Ini Proyek-Proyek Infrastruktur dan Properti Selama 10 Tahun Era Jokowi

Selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, atau yang sering disapa Jokowi, pembangunan infrastruktur di Tanah Air telah mencapai tonggak sejarah baru. Fokus utama pemerintah dalam satu dekade terakhir adalah menciptakan infrastruktur yang bisa mendorong kemajuan ekonomi sekaligus kesejahteraan masyarakat.

Melalui berbagai proyek strategis, pemerintahan Jokowi berhasil mewujudkan percepatan konektivitas antarwilayah, membuka akses ke daerah-daerah terpencil, serta mempersiapkan Indonesia menyongsong era digitalisasi. Pembangunan ini tak hanya melibatkan proyek fisik seperti bandara dan jalan tol, tetapi juga mencakup beberapa sektor energi, air, serta telekomunikasi.

Pembangunan Infrastruktur Bukan untuk ‘Gagah-gagahan’

Proyek Infrastruktur

Perlu dipahami bahwa tak ada presiden yang sempurna dalam sejarah Indonesia. Setiap presiden dari masa ke masa tak lepas dari kritik yang beragam. Selama era Jokowi, pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu program pemerintahannya sering kali diinterpretasikan secara keliru oleh beberapa pihak sebagai proyek ‘gagah-gagahan’ tanpa tujuan yang jelas.

Namun, pemerintah menegaskan bahwa seluruh proyek infrastruktur yang diluncurkan memiliki tujuan mendesak dan strategis. Endra S. Atamawidjaja, juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Merdeka.com, menjelaskan bahwa pembangunan ini diperlukan guna mengejar ketertinggalan, bukan untuk ajang pamer atau mencari pujian dari dunia internasional.

Sebagaimana yang diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah yang besar. Hal ini menjadi tantangan geografis tersendiri bagi pemerintah Indonesia. Untuk pergi dari satu pulau ke pulau lainnya, satu daerah ke daerah lainnya, butuh infrastruktur yang memadai agar setiap daerah di Tanah Air bisa terkoneksi.

Pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, hingga bendungan dilakukan untuk menjamin distribusi logistik berjalan dengan lancar sehingga harga kebutuhan tetap terjangkau. Sebagai contoh, jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera sengaja dibangun untuk menghubungkan berbagai daerah strategis, membuat waktu tempuh perjalanan darat menjadi lebih singkat, dan menekan biaya logistik.

Di samping itu, pembangunan infrastruktur ini juga difokuskan pada ketahanan pangan dan air. Selama masa pemerintahan Jokowi dari 2014-2024, telah dibangun sebanyak 61 bendungan dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan air sepanjang musim, baik untuk kebutuhan masyarakat maupun irigasi pertanian. Langkah ini tentunya sangat krusial, mengingat sebagian besar sawah di Indonesia masih mengandalkan air dari tadah hujan sehingga hasil produksi pertanian masih kurang stabil.

Dengan infrastruktur air yang jauh lebih baik, maka ketahanan pangan nasional bisa terus diperkuat, terutama di tengah ancaman perubahan iklim yang makin mengkhawatirkan. Dalam hal ini, bendungan dan jaringan irigasi berperan krusial dalam mendorong produktivitas pertanian yang pada akhirnya bisa memberikan kontribusi pada stabilitas perekonomian.

Pembangunan Infrastruktur untuk Dorong Perekonomian

Pembangunan infrastruktur yang masih bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, melainkan juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Di era Jokowi, pembangunan infrastruktur telah melahirkan banyak dampak signifikan secara positif di berbagai sektor ekonomi, mulai dari peningkatan pembangunan properti perumahan, peningkatan aksesibilitas, hingga terbukanya lapangan kerja baru.

Salah satu contoh nyata dari hal tersebut adalah proyek Ibu Kota Nusantara. IKN merupakan simbol pembangunan terbesar selama masa pemerintahan Jokowi. IKN juga menjadi simbol pemerataan pembangunan di Indonesia dan menegaskan bahwa pemerintahan Indonesia tidak lagi Jawa sentris.

