Membeli properti adalah investasi besar dalam kehidupan setiap orang. Ketika kamu memutuskan untuk membeli rumah atau properti komersial dan kebutulan dananya tidak cukup, pada saat itulah kamu akan memerlukan pembiayaan properti.
Dalam proses pengajuan pembiayaan properti, ada satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang, yakni jangka waktu atau tenor. Bila pemilihan jangka waktu diambil secara sembarangan, maka akan berdampak pada kondisi finansial kamu dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana caranya memilih tenor yang tepat untuk pembiayaan properti?
Sebelum mengenal jauh tentang strategi memilih jangka waktu dalam pembiayaan properti, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu pembiayaan properti. Melansir Sikapiuangmu OJK, pembiayaan adalah dukungan pendanaan untuk pengadaan barang/jasa/aset tertentu dengan melibatkan tiga pihak. Tiga pihak di sini adalah pihak pemberi pembiayaan, penyedia barang/jasa/aset tertentu, dan pihak yang menerima barang/jasa/aset tertentu.
Produk pembiayaan umumnya ditawarkan oleh perusahaan pembiayaan dan lembaga perbankan umum syariah/BPRS/unit usaha syariah. Namun, ada pula mekanisme pembiayaan yang hanya melibatkan dua pihak seperti sale and lease back (jual dan sewa balik) dan pembiayaan emas di BPR Syariah.
Sementara itu, mekanisme pembiayaan properti diselenggarakan berbasis margin atau biasa disebut dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah. Prinsip pembiayaan ini adalah pihak pemberi dana (lembaga keuangan atau developer syariah) akan membeli rumah yang kamu inginkan dan menjualnya kembali kepada kamu dengan margin tertentu.
Margin yang diambil oleh pihak pemberi pembiayaan berbanding lurus dengan jangka waktu pelunasan yang kamu inginkan. Sebagai contoh, kamu membeli rumah tapak dengan tenor 5 tahun, pihak pembiayaan akan mengambil margin sekitar 5%. Sementara bila kamu mengambil jangka waktu pelunasan 15 tahun, otomatis marginnya akan naik menjadi sekitar 6% sesuai dengan ketentuan pihak pendana.
Dalam pembiayaan properti, jangka waktu pelunasan yang ditawarkan oleh pihak pendana umumnya lebih pendek dibanding KPR konvensional, yakni 10-15 tahun. Mengingat prinsip yang digunakan adalah prinsip syariah, maka pembiayaan properti tidak menerapkan bunga.
Menariknya, kamu akan membayar angsuran bulanan tersebut dengan jumlah yang tetap sepanjang tenor yang telah disepakati. Meski demikian, kamu tetap harus memperhatikan jangka waktu pelunasan yang kamu ambil. Sebab, panjang pendeknya tenor perlu disesuaikan dengan kemampuan finansial agar tidak menimbulkan masalah keuangan di kemudian hari.
Ketika kamu memutuskan untuk mengajukan pembiayaan properti, salah satu keputusan yang perlu kamu buat adalah memilih tenor atau jangka waktu pelunasan. Pasalnya, hal ini akan berdampak pada kewajiban finansial kamu dalam jangka panjang. Untuk membantu kamu membuat keputusan tepat, di bawah ini sudah ada beberapa strategi untuk memilih tenor pembiayaan yang sesuai dengan kondisi keuangan kamu.
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengetahui opsi tenor yang ditawarkan oleh pihak penyedia pembiayaan. Umumnya, lembaga keuangan menawarkan tenor pembiayaan properti dari 10 hingga 15 tahun.
Semakin lama tenor, otomatis cicilan bulanan kamu akan lebih rendah. Pun begitu sebaliknya, jika tenor pendek, maka angsuran bulanannya akan lebih besar. Mengingat ini adalah pembiayaan properti yang notabenenya menerapkan prinsip syariah, maka kamu tidak perlu menanggung bunga.
Seperti yang telah disebutkan di atas, angsuran untuk pembiayaan properti berjumlah tetap setiap bulannya. Besar kecilnya ditentukan berdasarkan tenor yang kamu ambil dan juga harga rumah yang sudah dikenai margin oleh pihak pendana.
