maupun syariah!