Sejarah Islam di dunia sudah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu. Tepatnya saat Nabi Muhammad lahir pada tahun 571. Berbagai hal yang terjadi sepanjang kehidupan Rasulullah menjadi peninggalan sejarah Islam yang wajib diketahui oleh semua muslim. Lantas, apa saja momen-momen penting dalam kehidupan Nabi Muhammad yang sampai saat ini masih dirayakan oleh umat Islam?
Untuk memperdalam pengetahuan seputar Islam dan sejarah Islam, yuk kita bahas 3 momen dalam hidup Nabi Muhammad yang menjadi waktu perayaan bagi umat Islam berikut ini!
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib lahir pada hari Senin dinihari, tepatnya tanggal 12 Rabiul Tahun Gajah atau tanggal 20 April 571 Masehi. Di tahun tersebut, pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah masuk ke Mekkah dengan tujuan untuk menghancurkan Ka’bah. Akan tetapi, pasukan tersebut kalah oleh burung ababil. Karena peristiwa inilah, banyak yang menyebut bahwa tahun kelahiran Nabi Muhammad adalah Tahun Gajah.
Nabi Muhammad lahir dari ibu bernama Aminah. Saat itu, ayahnya telah meninggal dunia. Rasulullah kemudian diberi nama oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Nama Muhammad sendiri adalah bentuk harapan sang kakek agar cucunya menjadi orang yang dijadikan panutan bagi orang banyak dan mendapatkan pujian.
Sampai hari ini, kelahiran Nabi Muhammad ini selalu dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia dengan sebutan Maulid Nabi. Perayaan ini adalah bentuk penghormatan umat Islam terhadap sisik Nabi Muhammad. Dalam perayaan ini jugalah, kita bisa menunjukkan rasa cinta yang besar kepada sosok nabi terakhir ini, sekaligus rasa syukur kepada Allah karena telah mengirimkan sosok yang bisa menyelamatkan umat manusia dari kebodohan (zaman jahiliyyah).
Setelah kelahirannya, Rasulullah tumbuh menjadi sosok yang luar biasa. Dia kerap ikut berdagang dengan pamannya, Abu Thalib. Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah, seorang saudagar yang dagangannya dibawa oleh Rasulullah.
Bersama Khadijah, Nabi Muhammad mendapatkan 2 orang anak laki-laki yakni Qasim dan Abdullah serta anak-anak perempuan yakni Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum dan Fatimah. Selain anak-anaknya dengan Khadijah, Rasulullah memiliki 1 anak lagi bernama Ibrahim dari istrinya Mariyah Al-Qibtiyyah.
Setelah momen kelahiran dan pernikahan Nabi Muhammad, momen kedua dalam kehidupan Rasulullah yang juga masih dirayakan oleh umat Islam saat ini adalah ketika wahyu turun untuk pertama kalinya.
Sebelum diangkat menjadi nabi, Rasulullah diketahui sering berdiam diri di Gua Hira (sebuah gua yang berada di utara Kota Mekkah) untuk berdzikir kepada Allah. Kebiasaan ini dilakukan oleh Nabi Muhammad karena dia tidak menyukai paganisme, agama yang ketika itu dianut oleh kaumnya.
Pada suatu hari tepatnya tanggal 17 Ramadan tahun 610 Masehi, turunlah wahyu pertama kepada Nabi yang disampaikan oleh Malaikat Jibril. Wahyu tersebut adalah Alquran Surat Al-Alaq ayat 1 – 5. Turunnya wahyu pertama ini oleh umat Islam disebut sebagai Nuzulul Qur’an yang dirayakan setiap tanggal 17 di bulan Ramadan.
Berdasarkan buku “Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad” yang ditulis oleh Moenawar Khalil, Nabi Muhammad ketika itu sedang tidur nyenyak di Gua Hira. Secara tiba-tiba, Malaikat Jibril datang dengan suaranya yang keras. Itu adalah pertama kalinya Nabi Muhammad bertemu dengan Jibril.