Adanya IKN mampu menyerap tenaga kerja dari berbagai daerah, menarik para investor yang pada akhirnya juga membuka lapangan kerja, dan masih banyak lagi. Di samping itu, pembangunan infrastruktur seperti IKN juga membuka peluang investasi asing. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, maka iklim bisnis di Indonesia menjadi lebih kondusif, menarik minat banyak investor untuk menanamkan modal. Hal ini sangat krusial untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang karena dapat mendorong daya saing Indonesia di pasar global.

Proyek infrastruktur di era Jokowi juga tak hanya terbatas pada transportasi darat. Pemerintah secara aktif telah membangun dan memperluas berbagai pelabuhan laut dan udara yang menjadi pintu masuk dan keluarnya perdagangan internasional. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk bisa meningkatkan kegiatan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Selain berdampak pada perekonomian nasional, proyek infrastruktur yang dibangun juga berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas sehingga tercipta fondasi yang kuat untuk pembangunan manusia yang berkelanjutan.

Proyek-Proyek Infrastruktur dan Properti Selama 10 Tahun Era Jokowi

Proyek Infrastruktur

Dalam satu dekade terakhir, pemerintahan Jokowi telah menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur dan properti yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berikut beberapa proyek strategis yang berhasil diselesaikan:

1. Jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera

Salah satu proyek paling ambisius selama pemerintahan Jokowi adalah pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Proyek ini ditujukan untuk menghubungkan berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatera, mempercepat distribusi barang sekaligus mempermudah mobilitas masyarakat.

Jalan tol Trans Jawa sepanjang 1.167 kilometer yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi telah selesai. Sementara itu, Trans Sumatera dengan panjang sekitar 2.700 kilometer sebagian besar sudah mulai beroperasi.

2. Pembangunan bandara baru

Di sektor transportasi udara, pemerintahan Jokowi juga telah meresmikan beberapa bandara baru dengan tujuan untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil. Salah satunya adalah Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat yang menjadi terbesar kedua di Indonesia. Selain itu, ada pula Bandara Yogyakarta International Airport yang dibangun untuk menggantikan Bandara Adisutjipto yang sudah tak mampu menampung kapasitas penumpang yang terus meningkat.

3. Proyek IKN

Salah satu proyek terbesar dalam sejarah Indonesia adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Berada di Kalimantan Timur, IKN dirancang sebagai pusat pemerintahan dan smart city berbasis teknologi serta ramah lingkungan.

Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan utama, jaringan listrik, air bersih, dan fasilitas publik lainnya. Selain itu juga ada pembangunan properti seperti kawasan hunian ASN, hotel, dan properti untuk komersial. Dengan adanya IKN, diharapkan dapat mengurangi beban Jakarta yang sebelumnya menjadi ibu kota sekaligus pusat bisnis di Indonesia.

4. Program sejuta rumah

Program sejuta rumah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi angka backlog perumahan dan menyediakan hunian yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Berdasarkan data, angka capaian program sejuta rumah sudah mencapai lebih dari 131.060 unit di berbagai daerah di Indonesia. Selain memberikan akses terhadap perumahan yang terjangkau, program ini juga mendukung laju pertumbuhan ekonomi melalui sektor konstruksi dan terbukanya lapangan kerja baru.

Selain proyek-proyek di atas, masih banyak proyek infrastruktur dan properti lainnya yang berhasil dibangun selama era Jokowi. Di antaranya adalah pembangunan 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara, 15 gedung rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan, dan masih banyak lagi.

Melalui pembangunan infrastruktur yang terus berkelanjutan, maka diharapkan Indonesia makin siap untuk menghadapi tantangan global sekaligus mewujudkan visinya sebagai negara maju pada tahun 2045 mendatang.

Leave a Reply