
Pernah nggak kamu merasa ribet saat harus menukar uang tunai di bandara sebelum berbelanja di luar negeri? Prosesnya ini jelas memakan waktu dan bahkan ada biaya tambahan yang membuat kantong ikut menipis. Kabar baiknya, sekarang layanan QRIS sudah bisa digunakan untuk transaksi lintas negara. Mau tahu QRIS berlaku di negara mana saja? Simak selengkapnya di sini.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2019, Quick Response Indonesian Standard (QRIS) awalnya hanya fokus pada transaksi dalam negeri. Namun, enam tahun berselang, cakupan layanan keuangan digital ini meluas ke pasar internasional.
Melansir laman CNBC Indonesia, Bank Indonesia (BI) mencatat QRIS sudah bisa digunakan di sembilan negara ASEAN dan Asia Pasifik, seperti:
Bahkan peluncuran resmi QRIS di Jepang bertepatan dengan HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025. Nah, kolaborasi dengan JPQR Global ini memungkinkan masyarakat Indonesia untuk bisa menggunakan QRIS di puluhan ribu merchant Jepang, mulai dari restoran, toko oleh-oleh, hingga transportasi.
Selain itu, saat ini China juga sedang dalam tahap uji coba (sandbox) bersama Bank Indonesia dan People’s Bank of China. Jika tahap uji coba ini berhasil, maka koridor pembayaran digital ini akan menjadi pintu besar bagi terjadinya aktivitas perdagangan, pariwisata, hingga transaksi UMKM antara Indonesia dan China.
Dengan daftar ini, bisa disimpulkan bahwa QRIS telah berkembang menjadi semacam paspor digital bagi masyarakat Indonesia yang melancong ke luar negeri.
Mungkin kamu bertanya-tanya, bagaimana QRIS bisa digunakan di negara lain yang sistem pembayarannya berbeda? Ada yang namanya interoperabilitas.
Melansir laman QRIS Interactive, QRIS lintas negara bekerja lewat dua model utama, yakni:
Merchant menampilkan kode QR lokal, misalnya PromptPay di Thailand atau DuitNow di Malaysia. Saat kamu memindainya menggunakan mobile banking Indonesia, maka sistem akan secara otomatis mengenali kompatibilitasnya. Lalu, sistem akan mengonversi rupiah ke mata uang setempat.
Sebagai pengguna, kamu bisa menampilkan kode pembayaran dari aplikasi keuangan digital Indonesia, lalu merchant akan memindai kode tersebut. Kamu juga bisa menggunakan fitur QRIS Tap dengan menempelkan ponsel yang memiliki fitur NFC ke perangkat milik merchant. Mode ini lebih cepat sehingga cocok untuk dipakai saat menggunakan transportasi publik.
Nah, di balik layar, sistem ini melibatkan tiga lapisan penting, yakni standarisasi QR, jalur kliring dan konversi mata uang, serta aturan perlindungan konsumen. Semua lapisan ini sengaja dirancang demikian untuk menjamin keamanan, transparansi, dan kenyamanan pengguna.

Siapa yang paling diuntungkan dari penggunaan QRIS lintas negara ini? Berikut di antaranya:
Berkat adanya QRIS lintas negara, kini kamu tidak perlu lagi repot menukar uang tunai saat liburan ke Bangkok, Kuala Lumpur, atau Tokyo. Cukup buka aplikasi mobile banking atau dompet digital, lalu scan kode QR di merchant lokal.
Toko oleh-oleh, restoran, hingga penyedia jasa tur di negara mitra juga bisa diuntungkan berkat adanya QRIS lintas negara. Pasalnya, layanan keuangan digital ini mengurangi ketergantungan pengguna terhadap kartu internasional yang biasanya lebih mahal dari segi biaya.
Meskipun remitansi tetap memiliki regulasi khusus, keberadaan QRIS lintas negara bermanfaat bagi para pekerja migran untuk melakukan pembayaran kebutuhan harian secara lebih praktis ketika kembali ke tanah air atau saat keluarga berkunjung ke negara tempat mereka bekerja.
Melihat manfaat di atas, jelas telah memperkuat QRIS sebagai solusi pembayaran digital yang inklusif.
Soal biaya, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan secara berlebihan. Secara umum, biaya untuk pengguna sudah termasuk dalam kurs konversi atau dikenakan fee kecil sesuai dengan kebijakan masing-masing bank. Mengingat layanan ini tidak menggunakan jaringan kartu internasional, jadi tidak ada biaya tambahan seperti scheme fee pada kartu kredit.
Sementara itu, bagi merchant, biaya transaksi sesuai dengan ketentuan negara setempat. Namun, banyak negara mitra ASEAN menjaga agar biaya ini tetap rendah supaya tetap ramah untuk pelaku UMKM.
Dari sisi kurs, konversi dilakukan secara real-time oleh mitra switching lintas negara. Aplikasi akan langsung menampilkan nilai dalam rupiah dan ekuivalen mata uang lokal secara transparan. Ini artinya, kamu bisa tahu dengan jelas nominal yang kamu bayarkan.
Selain itu, kecepatan transaksi juga jadi nilai plus untuk QRIS lintas negara ini. Pasalnya, transaksi bisa langsung selesai hanya dalam hitungan detik, apalagi jika menggunakan mode CPM/NFC.
Saat ini, ekspansi QRIS lintas negara sudah memasuki tahap akselerasi. Selain negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik, BI juga akan menjalin kerja sama dengan India, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Langkah ini bisa dibilang sangat strategis, mengingat Saudi dan UEA adalah destinasi utama bagi para jamaah umrah dan haji serta pekerja migran Indonesia.
Sementara itu, di China sedang dilakukan uji coba. Jika berhasil, maka bisa membuka peluang besar. Pasalnya, ekosistem pembayaran digital di negara tersebut memang sudah sangat masih dan jika QRIS bisa masuk ke sana, maka bisa menjadi game changer.
Kendati demikian, tantangan tetap masih ada. QRIS tetap harus menjaga konsistensi pengalaman pengguna, transparansi kurs, hingga perlindungan data lintas negara. Namun, arah besar QRIS lintas negara ini jelas, yakni mengakomodasi pembayaran lintas batas secara lebih cepat, aman, dan terjangkau.