Saat kamu memilih jangka waktu pembiayaan properti, penting untuk mempertimbangkan kemampuan finansial kamu untuk membayar cicilan bulanan. Sebab, ini adalah faktor kunci yang dapat menentukan apakah kamu bisa memenuhi kewajiban finansial kamu atau tidak.
Sebagai catatan, jangan terlalu ambisius dengan memilih tenor yang terlalu singkat apabila kamu masih memilih tanggungan lain. Ini lantaran akan membuat angsuran bulanan terlalu tinggi dan memberatkan keuangan kamu.
Sebaliknya bila kamu tidak ada tanggungan lain dan kemampuan finansial kamu cukup baik, pilih tenor yang singkat untuk meminimalkan margin. Lantas, bagaimana caranya mengetahui kemampuan finansial diri sendiri? Untuk mengetahuinya, coba identifikasi pendapatan kamu, termasuk pendapatan utama, pendapatan sampingan, pendapatan pasif, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, hitung pengeluaran bulanan kamu, seperti biaya kebutuhan pokok, transportasi, asuransi, dan dana darurat. Dengan memahami gambaran keseluruhan keuangan kamu, kamu dapat memilih tenor pembiayaan yang tepat.
Langkah selanjutnya dalam memilih tenor pembiayaan properti adalah mengevaluasi total biaya pinjaman. Sekali lagi, pembiayaan properti umumnya berprinsip syariah sehingga kamu tidak perlu menghitung bunga pinjaman. Biaya yang harus kamu hitung adalah harga pokok rumah yang sudah dikenai margin oleh pihak pendana.
Jumlah margin yang dikenakan disesuaikan dengan pilihan tenor yang ditawarkan oleh pihak pembiayaan. Bila marginnya rendah, otomatis jangka waktu pelunasannya juga singkat. Begitu juga sebaliknya, apabila kamu memilih jangka waktu panjang, maka marginnya tinggi. Jadi, mana yang paling tepat? Jawabannya bisa disesuaikan kembali dengan kemampuan finansial kamu per bulan.
Idealnya, jangka waktu pelunasan pembiayaan properti yang kamu pilih tidak boleh memberatkan beban finansial bulanan kamu. Dengan kata lain, cicilan bulanan harus sesuai dengan pendapatan bulanan kamu dan masih ada dana untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Untuk itu, kamu perlu mempertimbangkan semua aspek keuangan kamu, termasuk biaya hidup, tabungan, dan investasi. Pilih tenor yang dapat memberikan kamu keseimbangan antara bisa segera melunasi cicilan dan tetap nyaman secara finansial.
Kalau kamu keukeuh memilih tenor singkat tetapi masih ada kebutuhan lain yang sama pentingnya, pertimbangkan untuk mencari pemasukan tambahan. Ingatlah bahwa memiliki cicilan bulanan melebihi kemampuan bayar hanya akan menimbulkan stres finansial dan mengganggu stabilitas keuangan kamu.
Meskipun tenor lama dapat mengurangi beban cicilan bulanan kamu, pertimbangkan untuk memilih tenor singkat bila benar-benar sesuai dengan kemampuan finansial kamu. Tenor singkat akan membantu kamu melunasi pembiayaan lebih cepat. Di sisi lain, margin yang kamu dapatkan bisa lebih rendah. Kamu juga bisa segera memiliki properti terkait secara penuh sehingga bisa menjadi aset berharga kamu.
Tak hanya itu, tenor singkat juga akan membuat pikiran kamu lebih tenang karena kamu tidak memiliki kewajiban finansial yang besar dalam jangka waktu yang lama. Hal ini tentunya dapat membantu kamu untuk merencanakan keuangan pribadi dengan lebih baik. Selain itu, pemilihan tenor singkat juga bisa mengurangi kemungkinan munculnya masalah keuangan yang tak terduga.
Itulah sejumlah strategi untuk memilih tenor dalam pengajuan pembiayaan properti. Ingatlah bahwa pilihan tenor dapat memiliki dampak jangka panjang pada kondisi keuangan kamu. Oleh sebab itu, luangkan waktu untuk mempertimbangkan setiap poin-poin di atas dengan baik sebelum mengambil keputusan.