Karena ketakutan, Nabi Muhammad sampai bergetar seluruh tubuhnya. Turunnya 5 ayat pertama itulah yang menjadi penanda bahwa Muhammad bin Abdullah telah terpilih sebagai nabi terakhir yang akan membawa umat Islam menuju agama yang sempurna.
Momen lainnya dalam kehidupan Rasulullah yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah Isra’ Mi’raj. Isra’ Mi’raj sendiri adalah waktu ketika Nabi Muhammad melakukan perjalanan dalam satu malam pada tahun 621 Masehi.
Jika dilihat dari segi bahasa, Isra’ Mi’raj berasal dari bahasa Arab yakni “isra’” yang artinya perjalanan di malam hari dan “mi’raj” yang artinya kenaikan.
Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dimulai dari Mekkah ke Masjidil Aqsa yang berada di Yerusalem. Selanjutnya, Rasulullah naik ke langit ketujuh yang disebut dengan Sidratul Muntaha. Perjalanan ini diabadikan dalam Alquran khususnya dalam Surat Al-Isra’.
Sesuai dengan namanya, Isra’ Mi’raj dimulai dengan peristiwa Isra’ yakni saat Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Mekkah menuju ke Yerusalem. Dulu, perjalanan dari kedua titik tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan dengan menggunakan unta. Namun di malam Isra’ Mi’raj, Rasulullah hanya melakukannya satu malam saja dengan kendaraan bernama buraq.
Buraq sendiri digambarkan sebagai kuda putih yang memiliki sayap dan ekor burung merak. Begitu tiba di Masjidil Aqsa, Rasulullah diceritakan memimpin para nabi terdahulu untuk melakukan ibadah salat 2 rakaat.
Setelah Isra’, peristiwa berikutnya adalah Mi’raj yakni kenaikan Nabi Muhammad ke langit ketujuh. Pada setiap tingkatan langit, Rasulullah bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Ketika sampai di langit pertama, Rasulullah kala itu berjumpa dengan Nabi Adam. Kemudian, naik ke langit kedua, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Berikutnya, di langit ketiga, Rasulullah berjumpa dengan Nabi Yusuf.
Di tingkat selanjutnya, pada langit keempat, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Idris dan lalu dilanjutkan dengan bertemu Nabi Harun pada tingkat kelima. Setelah itu, Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa pada langit keenam dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.
Dalam peristiwa inilah, pertama kalinya Allah memberikan perintah salat. Awalnya, salat itu diperintahkan untuk dilakukan sebanyak lima puluh kali dalam sehari. Namun sebelumnya, Nabi Musa sudah mengingatkan Rasulullah bahwa perintah salat 50 kali itu akan memberatkan umatnya. Melalui Malaikat Jibril, Rasulullah kemudian meminta keringanan.
Setelah itu, perintah salat diubah menjadi 10 kali. Namun, jumlah itu masih dirasa terlalu sulit sehingga Nabi Muhammad kembali meminta keringanan sehingga perintah salat menjadi 5 kali dalam sehari seperti yang kita lakukan sekarang.
Kisah Isra’ Mi’raj itu tentu awalnya tidak mudah diterima oleh pengikut Rasulullah. Menurut sejarah, Abu Bakar adalah orang pertama yang memercayainya.
Isra’ Mi’raj adalah perjalanan rohani yang sangat penting bagi Nabi Muhammad, itulah sebabnya kenapa sampai saat ini kita masih merayakannya.
Itulah 3 momen dalam kehidupan Rasulullah yang masih dirayakan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Ketiga momen tersebut juga menjadi bagian penting dalam sejarah Islam di Indonesia.
Kehadiran Rasulullah sebagai nabi terakhir tentu memberikan banyak sekali hikmah dalam kehidupan umat manusia. Berkat Rasulullah, kita bisa mendapatkan rahmat Islam dan berbagai prinsip hidup termasuk mengenai pengelolaan keuangan dengan cara syariah.
Danasyariah sebagai fintech berbasis syariah, hadir untuk memudahkan umat Islam yang ingin mendapatkan pembiayaan sesuai dengan hukum Islam dan ajaran dari Rasulullah SAW. Unduh aplikasi Danasyariah sekarang juga di Google Play dan App Store dan temukan pembiayaan yang kamu butuhkan.